Namun kami sangatlah skeptis. Ini bukan pertama kalinya APRIL mengumbar janji besar. Tahun 2004, perusahaan ini berkomitmen menghentikan kegiatannya menghancurkan hutan hujan di tahun 2009. Sayangnya, janji ini tak pernah ditepati, begitu juga dengan janji-janji lain yang mereka buat setelah itu.

APRIL mengatakan mereka berkomitmen pada keberlanjutan terhadap upaya konservasi dan pengembangan ekosistem dengan pendekatan lanskap. Tapi dibalik semua itu APRIL berencana untuk terus melakukan aktifitas pembukaan hutan sampai tahun 2020. APRIL Juga menolak untuk berhenti mengeringkan lahan gambut – meskipun hal ini berarti menghancurkan iklim, dan menyebabkan kebakaran hutan serta banjir.

Selama beberapa tahun terakhir ini, para peneliti kami telah memonitor kegiatan APRIL di Pulau Padang, di lepas pantai Sumatera. Foto-foto yang diambil menunjukan apa yang dimaksudkan APRIL ketika mereka berbicara tentang ‘pengelolaan hutan berkelanjutan’ (sustainable forest management)

Aktiviats penghancuran ekosistem gambut oleh APRIL disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi saat Blusukan Asap ke Sei. Tohor pada 27 Nov 2014. Dimana President Jokowi bersma masyarakat melakukan penutupan kanal pada November tahun lalu untuk mencegah kerusakan gambut dan kebakaran. Perlindungan total gambut yang disampaikan oleh Presden saat kunjungan itu mestinya bisa dimulai dengan menghentikan kegiatan penghancuran hutan gambut yang dilakukan oleh APRIL dengan meninjau ulang ijin mereka.