- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Daerah - Daerah ini Naikan Pamor Batu Akik
TS
danielldt
Daerah - Daerah ini Naikan Pamor Batu Akik
STK #2002
ke atas dulu gan, buat
Quote:
Quote:
HT KE #19 ANE (21 FEBRUARI 2015)
TERIMA KASIH MIMIN, MOMOD, TEMAN2 ENTHUSIAST DAN PARA KASKUSER
Spoiler for HT KE #19 ANE GAN:
Quote:
Demam batu akik sedang melanda di setiap daerah. Tidak hanya di pasar-pasar, di setiap pinggir jalan banyak berjejeran pedagang batu akik. Dulu, mungkin penggemar batu akik hanya orang yang lanjut usia namun sekarang anak muda pun menggandrunginya.
Bahkan sekelas istri Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY), Ibu Ani Yudhoyono, turut menggemari dan mengkoleksi batu cantik tersebut.
Harga batu akik pun beragam, bahkan ada yang mencapai hingga ratusan juta. Entah sampai kapan fenomena batu akik ini terus berlangsung, akan tetapi ada sejumlah daerah yang menerapkan aturan yang terbilang menarik terkait batu akik.
Berikut beberapa daerah dengan aturan yang 'nyeleneh' untuk naikan pamor batu akik:
Bahkan sekelas istri Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY), Ibu Ani Yudhoyono, turut menggemari dan mengkoleksi batu cantik tersebut.
Harga batu akik pun beragam, bahkan ada yang mencapai hingga ratusan juta. Entah sampai kapan fenomena batu akik ini terus berlangsung, akan tetapi ada sejumlah daerah yang menerapkan aturan yang terbilang menarik terkait batu akik.
Berikut beberapa daerah dengan aturan yang 'nyeleneh' untuk naikan pamor batu akik:
Quote:
Quote:
1. Di Purbalingga, pembuatan batu akik masuk dalam mata pelajaran SMK
Merebaknya tren pembuatan batu akik dari Sungai Klawing di Purbalingga, Jawa Tengah, tidak hanya diminati orang dewasa, namun juga mewabah hingga pelajar SMK YPT 1 Purbalingga. Sekolah kejuruan ini bahkan memfasilitasi pembuatan batu akik yang beberapa waktu ke belakang memiliki prospek bisnis menjanjikan.
Kepala SMK YPT 1 Didi Agus SW mengatakan, dukungan yang diberikan sekolah ini dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan siswa. Diakuinya, inisiatif pembelajaran pembuatan batu akik berasal dari siswa yang berkeinginan membuat batu hias menjadi liontin dan cincin batu akik.
"Pihak sekolah memberikan fasilitasi proses pembuatan seperti pemotongan bahan dan pemolesan dengan menggunakan alat-alat yang biasa digunakan untuk praktik keseharian. Diharapkan, dengan adanya prakarya pembuatan batu akik, akan menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam peluang bisnis pembuatan batu akik," ujarnya di tengah pameran batu akik hasil karya siswa di lapangan sekolah tersebut, Jumat (13/2).
Selain pembuatan cincin dan liontin, Didi berharap kerajinan dari bahan batu klawing lainnya bisa dijadikan sebagai aksesoris lainnya. Didi menceritakan, sejak program pembelajaran prakarya batu akik diterapkan siswa sangat antusias mengikuti pembelajarannya.
"Kini siswa bukan hanya terampil di bidang teknologi, tetapi juga mampu membuat sendiri mata cincin batu akik. Bahkan, hingga kini program prakarya batu akik telah diikuti lima jurusan rumpun teknik permesinan," ujarnya.
Seorang siswa, Taufik Setiawan (16) mengakui adanya pembelajaran pembuatan batu akik ini sangat membantu menopang ekonomi. Bahkan, dia mengatakan, bersama siswa lain kerap mencari sendiri bahan batu akik dari Sungai Klawing yang tak jauh dari sekolah, yang kemudian dibuat menjadi mata cincin, liontin, aksesoris jam tangan dan aksesoris lainnya.
"Hasilnya saya jual untuk membantu orangtua membayar biaya sekolah," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Purbalingga Tasdi mengapresiasi langkah yang ditempuh sekolah. Menurutnya, dengan bekal keterampilan ini, siswa dapat membuat terobosan di bidang teknologi pengembangan batu akik Klawing.
"Menurut saya, pameran ini sangat luar biasa karena digelar siswa yang kreatif dan mandiri dalam membuat batu akik. Ini harus terus kita dukung, agar nanti jiwa kreativitas dan entrepreneur mereka mampu membawa mereka menjadi generasi yang mandiri," papar Tasdi.
Quote:
Quote:
2.Demam batu akik, Bupati Wonogiri imbau PNS kenakan Fire Opal
Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah terkenal mempunyai kekayaan alam berupa batu permata yang indah. Salah satunya adalah jenis Fire Opal atau Barjad Api, asal Bukit Manggal, Dusun Simpangan, Desa Hargantoro, Kecamatan Tirtomoyo.
Saking terkenalnya batu permata tersebut, Bupati Danar Rahmanto bahkan mengimbau kepada jajaran Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Wonogiri, mengenakan Fire Opal. "Batu Fire Opal asal Wonogiri keindahannya mengalahkan Fire Opal asal Meksiko dan Tanzania di pameran batu mulia internasional beberapa waktu lalu. Saya mengimbau semua PNS mengenakan Fire Opal asli Wonogiri," ujar Danar kepada merdeka.com, Selasa (10/2) malam.
Menurut Bupati, imbauan menggunakan Fire Opal dilakukan lantaran batu mulia tersebut saat ini sedang 'booming'. "Imbauan ini sekaligus untuk menggenjot potensi ekonomi di Kabupaten Wonogiri. Kami ingin masyarakat menikmati dan mendapatkan nilai lebih dari kekayaan alam yang kami miliki, tandasnya.
Menurut Danar ada beberapa jenis batu mulia jenis Fire Opal dari Wonogiri, yakni jenis Green, Red Fanta, Red Tea dan Yellow Bimoli. Ia menjelaskan, batu jenis ini kekerasannya bukan seperti batu akik biasa, namun menyamai batu mulia.
"Potensi ekonominya sangat besar sekali. Kami optimis, potensi minat di pasaran sangat tinggi," ucapnya.
Danar menyebut keindahan Barjad Api yang terpancar dari dalam Fire Opal sangat eksotis. Sementara nilai jualnya dalam bentuk bahan hampir menyamai batu bacan asal Kepulauan Maluku.
"Beberapa hari lalu, ada yang sudah melakukan transaksi dengan nilai fantastis. 1,5 kilogram bahan mentah Fire Opal dijual dengan harga Rp 98 juta. Tidak kalah dengan batu bacan," ujarnya.
Quote:
Quote:
3.Pedagang batu klawing desak pemkab dirikan pasar batu di Purbalingga
Pedagang batu hias Klawing mendesak Pemkab Purbalingga merealisasikan pasar batu hias di wilayah tersebut. Desakan tersebut dilakukan setelah Bupati Purbalingga, Sukento Rido Marhaendrianto mewacanakan pembuatan pasar batu atau sentra penjualan batu akik Klawing pada awal November lalu.
Saat itu, bupati mengemukakan tren booming batu akik Klawing perlu ditangkap menjadi peluang usaha untuk peningkatkan kesejahteraan masyarakat. Seorang perajin besar batu hias dan batu akik Klawing, Bayu (45) meminta Pemkab Purbalingga segera merealisasikannya.
"Untuk mendongkrak pemasaran memang harus ada pasar batu (hias) agar seluruh komunitas batu di Purbalingga berkumpul di pasar itu. Soal tempat, kami serahkan pada pemkab," ujar pemilik showroom batu Klawing di Desa Kembangan Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Selasa (10/2).
Selain pasar batu hias, dia juga mengusulkan di lokasi pasar batu hias juga dilengkapi museum batu Klawing. Keberadaan museum tersebut, diharapkan bisa menarik perhatian pecinta batu hias. Sementara itu, Ketua Paguyuban Pecinta dan Pelestari Batu Akik Klawing, Cahyono mendukung usulan dibuatnya sentra penjualan di Purbalingga.
"Kami dari paguyuban melihat ada peluang pemasaran di tingkat nasional. Bahkan, ada tawaran pengelola pasar Permai Koja, Jakarta Utara. Saat ini sudah ada 38 perajin yang siap mengisi 40 kios yang ditawarkan yang rencananya akan diluncurkan mulai 18 Februari mendatang," jelasnya.
Quote:
Quote:
4.Bisnis menjanjikan, penjual batu akik di Palembang dikenai pajak
Pedagang batu akik di Palembang bakal harus merogoh kocek lebih dalam. Hal ini karena selain untuk menambah modal, mereka juga harus mengeluarkan uang lebih lantaran dagangannya bakal dikenakan pajak.
Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Kanwil Dirjen Pajak Sumsel dan Kepulauan Bangka Belitung, Fajar Julianto mengungkapkan, penerapan pajak itu berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 tentang PPh atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak.
"Ya, penjual batu akik bakal dikenakan wajib pajak sesuai undang-undang," ungkap Fajar, Jumat (23/1).
Menurut dia, pajak penjualan batu akik disamakan dengan dagangan lain seperti usaha waralaba yang memperoleh penghasilan. Dengan rincian, usaha yang berpenghasilan Rp 50 juta dikenai pajak sebesar 5 persen, Rp 50-250 juta (15 persen), Rp 250-500 juta (25 persen), dan penghasilan di atas Rp 500 juta (30 persen).
"Memang penjualan batu akik sangat menjanjikan hingga ratusan juta rupiah. Itu sudah ada ketentuan pajaknya, termasuk penghasilan sebulannya hanya Rp 2,4 juta," kata dia.
Untuk menerapkan peraturan ini, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan sosialisasi langsung ke pusat-pusat penjualan batu akik di Palembang. Dengan begitu, pedagang membayar kewajibannya membayar pajak usahanya.
"Belum kita jadwalkan, tapi nanti kita rencanakan turun langsung ke pedagang biar mereka ngerti," pungkasnya.
Quote:
Quote:
5.Keren, Aceh punya museum batu giok idocrase pertama di dunia
Demam batu cincin di Aceh, baik jenis akik maupun giok dimanfaatkan oleh seorang pengusaha dan kolektor batu cincin dengan membangun sebuah museum. Museum ini nantinya akan diperuntukkan sebagai destinasi wisata untuk menyimpan puluhan koleksi batu cincin asal Aceh.
Adapun museum ini diberi nama Museum Abu Usman Top Idocrase oleh kolektor batu giok Aceh, Muhammad Usman. Museum ini diklaim museum pertama di dunia.
Gedung museum ini memiliki 5 lantai dengan luas 10 x 15 meter dan bisa menampung pengunjung antara 500 hingga 1.000 orang.
Muhammad Usman yang akrab disapa Abu Usman ini mengatakan, museum tersebut dibangun untuk melestarikan batu giok Aceh berbagai macam jenis. Sehingga anak cucu nanti ke depan bisa belajar dan mengenal dengan batu Aceh yang memiliki kualitas dunia.
"Ini museum idocrase pertama di dunia, adanya di Aceh. Tujuan kita buat museum giok Aceh ini untuk menyelamatkan aset Aceh supaya tetap masih tertinggal di Aceh, giok jenis Idocrase terbaik di dunia," kata Abu Usman, dalam konferensi pers di Museum Abu Usman Top Idocrase, Banda Aceh, Sabtu (31/1).
Menurut Abu Usman, timbul gagasan membuat museum ini muncul setelah proses riset panjang yang dilakukan oleh beberapa pengusaha batu yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Batu Aceh (APBA). Riset itu menunjukkan bahwa aset Aceh yang memiliki nilai tinggi belum dikemas dengan baik. Padahal memiliki nilai ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Selain itu, museum ini juga akan menjadi salah satu destinasi wisata yang layak dikunjungi oleh wisatawan. Sehingga diharapkan akan terjadi peningkatan kunjungan wisatawan dengan adanya Museum ini.
"Memang setiap pengunjung nanti akan diminta biaya sedikit untuk operasional, gaji pekerja di sini. Kira-kira kita rencanakan Rp 25.000 sekali masuk," jelasnya.
Adapun koleksi batu giok Aceh yang ada di Museum Abu Usman Top Idocrase ini mencapai 20 jenis. Batu-batu tersebut didatangkan dari beberapa kabupaten di Aceh seperti Nagan Raya, Aceh Jaya, Aceh Barat, dan Aceh Selatan.
"Ada juga dari Pidie, Aceh Tamiang dan daerah Takengon (Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues)," tegasnya.
Jenis-jenis batu giok Aceh yang tersedia di museum ini adalah giok Idocrase yang memiliki kualitas dunia. Idocrase juga memiliki beberapa varian lainnya di antaranya adalah solar, pucuk pisang, lumut, bio solar, belimbing, melon Aceh dan neon Aceh.
Jenis lainnya yang terdapat di Aceh dan dimiliki di Museum Abu Usman Top Idocrase ini adalah batu jenis Nephrite. Jenis ini juga ada beberapa varian yaitu Nephrite Jade dan Black Jade.
"Kalau jenis Nephrite terbaik dua di dunia setelah Nephrite yang ada di Burma," imbuhnya.
Sedangkan harga batu koleksi di Museum Abu Usman Top Idocrase ada yang harganya jutaan, puluhan juta hingga puluhan miliar. Bahkan ia memperlihatkan batu cincin koleksi milik Abu Usman yang sudah pernah memenangkan juara pertama kontes batu cincin di Jakarta tahun 2014 lalu.
"Saya sudah 5 kali memenangkan kontes, semua batu yang saya menang ini harganya tinggi, tetapi demi agar aset Aceh tidak lari keluar, saya tidak menjualnya batu yang pernah menang," tukasnya.
Museum Abu Usman Top Idocrase ini mulai dibuka untuk umum pada tanggal 4 Februari 2015 ini. Dia berharap, terutama anak sekolah dengan bimbingan gurunya datang ke museum ini sebagai upaya edukasi bahwa Aceh memiliki batu yang berkualitas tinggi dan terbaik di dunia.
Diubah oleh danielldt 21-02-2015 05:06
0
93.6K
Kutip
678
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan