Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

anasirAvatar border
TS
anasir
CICAK DAN KARET GELANG
Dirumahku ada banyak cicak, cicak malam ini istimewa, memberikanku satu pelajaran berarti dan materi untuk menulis.

Seekor cicak dengan lincahnya berlari ditembok tepat dihadapannku. Dengan sigap sang cicak menerkam sebuah benda, bukan serangga bukan pula remahan makanan, melainkan satu karet gelang, ya karet gelang kecil berwarna kuning yang biasa digunakan untuk mengikat sesuatu.

Usia cicak ini tidak lagi muda, dilihat dari ukuran dan corak serta warna yang mulai menghitam, ku perkirakan sudah dewasa sekitar dua bulan (pastinya belum sempat aku tanya).

Dia dengan sigap menggigit karet gelang itu, mencoba menelannya, namun apalah daya ukuran karet yang besar tidak mudah ia telan begitu saja. Aku coba mendekatinya, namun ia dengan cepat lari terbirit-birit keatas kebalik kotak cermin kamar ini.

Selang beberapa waktu terdengar suara "plak-plak-plak", aku fikir sang cicak mulai frustasi dengan santapan malamnya itu. Lalu kulihat sebuah karet terjatuh kelantai, sang cicak bergegas lari lebih keatas lagi lalu menghilang diselah tembok diantara pintu dan fentilasi.

Dalam hatiku tertawa seraya berfikir bahwa sebenarnya yang sang cicak lakukan adalah sifat naluriah mahluk yang dikenal dengan self defence.

Ada banyak tingkatannya, yang ini adalah non physical self defence, sifatnya "gaib" tidak terlihat mata seperti pysical self defence. Gunanya adalah membentengi diri dari rasa malu karena melakukan sebuah kesalahan.

Kesalahan sang cicak jelas salah menangkap target, atau memang sebenarnya dia yang sedang bermain, aku tak terlalu berfikir kesitu. Namun aku ingin membahas kearah yang lebih luas.

Dalam kesehariannya, hal serupa seringkali kita lakukan. Saat melakukan kesalahan baik kata maupun perbuatan, kita dihadapkan pada instinc bertahan, dimana fikiran kita akan terfokuskan untuk mengurangi beban rasa malu atas kesalahan itu. Kita mengalihkan topik, bersembunyi sesaat, menutup telfon, beralasan hingga menyalahkan orang lain adalah salah satu bentuk non physical self defence. Bentuknya tidak terlihat seperti saat kita berkelahi, berlari saat dikejar anjing atau melompati kubangan air.

Pada level ini kita cenderung mempertahankan fikiran kita agar terbebas dari rasa bersalah, sehingga alur cerita dihari itu dapat terus berlangsung.
0
8.3K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan