- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
KHAYALAN YANG NYATA


TS
gilbertagung
KHAYALAN YANG NYATA
Selamat sore agan-agan, kali ini ane mau membagikan cerita pendek karangan ane. Cerpen ini sudah pernah ane muat sebelumnya di Kaskus dengan judul Escape from the Real Life, tapi sayang thread itu ditutup...karena salah kamar.
Jadi, ane memutuskan untuk membuat thread cerpen tersebut yang baru dan menamainya kembali menjadi KHAYALAN YANG NYATA karena seperti yang kita tahu, tidak boleh ada thread yang bernama sama dengan thread yang sudah ada sebelumnya. Jangan khawatir, cerita ini sudah ane revisi sehingga akan sedikit berbeda dengan sebelumnya. Jadi, agan akan menemukan hal baru di dalam cerpen ini. Ingatlah satu hal, cerita ini hanyalah murni kisah fiksi belaka karangan ane. Jangan menghubung-hubungkan dengan perisitiwa lain di dunia nyata. Bila ada kesamaan dalam bentuk apapun, itu adalah sebuah ketidaksengajaan.
Oke, langsung saja dinikmati gan!
Part 1
Kirke. Usianya yang baru 46 tahun dan jabatan direktur keuangan yang sudah diraihnya membuat banyak rekan kerjanya kagum sekaligus iri akan pencapaiannya. Itu karena mereka hanya melihat dari luarnya saja. Memang dari luar, ia tampak sebagai seorang eksekutif yang sukses. Setiap hari, ia selalu datang ke kantor pukul 08.30 dengan menggunakan sebuah sedan berwarna silver yang jika diuangkan mungkin cukup untuk menyekolahkan 5 orang anak hingga lulus kuliah dan selalu diparkirnya di depan kantor, kontras dengan mobil-mobil lain di sekeliling yang merupakan mobil-mobil biasa Ia seakan ingin menunjukkan bahwa ia lebih kaya dan mapan dibandingkan mereka. Di dalam dompet hitam bertekstur kulit buaya miliknya, lembaran kertas berwarna merah dengan beberapa tulisan angka "100000" berjejer rapi di dalamnya setiap saat. Selain itu, tersusun pula dengan rapi beberapa kartu, seperti kartu ATM, kartu kredit, dan KTP juga foto anak perempuannya yang masih duduk di bangku SMA kelas 11. Setiap hari, semua orang di kantor selalu memberi hormat kepadanya ketika ia lewat dengan mengenakan jas hitam dan dasi biru serta senyuman penuh kebanggaan yang mempertegas posisinya. Sekali lagi, itu baru dari sisi luarnya saja. Jika kau bisa memata-matai dan melihat kehidupan pribadinya, kau pasti akan berpendapat jika kehidupannya tidak lebih membahagiakan dari seorang pesuruh di perusahaannya yang mungkin bisa ia atur gajinya semaunya sendiri. Ia merasakan stres yang sangat menyiksa dirinya karena begitu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dan jadwal pertemuannya dengan klien yang cukup padat. Semenjak permohonan cerai dari istrinya dikabulkan pengadilan enam bulan yang lalu, depresi yang sudah menderanya semakin membuatnya tersiksa.
Siang hari yang cerah, ia berencana untuk pergi ke rumah makan di depan kantor untuk makan siang. Saat hendak keluar, ia berpapasan dengan seseorang yang tampak tidak asing di matanya di lobby kantor. Seorang teman lamanya datang mengunjunginya dan sepertinya ingin mengajaknya membicarakan sesuatu.
"Apa kabar, bro! Baik-baik aja?!, kata si teman.
"Gue sih baik-baik aja kok! Malah sekarang gue udah jadi direktur keuangan.", balas Kirke seraya merapikan dasinya.
"Oh, syukurlah kalau gitu! Gue ke sini karena kebetulan gue ingin menawarkan sesuatu ke elo! Tapi ini cuma di antara kita berdua ya! Ada tempat yang agak sepi gak di kantor ini?", si teman menanyakan.
"Ke ruangan gue aja di lantai 5!", kata Kirke menyarankan.
"Ya udah! Kita ke sana!", Kirke dan temannya berjalan beriringan memasuki lift dan memencet tombol lift bertuliskan "5" untuk menuju ke ruangan kerja Kirke.
Sesampainya di ruangan kerja Kirke, mereka mulai terlibat percakapan...
"Kenapa elo tiba-tiba datang ke sini?', tanya Kirke.
"Gue mau menawarkan barang jualan gue ke elo! Eh, di sini gak ada kamera pengintai 'kan?", tanya si teman.
"Kalau di ruangan gue sih kebetulan lagi rusak sejak minggu lalu.", jawab Kirke.
"Bagus!", temannya lalu mengambil sesuatu dari tas berwarna hitam yang dibawanya.
"Memangnya apa yang elo bawa?", tanya Kirke penasaran.
"Ini! Kalau elo lagi banyak masalah, elo bisa coba ini! Ini gue sebut "bubuk ajaib"! Dijamin sekali elo coba, elo bakal merasa bebas dan hidup elo akan lebih berwarna! Gue yakin elo pasti merasa bosan 'kan harus melakukan rutinitas di kantor?!", temannya itu mengeluarkan sebuah bungkusan berwarna putih polos.
"Pas banget! Gue emang lagi butuh banget kayak beginian! Tapi apa benar bisa bikin gue "kabur" dari masalah-masalah hidup gue?! Jangan-jangan elo cuma mau ngerjain gue!', kata Kirke tidak yakin.
"Benar gue jamin it will 100% work! Kalau elo gak puas, gue bakal balikin duit elo 100%! Elo tinggal hubungi alamat ini!", katanya seraya memberikan kartu namanya.
"Soal duit sih gue gak masalah! Yang penting, ini bisa menjadi jawaban atas permasalahan hidup gue! Ngomong-ngomong, berapa harganya?!", tanya Kirke sambil meraba saku dalam jasnya.
"Kalau untuk ukuran elo sih, gue yakin pasti gak mahal! Rp4 juta per 10 bungkus!", katanya sembari mengacungkan 4 jarinya ke hadapan Kirke.
"Mahal banget!", Kirke bereaksi.
"Eh, elo 'kan direktur keuangan! Masa elo gak tahu sih?! Sekarang 'kan apa-apa lagi mahal. Jadi wajar dong kalau harganya mahal! Lagian, elo sendiri 'kan yang bilang kalau soal harga gak masalah buat elo?", si teman meyakinkannya.
"Ya udah kalau begitu gue minta 20 bungkus!", akhirnya ia yang memang membutuhkan sesuatu yang bisa membuatnya melupakan kehidupannya yang memuakkan itu menerima pemberian temannya itu walaupun harganya cukup mahal.
"Oke, jadi Rp8 juta harus elo transfer ke rekening gue! Ini!", katanya sambil menuliskan nomor rekeningnya di selembar kertas.
"Oke gue urus dulu pembayarannya.", Kirke mengurus pembayaran lewat ponselnya sementara temannya menyiapkan 20 bungkus "bubuk ajaib" pesanan Kirke.
Secepatnya, ane akan lanjut ke part-part berikutnya. Mohon kritik dan masukan dari Kaskuser sehingga ane bisa terus menyempurnakan cerpen ane ini dan part berikutnya akan jadi lebih baik. Selamat membaca.
UPDATE
Part 2(23 Februari 2015)

Jadi, ane memutuskan untuk membuat thread cerpen tersebut yang baru dan menamainya kembali menjadi KHAYALAN YANG NYATA karena seperti yang kita tahu, tidak boleh ada thread yang bernama sama dengan thread yang sudah ada sebelumnya. Jangan khawatir, cerita ini sudah ane revisi sehingga akan sedikit berbeda dengan sebelumnya. Jadi, agan akan menemukan hal baru di dalam cerpen ini. Ingatlah satu hal, cerita ini hanyalah murni kisah fiksi belaka karangan ane. Jangan menghubung-hubungkan dengan perisitiwa lain di dunia nyata. Bila ada kesamaan dalam bentuk apapun, itu adalah sebuah ketidaksengajaan.
Oke, langsung saja dinikmati gan!
KHAYALAN YANG NYATA
Part 1
Kirke. Usianya yang baru 46 tahun dan jabatan direktur keuangan yang sudah diraihnya membuat banyak rekan kerjanya kagum sekaligus iri akan pencapaiannya. Itu karena mereka hanya melihat dari luarnya saja. Memang dari luar, ia tampak sebagai seorang eksekutif yang sukses. Setiap hari, ia selalu datang ke kantor pukul 08.30 dengan menggunakan sebuah sedan berwarna silver yang jika diuangkan mungkin cukup untuk menyekolahkan 5 orang anak hingga lulus kuliah dan selalu diparkirnya di depan kantor, kontras dengan mobil-mobil lain di sekeliling yang merupakan mobil-mobil biasa Ia seakan ingin menunjukkan bahwa ia lebih kaya dan mapan dibandingkan mereka. Di dalam dompet hitam bertekstur kulit buaya miliknya, lembaran kertas berwarna merah dengan beberapa tulisan angka "100000" berjejer rapi di dalamnya setiap saat. Selain itu, tersusun pula dengan rapi beberapa kartu, seperti kartu ATM, kartu kredit, dan KTP juga foto anak perempuannya yang masih duduk di bangku SMA kelas 11. Setiap hari, semua orang di kantor selalu memberi hormat kepadanya ketika ia lewat dengan mengenakan jas hitam dan dasi biru serta senyuman penuh kebanggaan yang mempertegas posisinya. Sekali lagi, itu baru dari sisi luarnya saja. Jika kau bisa memata-matai dan melihat kehidupan pribadinya, kau pasti akan berpendapat jika kehidupannya tidak lebih membahagiakan dari seorang pesuruh di perusahaannya yang mungkin bisa ia atur gajinya semaunya sendiri. Ia merasakan stres yang sangat menyiksa dirinya karena begitu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dan jadwal pertemuannya dengan klien yang cukup padat. Semenjak permohonan cerai dari istrinya dikabulkan pengadilan enam bulan yang lalu, depresi yang sudah menderanya semakin membuatnya tersiksa.
Siang hari yang cerah, ia berencana untuk pergi ke rumah makan di depan kantor untuk makan siang. Saat hendak keluar, ia berpapasan dengan seseorang yang tampak tidak asing di matanya di lobby kantor. Seorang teman lamanya datang mengunjunginya dan sepertinya ingin mengajaknya membicarakan sesuatu.
"Apa kabar, bro! Baik-baik aja?!, kata si teman.
"Gue sih baik-baik aja kok! Malah sekarang gue udah jadi direktur keuangan.", balas Kirke seraya merapikan dasinya.
"Oh, syukurlah kalau gitu! Gue ke sini karena kebetulan gue ingin menawarkan sesuatu ke elo! Tapi ini cuma di antara kita berdua ya! Ada tempat yang agak sepi gak di kantor ini?", si teman menanyakan.
"Ke ruangan gue aja di lantai 5!", kata Kirke menyarankan.
"Ya udah! Kita ke sana!", Kirke dan temannya berjalan beriringan memasuki lift dan memencet tombol lift bertuliskan "5" untuk menuju ke ruangan kerja Kirke.
Sesampainya di ruangan kerja Kirke, mereka mulai terlibat percakapan...
"Kenapa elo tiba-tiba datang ke sini?', tanya Kirke.
"Gue mau menawarkan barang jualan gue ke elo! Eh, di sini gak ada kamera pengintai 'kan?", tanya si teman.
"Kalau di ruangan gue sih kebetulan lagi rusak sejak minggu lalu.", jawab Kirke.
"Bagus!", temannya lalu mengambil sesuatu dari tas berwarna hitam yang dibawanya.
"Memangnya apa yang elo bawa?", tanya Kirke penasaran.
"Ini! Kalau elo lagi banyak masalah, elo bisa coba ini! Ini gue sebut "bubuk ajaib"! Dijamin sekali elo coba, elo bakal merasa bebas dan hidup elo akan lebih berwarna! Gue yakin elo pasti merasa bosan 'kan harus melakukan rutinitas di kantor?!", temannya itu mengeluarkan sebuah bungkusan berwarna putih polos.
"Pas banget! Gue emang lagi butuh banget kayak beginian! Tapi apa benar bisa bikin gue "kabur" dari masalah-masalah hidup gue?! Jangan-jangan elo cuma mau ngerjain gue!', kata Kirke tidak yakin.
"Benar gue jamin it will 100% work! Kalau elo gak puas, gue bakal balikin duit elo 100%! Elo tinggal hubungi alamat ini!", katanya seraya memberikan kartu namanya.
"Soal duit sih gue gak masalah! Yang penting, ini bisa menjadi jawaban atas permasalahan hidup gue! Ngomong-ngomong, berapa harganya?!", tanya Kirke sambil meraba saku dalam jasnya.
"Kalau untuk ukuran elo sih, gue yakin pasti gak mahal! Rp4 juta per 10 bungkus!", katanya sembari mengacungkan 4 jarinya ke hadapan Kirke.
"Mahal banget!", Kirke bereaksi.
"Eh, elo 'kan direktur keuangan! Masa elo gak tahu sih?! Sekarang 'kan apa-apa lagi mahal. Jadi wajar dong kalau harganya mahal! Lagian, elo sendiri 'kan yang bilang kalau soal harga gak masalah buat elo?", si teman meyakinkannya.
"Ya udah kalau begitu gue minta 20 bungkus!", akhirnya ia yang memang membutuhkan sesuatu yang bisa membuatnya melupakan kehidupannya yang memuakkan itu menerima pemberian temannya itu walaupun harganya cukup mahal.
"Oke, jadi Rp8 juta harus elo transfer ke rekening gue! Ini!", katanya sambil menuliskan nomor rekeningnya di selembar kertas.
"Oke gue urus dulu pembayarannya.", Kirke mengurus pembayaran lewat ponselnya sementara temannya menyiapkan 20 bungkus "bubuk ajaib" pesanan Kirke.
Secepatnya, ane akan lanjut ke part-part berikutnya. Mohon kritik dan masukan dari Kaskuser sehingga ane bisa terus menyempurnakan cerpen ane ini dan part berikutnya akan jadi lebih baik. Selamat membaca.
UPDATE
Part 2(23 Februari 2015)
Diubah oleh gilbertagung 05-05-2016 12:39


anasabila memberi reputasi
1
3.7K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan