siha28Avatar border
TS
siha28
Kosan Ngocoker (kisah yang mengocok emosi mulai dari ketawa, sedih sampai haru)
SINOPSIS: Leo alias Leonita adalah cewek tomboy yang menyamar menjadi laki-laki dan menyusup kedalam kosan putra demi mendapatkan cinta monyetnya si Samuel hingga hidupnya menjadi konyol dan penuh warna dikelilingi lima cowok kece.

NP: setelah bingung ngasih judul dan sudah 3 kali ganti
nama judul akhir terpilihlah judul fenomenal dan maksiat ini
*senyum malaikat*
nilai negative dalam cerita ini mohon disikapi dengan bijak,
ini hanya hiburan.


-Leo POV-

Aku melempar kunci dan menangkapnya kembali dengan
tawa kemenangan. Gila ternyata kunci kamar kosan cowok
ini bisa aku dapatkan dengan cukup mudah! Yaa walau ibu
kosan sempat memperhatikanku dengan mata curiga sambil
berkata, “Kamu kemanisan dek kalau buat jadi cowok.”

Aku mulai memantabkan kaki memasuki bangsal kosan ini,
disambut oleh ruang tamu yang diisi oleh tiga cowok yang
asik berbaring di depan tv. Aku sedikit bergidik melihat
banyak sampah berserakan, lantai berpasir karena sepertinya
ada yang memakai sepatu ke dalam, beberapa puting rokok,
bahkan... kondom bekas? Gila... kacau luar biasa,
sebelumnya tidak terpikir olehku bagaimana bisa mereka
berbaring santai di atas tumpukan sampah.
Terlihat kamar pertama terbuka, mengeekspose
pemandangan baju yang bergantung brutal dimana-mana
(well, dinding penuh gantungan), bahkan ada kolor di dekat
pintu, ada gitar, catur, dan kasur yang tergeletak tak berdaya
dengan amburadulnya.
Bau apek? Pasti... aku langsung memasang mimik menderita
karena jalan ini yang harus aku lalui. Jauh dari ekspektasi,
aku kira akan indah-indah saja. Cowok kan menyenangkan,
yaah... kawan-kawanku kebanyakan cowok, mereka selalu
membuatku senang.


Tapi semua makin buruk ketika aku berjalan lebih jauh ke
dalam, tiga orang yang tadinya menonton langsung melirikku
tajam. “Hoi hoi hoi... Sikap macam apa itu?” panggil salah
satu dari mereka dengan nada yang terdengar judes.
Bahuku menegang, “A-anu... maaf, mau cari kamar empat.”
Jawabku dengan suara bergetar. Sepertinya mereka tidak
terlalu bersahabat.
Tapi cowok ke dua berlari dan merangkulku erat, dan aku
tersedak ketika aroma busuk yang semerbak masuk dalam
penciumanku, lebih shock lagi ketika menoleh harus
dihadapkan oleh bulu ketek hitam lebat dari cowok tengil
yang merangkulku, “Kenalan dulu dong, dek. Anak baru kan?
Gue Rendra..” ucap si cowok bulu ketek yang kurasa kutunya
sudah gemes minta dipenyetin.
“Leo...” ucapku lemas karena menghemat persediaan
oksigen. Bernafas lewat mulut!
“Lucu juga nih anak hehe... mainan baru bro..” balas si bulu
ketek sambil menariki hidungku. Tidaaaak!
“Hei... salam kenal Dek Leo. Aku Nicky.” Sapa cowok ke tiga.
Satu-satunya cowok yang memiliki aura bagus karena dia
mengenakan pakaian bersih, berkacamata dan tersenyum
teduh. Aku membalas dengan anggukan lemah.


“Dede duduk dulu sini! Ngapain coba buru-buru masuk
kamar, aah jangan bilang lu udah gak sabaran mau nyobain
ngocok di kamar baru ya? Bwahahah!” sapa cowok pertama
dengan nada yang memang tajam tapi sepertinya tidak
segalak nadanya. Dari logatnya aku merasakan hawa-hawa
Bugis. Nicky ikut terkekeh sambil menjitak cowok itu pelan,
“Oh ya... aku Hasanudin dek, panggil saja Hasan... Si tampan
dari Makassar de!” benar kan dugaanku.
“Panggil aja Udin..” bisik Rendra dengan bibir yang
menempel di kupingku, aku memerah. Tapi Hasan malah
memberikan tatapan seram kepada Rendra yang tertawa
santai. Dia mulai mendorongku untuk berkumpul di ruang
tamu. Aku terpaksa menurut dan harus diapit oleh tiga cowok
yang sebenarnya memiliki tampang lumayan.
“Hasan ini agak mesum, maklumin ya kalau omongannya
bikin risih..” ucap Nicky santai sambil menepuk bahuku.
“Eh... aku gak mesum ya.. aku hanya terlalu normal.” Ucap
Hasan sambil menggaruk-garuk selangkangannya.
“Kalau aku terlalu ganteng..” ucap Rendra sambil mengupil
nakal.


“Yee kalau nih bocah, joroknya luar biasa. Tuh kamar
pertama, dia ownernya...” jawab Nicky lagi. Si Rendra bulu
ketek hanya menyengir tanpa dosa.
“Kalau Kak Nicky sendiri apa?” tanyaku antusias.
Nicky menunjuk hidungnya dengan wajah polos, aah dia ada
bakat uke kalau kulihat. Imut sekali! Rendra dan Hasan
menatap Nicky tajam, “Dia si lelet. Makhluk paling nyebelin di
kosan. Boker lama, masak lama, mandi lama pake acara
konser ala Afgan..” jawab Hasan ketus.
“Eh suaraku emang mirip Afgan kali.. coba dengar! Cintaku
bukanlah cintaa biasaaa~~~”
Rendra langsung menyumpal mulut Nicky dengan kaos kaki
busuknya, “Bosen bosen!” putus Rendra. Nicky yang
wajahnya menghijau langsung muntah-muntah dan
tergeletak tak berdaya.
Mendadak ada cowok pakai masker, sarung tangan dan helm
masuk ke dalam bangsal dengan menjinjit kakinya, “Nah
kalau ini si maniak bersih, Yayat... dia gak pernah mau
bergaul dengan kami disini. Dia selalu bersihkan bangsal dan
kamarnya, walau bakal kotor lagi dan dia paling anti
kamarnya kami masuki sehingga kamarnya serumit itu.”
Jelas Nicky. Aku melirik kamar No 3 yang sangat canggih
dimana sistem bukanya menggunakan sandi sidik jari, kornea
mata dan kode rahasia yang dia sembunyikan sekali.


Ternyata baru pintu lapis pertama, masih ada lapisan kedua
yang dipenuhi rantai dan gembok. Haaah... freak sekali.


DEG!


Mendadak jantungku berdetak kencang melihat seseorang
yang keluar dari kamar nomer dua. Cowok yang telanjang
dada, hanya mengenakan boxer hijau tua, memiliki sixpack
yang sexy dan berwajah cool luar biasa! Tatapan coolnya
benar-benar membuatku menggigil sekarang. Namanya
Samuel, cowok yang membuatku nekat menerobos kosan ini,
cowok yang aku gilai dari SMP sampai kuliah sekarang dan
cowok yang tidak pernah memperhatikanku sama sekali.


“Ini Samuel... si homo kece haha..” jawab Rendra centil.
JEDEEEER!
Bagai tersambar petir mendengar pernyataannya itu, di-dia
homo? Sial! Pantas saja dari dulu aku tidak dinotice. Aaakh...
kenapa kenyataan ini begitu kejam!
Samuel menepuk kepala Rendra dengan sebungkus kaset,
“Puter nih! barang baru.”
Nicky terlihat terburu-buru mengunci pintu dan menutup
semua gorden di jendela, Hasan yang terlihat antusias mulai
memasang posisi nyaman dengan bantal di atas pahanya
sedangkan Samuel duduk mendekatiku, menghembuskan
harum yang begitu maskulin dan segar dari tubuhnya. “Hei
anak baru, minjem paha lu.’’ Terlihat Samuel yang berwajah
datar menepuk-nepuk pahaku sebelum dia rebahi.
Aku mengigit jari karena gugup luar biasa. Sungguh moment
yang tidak terduga! Akhirnya aku dinotice Samuel!!!! Nicky
dan Rendra mulai bergabung dengan kami, senyuman aneh
menghiasi ujung bibir mereka. Entah film apa yang Samuel
berikan tadi, yang terlihat hanyalah wanita pirang sedang
mengobrol dengan dua lelaki kekar. Namun semenit
kemudian aku tau apa yang mereka putar... bokep. Shit!
Aku menepuk wajahku yang memerah maksimal, walau
ditepis Hasan, “Ngapain tutup mata? Gak ada sok-sokan
polos disini. Kita semua membuka kehinaan disini.
Bwahaha..”
Nicky mengibaskan tangannya, “Ini bentuk kebersamaan.
Ditutup dengan ritual ehem...” dia menggerakkan tangannya
di depan selangkangannya menjadi naik turun.
What! Onani bareng? Rendra menarik kupingku, “Ngocok
berjamaah adalah hobi kami semua di kosan ini. karena...”
Semuanya berteriak lantang, “WE ARE NGOCOKERS!”
Dafuq! Ma-mati gue...
TBC
NP: Pada suatu hari aku pernah masuk kosan cowok, buat
nyontek tugas temen sekelas, di dalam kosan yang situasi
maupun orang2 di dalam kosannya seperti cerita ini jadinya
aku gambarkan dalam cerita ini

Ditunggu komentarnya gan
Diubah oleh siha28 16-02-2015 08:01
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
13.7K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan