TEMPO.CO, Surabaya - Wakil Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi Yusuf, mengatakan Polda Jawa Timur kehabisan stok material Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan nomor polisi bagi kendaraan baru, terutama bagi kendaraan yang baru dikeluarkan pada tahun 2015. "Sudah sejak bulan Februari kami kehabisan material STNK dan Nopol," kata Yusuf kepada wartawan di Mapolda Jawa Timur, Kamis, 12 Februari 2015.

Menurut Yusuf, pihaknya masih menunggu kiriman dari Korps Lalu Lintas Markas Kepolisian Republic Indonesia untuk pengadaan stok material itu, ia pun belum bisa memastikan kapan stok itu bisa diterima oleh Polda Jawa Timur. "Semoga dalam waktu dekat sudah kami terima, sehingga bisa segera disalurkan," katanya.

Adapun alasan habisnya stok itu dikarenakan pihak Mabes Polri saat ini sedang melakukan proses lelang pengadaan material STNK dan nopol kendaraan, sehingga proses lelang itu memerlukan waktu dalam pengadaannya. "Jadi, kami mohon maaf atas keterlambatan pelayanan ini," ujarnya.

Menurut Yusuf, STNK yang baru itu akan diganti dengan surat tanda pembayaran pajak atau notis pajak, sehingga apabila dicegat oleh petugas di jalan, surat notis itu bisa ditunjukan sebagai pengganti STNK. "Masyarakat yang memiliki kendaraan baru tidak perlu khawatir, ketika dicegat dan diminta menunjukan STNK, maka cukup menunjukan notis itu dan tidak akan ditilang," kata dia.

Yusuf menambahkan sudah memberikan instruksi kepada jajarannya untuk tidak memberikan surat tilang kepada pengendara yang menggunakan kendaraan baru dan belum mendapatkan STNK. "Petugas sudah paham, dan pengendara cukup menunjukan notis itu," kata dia.

Ia berharap, proses di Mabes Polri segera selesai, sehingga pendistribusian material STNK dan nopol itu bisa segera diterima Polda Jawa Timur, dan pelayanan STNK dan nopol bisa kembali lancar seperti semula.

Sumur

Cepetan diberesin dah