http://megapolitan.kompas.com/read/2...elasan.Polisi.

JAKARTA, KOMPAS.com — CCTV yang tersebar di sejumlah ruas jalan di Jakarta belum dapat dijadikan barang bukti kecelakaan. Kualitas gambar yang dihasilkan oleh CCTV saat ini hanya bisa digunakan sebagai pemantauan kondisi lalu lintas jalan.

Kepala Urusan Teknologi dan Informasi Traffic Management Centre (TMC) Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Budi Harsono mengatakan, pengawasan kecelakaan lalu lintas membutuhkan kualitas gambar CCTV yang baik. Hal itu bertujuan untuk melihat kronologi kecelakaan secara detail.

"Kualitas CCTV yang sekarang menghasilkan gambar masih ada lagi (jeda) dan tidak bisa di-zoom juga," kata Budi, Jumat (13/12/2015), di ruang TMC Polda Metro Jaya.

Terlebih lagi, kata dia, jika digunakan untuk menentukan tersangka dari sebuah kasus kecelakaan lalu lintas, kualitas gambar CCTV saat ini belum dapat merekam dengan detail kronologi bila terjadi kecelakaan dalam waktu singkat. [Baca: Saksi Belum Bersedia Diperiksa, Kasus Bus Polisi Tabrak Motor Terhambat]

Ia menyebutkan, saat bagian penting dari kronologi terjadi saat CCTV mengalami lag, tentu hasilnya tidak akan optimal. Karena itu, sejauh ini CCTV hanya digunakan petugas di TMC Polda Metro Jaya untuk memantau kondisi jalan, misalnya jika terjadi kemacetan atau banjir.

Di Jakarta, kata Budi, ada 59 CCTV milik Korlantas Polri yang tersebar. CCTV tersebut dipasang di pinggir jalan, khususnya di persimpangan jalan dan di jembatan penyeberangan orang (JPO) dan terhubung dengan tim dari TMC Polda Metro Jaya.

Korlantas Polri tercatat memiliki 180 CCTV yang tersebar di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sebanyak 59 unit terdapat di Jakarta, 64 unit di Jawa Barat, 33 unit di Jawa Tengah, dan 24 unit di Jawa Timur.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga memiliki CCTV berjumlah 59 di sejumlah titik di Jakarta. Namun, saat ini semuanya dalam kondisi tidak berfungsi.


bilang aja nggak mau dicek pak