Kasus keterlambatan 'berjamaah' maskapai penerbangan Lion Air membuat pembelian tiketnya menurun. Banyak penumpang takut kasus serupa menimpa dirinya dan memilih beralih menggunakan pesawat lain.

Direktur Operational Chresna Group Tour & Travel Hendri Harjo mengaku sudah tiga hari semenjak kasus delay tersebut banyak pelanggannya membeli tiket penerbangan lain. Namun demikian, pihaknya tetap membuka layanan tiket maskapai milik anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Rusdi Kirana itu.

"Penjualan tiket Lion Air turun. Tapi kita tetap membuka layanan pembelian tiket untuk Lion Air," kata Hendri kepada merdeka.com, Jakarta, Minggu (22/2).

Untuk jumlah penurunannya dia mengaku tidak tahu persis. Tetapi dua kantornya di Jakarta dan Bali, untuk tiket Lion Air hingga saat ini mengalami penurunan usai kasus delay pada Rabu (18/2) lalu.

Dia menceritakan, para penumpang korban delay 'berjamaah' saat itu meminta pengembalian tiket akibat keterlambatan penerbangan. Namun, dia mengaku pihaknya sendiri sulit menghubungi Lion Air dan sudah menyarankan langsung meminta kepada pihak maskapai.

"Travel agen itu sendiri menghubungi Lion Air susah. Jadi menyarankan penumpang meminta langsung kepada Lion Air," ungkapnya.

Seperti diketahui, kasus delay Lion Air membuat ribuan penumpang tidak mendapatkan kejelasan. Di samping itu, para penumpang juga kurang mendapatkan layanan sesuai prosedur penerbangan jika terjadi keterlambatan.

http://www.merdeka.com/uang/takut-te...i-peminat.html

Nah kalo namanya sering mengecewakan pasti akan ditinggal peminatnya