Pada perdagangan hari ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mengalami pelemahan yang cukup signifikan (20/2). Rupiah melemah setelah pada perdagangan Kamis kemarin berhasil ditutup di teritori positif terhadap rival utamanya. Hari ini perdagangan di Asia masih terbatas karena beberapa bursa masih liburan Imlek seperti Hong Kong, Tiongkok, Korea Selatan dan Malaysia.

Dollar AS terpantau mengalami kenaikan terhadap euro. Nilai tukar euro tertekan akibat masih belum pastinya nasib kelanjutan program bailout Yunani. Kenaikan nilai tukar dollar terhadap euro berimbas kepada pelemahan mata uang dalam negeri.

Kisruh krisis ekonomi Yunani membuat para investor memilih untuk tidak mengambil posisi untuk sementara. Yunani dikabarkan kembali memberikan proposal untuk melanjutkan program bailout akan tetapi tidak disetujui oleh menteri keuangan Jerman. Akan tetapi proposal tersebut dijadwalkan untuk kembali dibahas pada pertemuan negara-negara Eurogroup Jumat malam nanti.

Hari ini rupiah dibuka pada posisi 12.865,00 per dollar AS. Mata uang lokal tersebut mengalami penurunan sebesar 33,00 poin atau 0,3 persen dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan Kamis sore yang ada di level 12.832,00 per dollar.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini akan alami penurunan cukup signifikan. Menguatnya nilai tukar dollar menjadi sinyalemen negatif bagi pergerakan rupiah.

Mata uang rupiah hari ini berpotensi mengetes level support pada posisi 12.900 dan 12.950 per dollar. Sedangkan level resistance harian yang akan dites ada pada 12.820 dan 12.770 per dollar.


sumber