Pada perdagangan Rabu pagi ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mengalami pembukaan yang melemah (11/2). Rupiah tergerus turun meskipun hari ini IHSG bergerak rebound dari level penutupan kemarin yang negatif.

Rupiah pada perdagangan hari ini mengalami pelemahan terhadap dollar disebabkan oleh momentum menguat mata uang Negeri Paman Sam tersebut. Dollar kembali menemukan pijakan didorong oleh imbal hasil obligasi yang tinggi dari negara tersebut. Lesunya euro menjadi salah satu penyebab kenaikan dollar AS.

Mata uang dollar AS menguat setelah imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS meningkat sebesar dua persen dan mencapai posisi paling tinggi dalam satu bulan belakangan. Kenaikan ini terjadi akibat spekulasi bahwa Fed akan menaikkan suku bunga acuannya tahun ini setelah data tenaga kerja di AS menunjukkan pemulihan.

Pada perdagangan Rabu pagi ini rupiah terpantau dibuka pada posisi 12.702,80 per dollar AS. Mata uang dalam negeri tersebut mengalami penurunan sebesar 32,80 poin dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan kemarin yang berada di level 12.670,00 per dollar AS. Saat ini rupiah tampak naik sedikit dari level pembukaan dan berada di posisi 12.697,50 per dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami penurunan lanjutan. Mata uang rupiah belum menemukan pijakan yang mantap untuk menguat karena IHSG hanya mengalami peningkatan terbatas hari ini.

Untuk perdagangan hari ini nilai tukar rupiah diperkirakan akan menemui level support pada posisi 12.720 per dollar dan support kedua ada pada posisi 12.750 per dollar. Sedangkan jika terjadi rebound level resistance akan ditemui pada 12.650 per dollar dan 12.600 per dollar.


sumber