- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Indonesia Baru Mulai 4G, Tiongkok Sudah “Ngacir” ke 5G


TS
handratas
Indonesia Baru Mulai 4G, Tiongkok Sudah “Ngacir” ke 5G

JARINGAN 5G LTE -- BTS untuk jaringan supercepat 5G yang penggunaannya baru akan teralisasi secara massal tahun 2020 hanya disederhanakan sebagaimana yang terlihat di latar belakang insinyur Huawei ini, yakni hanya berupa
Quote:
Oleh: Pepih Nugraha
Kunci untuk menciptakan semua perangkat digital bekerja dengan baik salah satunya adalah tersedianya jaringan komunikasi supercepat. Kunci bergeraknya semua perangkat digital adalah jaringan lancar tidak kenal “byar-pet” alias “on-off”. Ini sudah disadari sejak awal oleh Tiongkok, khususnya Huawei yang menanamkan dana investasi yang tidak sedikit hanya untuk penelitian dan pengembangan jaringan komunikasi supercepat ini. Jawaban atas kunci pembuka tidak lain: jaringan 5G. Itulah yang sedang dikerjakan Tiongkok!
Tentu Tiongkok tidak sendirian dalam lomba adu cepat jaringan internet yang disebut-sebut 1.000 kali lebih cepat dari 4G ini. Tetangga dekatnya, Korea Selatan dan Jepang, juga tak mau kalah beradu cepat dalam apa yang digambarkan media sebagai “lomba menguasai teknologi informasi masa depan” ini. Bahkan saat berlangsung acara Startup Nations Summit di Seoul, November 2014 lalu, Huawei tidak ragu menggandeng tiga perusahaan telekomunikasi Negeri Ginseng tersebut, yakni SK Telecom, KT dan LG Plus. Mengapa sedemikian percaya diri? Karena pada saat yang bersamaan Huawei tengah mengembangkan 5G dengan dana sekitar 600 juta Dollar AS atau sekitar Rp 7 triliun.
Saat berada di Shenzhen, Tiongkok, mendengarkan penjelasan Vice President International Media Affairs Huawei Roland Sladek bahwa 300 teknisi dan insinyur Huawei terlibat dalam pembangunan jaringan 5G ini, mau tidak mau ingatan saya hinggap di Tanai Air, Indonesia tercinta ini. Jika pada masa lalu kemajuan suatu bangsa diukur dari seberapa hebat negara itu menguasai industri, sekarang kemajuan suatu bangsa diukur dari seberapa canggih negara itu maju di bidang teknologi informasi. Saat yang bersamaan, Indonesia baru mulai memanfaatkan jaringan 4G.
Tentu suatu kemajuan, meski pada awal jaringan ini masuk, sempat ada kendala soal perizinan, soal regulasi. Dengan beralih ke 4G, berangsur-angsur Indonesia akan segera meninggalkan 3G dan 2G yang sudah dianggap “kuno” tetapi harus diakui telah sekian lama menghubungkan Indonesia.
Evolusi jaringan bergerak untuk kebutuhan komunikasi dan transfer data memang selalu menarik perhatian, khususnya bagi para operator telepon selular, produsen gawai (gadget) sampai end users atau pengguna. Ini terkait dengan kecepatan dan kemudahan manusia tersambungkan secara digital dan nirkabel satu sama lain yang berbilang jarak, ruang dan waktu.
Di sisi operator dan pembuat gawai, ketersambungan antarmanusia dengan segenap perlengkapan komunikasinya berarti megabisnis. Bagi pengguna, akan semakin banyak ragam pilihan cara dan gaya berkomunikasi dengan kecepatan transmisi yang terus “didewakan” sebagai keunggulan. Itu sebabnya ketika 4G masih baru akan melangkah di Indonesia, ketersediaan dan pengaturannya oleh pemerintah sangat ditunggu oleh pengguna internet yang haus akan kecepatan. Lebih cepat dan lebih terjangkau tentunya.
Tanpa harus menunggu aba-aba pemerintah sentral, Huawei selaku perusahaan global berbasis di Shenzhen, berinisiatif menanamkan investasi untuk meneliti dan mengembangkan generasi baru kecepatan transmisi internet, yaitu 5G tadi. Ini evolusi terbaru dari jaringan transmisi dengan kecepatan yang bisa mengubah wajah teknologi informasi depan. Seribu kali lebih cepat dari 4G yang tercepat saat ini, itu bukan main-main.
Sekadar kilas balik, agar bisa saling berkomunikasi menggunakan telepon selular, manusia memerlukan teknologi GSM atau Global Systems for Mobile Communications. Ini sebuah standar yang dikembangkan ETSI (European Telecommunications Standards Institute) untuk menggambarkan sebuah protokol untuk generasi kedua jaringan selular digital atau 2G yang penggunaannya semata-mata hanya untuk telekomunikasi melalui telepon selular.
Meski demikian, pada masanya teknologi ini berkembang, penetrasi pasarnya mencapai 90 persen. Artinya, tidak ada ponsel di manapun di dunia ini yang tidak menggunakan teknologi jaringan ini. Bahwa di beberapa tempat di Tanah Air ini 2G masih digunakan, lebih karena kebutuhan yang tidak “neko-neko”, yakni sebatas penggunaan telefonik atau berkirim SMS.
Selama masa transisi pengembangkan ke 3G, teknologi 2G mengalami periode transisi, yakni GPRS (General Packet Radio Service) atau 2.5G dan EDGE (Ehhanced Data rates for GSM Evolution) atau 2.75G. Teknologi telepon bergerak digital EDGE atau sering disebut Pra-3G ini mulai mampu mengirim data terbatas dengan kecepatan yang masih lambat.
Kemudian, UMTS (Universal Mobile Telecommunications System) merupakan generasi ketiga sistem telepon selular atau 3G untuk jaringan berbasis standar GSM yang dikembangkan 3GPP (3rd Generation Partnership Project) dan berbasis WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access). Jaringan 3G kemudian dikembangkan menjadi 3.5G atau HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) dan 3.75G atau HSUPA (High Speed Uplink Packet Access) yang lebih cepat dari periode transisi sebelumnya.
Terakhir, LTE (Long Term Evolution) atau biasa dikenal sebagai 4G, juga dikembangkan oleh 3GPP untuk memperbarui performa jaringan sebelumnya, yakni mengoptimalkan penyampaian data berkecepatan tinggi untuk ponsel dan terminal data. Untuk selanjutnya jaringan ini disebut 4G technologies atau 4G saja. Dari sisi evolusi kecepatan internet bergerak GSM “hanya” 9.6 Kbps, GPRS 177 Kbit/s, EDGE 384 Kbps, UMTS 2 Mbps, HSDPA 14.4 Mbps, HSUPA 5.76 Mbps, HSPA+ 42 Mbps, LTE 300 Mbps dan LTE-A (LTE Advanced) mencapai 1 Gbps.
Mengapa Tiongkok terkesan “ngotot” mengembangkan jaringan 5G? Kapan jaringan supercepat 5G ini bisa digunakan?
Ikuti terus perjalanan saya di TechTravel berikutnya.
sumber
1000x lebih kenceng dari 4G gan... kapan ya masuk ke Indonesia

Quote:
Quote:
Dari wiki gan
NGMN Alliance defined 5G network requirements as :
- Data rates of several tens of Mb/s should be supported for tens of thousands of users.
- 1 Gb/s to be offered, simultaneously to tens of workers on the same office floor.
- Up to Several 100,000's simultaneous connections to be supported for massive sensor deployments.
- Spectral efficiency should be significantly enhanced compared to 4G.
- Coverage should be improved
- Signaling efficiency enhanced.
http://en.wikipedia.org/wiki/5G
Quote:
Original Posted By hidayahweb►ada yg komentar indonesia 5G blum ada, dilanjutkan dengan kata cacian. sedih bacanya
bro sis kita sudah ada 5G meskipun masih tahap pengembangan dan pembangunan infrastruktur. kalian yg blum tahu apa2 jgn ceplas ceplos jelekin sdm negara sendiri deh. itu aja yg mau saya sampein. ane kerja di slah satu penyedia network di indo. jdi tau deh susahnya jdi tim riset. kita sbenernya bisa lebih cpet kok dri negara lain. sdm ada, duit prusahaan ok. tinggal itunya tuh (u know lah..) :d
bro sis kita sudah ada 5G meskipun masih tahap pengembangan dan pembangunan infrastruktur. kalian yg blum tahu apa2 jgn ceplas ceplos jelekin sdm negara sendiri deh. itu aja yg mau saya sampein. ane kerja di slah satu penyedia network di indo. jdi tau deh susahnya jdi tim riset. kita sbenernya bisa lebih cpet kok dri negara lain. sdm ada, duit prusahaan ok. tinggal itunya tuh (u know lah..) :d
Quote:
Original Posted By tersenyumlah.►Deja vu sama Menkominfo terdahulu, "Kalau internetnya cepat mau dipakai untuk apa?" 

Quote:
Original Posted By goodmouse►baca informasi tentang internet kencang di berbagai negara diluar sana,
jadi inget kata-kata saketi mantan menkominfo "Internet Kencang, buat apa?"
Indonesia bukan hanya jakarta, bandung, jogja, surabaya, medan dan kota-kota besar lainnya. Indonesia termasuk kebupaten dan desa terpencil. kalau 3G aja masih belum rata, 4G baru mau mulai, mungkin 5G baru ada di indonesia saat negara lain sudah 7G.
Indonesia bukan butuh Internet kencang saja, tapi butuh yang stabil dan terjangkau juga.
jadi inget kata-kata saketi mantan menkominfo "Internet Kencang, buat apa?"

Indonesia bukan hanya jakarta, bandung, jogja, surabaya, medan dan kota-kota besar lainnya. Indonesia termasuk kebupaten dan desa terpencil. kalau 3G aja masih belum rata, 4G baru mau mulai, mungkin 5G baru ada di indonesia saat negara lain sudah 7G.
Indonesia bukan butuh Internet kencang saja, tapi butuh yang stabil dan terjangkau juga.
Quote:
Original Posted By koenokatachi.►haha... ane pengen ketawa liat ginian
bayangin.jaringan hsdpa aja kadang hilang mau realisasi 4G
ngaku2 kecepatan up to 100 mbps lah 3mb aja gak stabil2
pdhl kalo d bandingin sama negara lain tarif internet d indonesia lebih mahal.kalo dilihat dari pendapatan perkapita sendiri.
kenapa bisa gini? jawabannya:

semoga menteri yg baru gak jd penerus spiritualnya..
bayangin.jaringan hsdpa aja kadang hilang mau realisasi 4G

ngaku2 kecepatan up to 100 mbps lah 3mb aja gak stabil2
pdhl kalo d bandingin sama negara lain tarif internet d indonesia lebih mahal.kalo dilihat dari pendapatan perkapita sendiri.
kenapa bisa gini? jawabannya:
semoga menteri yg baru gak jd penerus spiritualnya..
Menteri kita yang satu ini masih di hati kaskuser ternyata

Quote:
Original Posted By nightcrawlingz►Inet cepet hrs di imbangi sm konten pendukungnya juga gan, Ane buat aplikasi di android gan socmed live video streaming agan bisa punya siaran tv live sendiri hanya pake hp aja 
https://play.google.com/store/apps/d....lomob.android

https://play.google.com/store/apps/d....lomob.android
wah buatan anak negri ni, mantap gan. ane bantu taro pejwan juga... terus berkarya gan

Quote:
Original Posted By lyst►Bekasi udah 6G gan.
kok bisa gan

Quote:
Original Posted By quetzalqoatl►maklum gan , ga bisa dipungkiri mereka emang "diatas" kita 

Quote:
Original Posted By enam.kehendak►yaelah bro.
boro boro lte, di indo mah 2g aja masih belepotan koq.
provider aja masih byk make 2g koq.
bts masih sering blank signal, klo banjir udah pasti mass problem.
klo pemadaman bergilir juga pasti mass problem.
mana perangkat dicuri.
klo udah gitu biar 4g juga bakalan mati.
mana sring ada double track ama pu, yg hobi gali tanah yg bikin optic putus.
dibenerin aja dulu itu,
masak tiap hari fiber cut melulu.
daripada ngejar 4/5 g mendingan diperbaiki jaringan biar rata.
masak gw ke kalimantan, hp gw ilang sinyal.
wkwwkwkkwkwwkwk
boro boro lte, di indo mah 2g aja masih belepotan koq.
provider aja masih byk make 2g koq.
bts masih sering blank signal, klo banjir udah pasti mass problem.
klo pemadaman bergilir juga pasti mass problem.
mana perangkat dicuri.
klo udah gitu biar 4g juga bakalan mati.
mana sring ada double track ama pu, yg hobi gali tanah yg bikin optic putus.
dibenerin aja dulu itu,
masak tiap hari fiber cut melulu.
daripada ngejar 4/5 g mendingan diperbaiki jaringan biar rata.
masak gw ke kalimantan, hp gw ilang sinyal.
wkwwkwkkwkwwkwk
budayakan komen, rate, dan cendol ya

Diubah oleh handratas 15-02-2015 08:38
0
10.2K
Kutip
122
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan