Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tukanktekonkAvatar border
TS
tukanktekonk
Surat untuk Ayah
3 tahun itu bukan waku yang sebentar ayah
Tapi rasanya masih seperti kemarin
Aku masih ingat semua tentangmu
Aku ikhlas ayah, hanya saja kenapa mulutku saja yag mengiyakan tapi tidak hatiku
Aku hanya tidak siap kehilangan terlalu cepat
Meski aku tahu sesayang nya aku padamu ayah, Allah lebih sayang lagi kepadamu
Karena kamu tidak perlu lagi merasakan sakitnya dunia ayah
Sementara anakmu dan ibu masih harus berjuang untuk terus hidup ayah, walaupun itu tanpamu.
Aku masih ingat ceritamu saat menjelang PKL ku yang hanya tinggal menghitung hari ayah.
Kamu ingin pergi berdua dengan ibu, jalan-jalan menikmati masa tua kalian sembari melihat bagaimana anaknya menjadi dewasa ditempat orang
Aku ingat ketika kamu mengatakan bahwa selesai wisuda aku dan kakak, kita aka pergi berwisata ayah.
Hanya kita, ayah, ibu, dan ketiga anakmu. Tidak ada oranglain.
Saat itu aku hanya ingat kepedihan dan kesakitan yang kita alami ayah.
Padahal kita tidak hanya mengalami duka terus menerus.
Kenapa aku tidak sadar ayah, bahwa saat kita bersama itu adalah bahagia yang tidak terbantahkan.
Kenapa saat harus kehilanganmu bahwa aku sadar, kebersamaan kita mengalahkan apapun didunia ini.
Saat-saat senja bersama, saat kita makan bersama, bercanda bersama, bercerita apa saja, ketika kita berebut jajajan, saat anak-anak tetangga yang dekat denganmu dan berebut untuk bermain denganmu.
Aku rindu ayah.
Banyak hal yang ingin aku ceritakan kepadamu.
Aku belum sedewasa umurku ayah.
Aku masih menyimpan dendam, entah pada siapa.
Aku tidak pernah bercerita kepada siapapun tentang ini, karena aku takut dianggap lemah.
Walaupun pada akhirnya aku adalah orang yang kalah pada dunia ayah.
Aku ingin bercerita padamu, banyak hal, sampai rasanya kepala ini penuh ayah.
Setiap aku melakukan kesalahan, ntah kenapa aku selalu menyalahkan orang lain didalam hatiku.
Tidak adalagi Anggi, anakmu yang polos dan dengan segala kelebihannya.
Yang ada hanya seorang manusia yang selalu tidak pernah sadar betapa bahagianya dia dulu dan sekarang.
Seharusnya aku bahagia karena aku masih memiliki ibu, kakak dan adik yang selalu menantikan kepulanganku.
Dan 1 lagi, sekarang aku sudah memiliki orang yang aku sayangi, walaupun masih lebih besar sayangku pada ayah tapi aku harap dia dapat menjadi sepertimu.
Pelindungku yang senantiasa memberikan pundaknya saat aku lelah menghadapi dunia. Orang yang selalu menghapus airmata kala aku menangis, mengusap pelan rambutku dengan lembut.
Aku harap ayah.
Bukankah ayah pernah jumpa dengan dia, 6 tahun yang lalu. Ya, saat itu aku tidak pernah berpikir bahwa dia bisa menjadi orang istimewa dalam hatiku. Dan semoga saja tetap istimewa ayah.
Ayah, aku rindu.
0
554
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan