- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[HOT] Campur Tangan Yahudi Dibalik Runtuhnya Kekhalifahan Utsmani
TS
ngantuk.brur
[HOT] Campur Tangan Yahudi Dibalik Runtuhnya Kekhalifahan Utsmani
WELCOME TO MY THREAD
Spoiler for Cek TKP:
Pada saat Kaum Yahudi menghadapi pengusiran seperti yang terjadi di Spanyol dan Rusia, mereka banyak yang melarikan diri ke wilayah Khilafah Utsmani. Mereka pergi menghadap khalifah dan meminta ijin untuk menetap di wilayahnya. Setelah diijinkan, akhirnya merekapun menetap di Izmir, wilayah Andrianapole, Kota Bursah dan kawasan – kawasan utara dan barat Anatolia. Maka diterapkanlah syariah Islam atas mereka karena mereka berada di bawah perlindungan pemeritah Utsmani. Keagungan serta keberkahan menaungi kehidupan mereka.
Kesempurnaan syariat Islam telah memberikan rasa damai, aman, dan pengakuan bagi eksistensi mereka.
Tak sedikit dari mereka yang memeluk agama Islam. Orang Yahudi yang telah berubah menjadi muslim ini dikenal sebagai Yahudi Dunamah. Namun, seperti yang pernah terjadi di wilayah lain, keikhlasan mereka untuk memeluk Islam ternyata hanyalah topeng belaka. Mereka menampakkan keIslaman dan ketakwaannya di tengah – tengah kaum Muslimin. Namun pada saat berada di kalangan Yahudi, mereka masih memakai pakaian Yahudi, menenggak minuman keras sambil dikelilingi perempuan, menyanyikan lagu – lagu ruhani Yahudi serta masih membaca Mazmur. Kelompok Yahudi Dunamah ini memberikan andil besar dalam menghancurkan nilai – nilai Islam dalam masyarakat Utsmani. Mereka bahu membahu menebarkan kekufuran dan pemikiran – pemikiran yang bertentangan dalam Islam, gencar menyebarkan gerakan Freemasonry dan menyerukan penghapusan jilbab bagi para muslimah.
Sepak terjang kelompok Yahudi Dunamah pimpinan Syabtay Zivi ini semakin berani. Mereka berupaya untuk merebut Palestina dari tangan Daulah Utsmani. Ini adalah cita – cita lama mereka, dan tujuan ini mendapat dukungan luas dari kalangan Yahudi di seluruh benua Eropa seperti Polandia, Jerman, Belanda, Inggris, Italia, Afrika Utara dan kawasan lainnya. Yang tak kalah penting, tujuan mereka ini mendapat dukungan penuh dari para Yahudi pemilik modal. Maka mulailah Yahudi melakukan berbagai intrik untuk mewujudkan keinginannya tersebut. Palestina hanya akan dapat dikuasai jika khalifah yang memimpin saat itu, yaitu Sultan Abdul Hamid II, memberikannya kepada Yahudi. Jika tidak, maka kekuatan yang melindungi Palestina harus dihancurkan, yaitu kekuatan Khilafah Utsmani.
Kesempatan untuk merebut Palestinapun terbuka saat pemerintahan Utsmani mengalami krisis keuangan yang berimbas pada krisis di bidang lainnya.
Pemerintah terlilit hutang yangsulit untuk terlunasi. Maka Theodore Herzl, pemimpin gerakan Zionisme Internasional, menawarkan solusi kepada Sultan Abdul Hamid II. Herzl berkata :
“ Jika kita berhasil menguasai Palestina, maka kami akan membayar uang kepada Turki dalam jumlah yang sangat besar dan kami akan memberikan hadiah dalam jumlah yang melimpah bagi orang yang menjadi perantara kami. Dan sebagian balasan dari ini, kami akan senantiasa bersiap sedia untuk membereskan masalah keuangan Turki. Kami akan mengambil tanah – tanah yang menjadi kekuasaan Sultan sesuai dengan hokum yang ada. Walaupun sebenarnya mungkin tidak ada perbedaan antara milik umum dan milik pribadi “
Solusi ini ditolak oleh Sultan Abdul Hamid II. Lewat perantara Herzl, Neolanski, beliau berkata.
“Nasehatilah temanmu itu (Herzl) agar dia tidak mengambil langkah – langkah baru mengenai masalah ini, sebab saya tidak bisa mundur dari tanah suci ini (Palestina) walaupun hanya sejengkal. Sebab tanah ini bukanlah milik saya. Dia adalah milik bangsa dan rakyat saya. Nenek moyang saya telah berjuang demi mendapatkan tanah ini. Mereka telah menyiraminya dengan ceceran darah. Maka biarkanlah orang – orang Yahudi itu menggenggam jutaan uang mereka. Jika negeriku tercabik – cabik, maka sangat mungkin mendapatkan negeri Palestina tanpa ada imbalan dan balasan apapun. Namun patut diingat, bahwa hendaknya pencabik – cabikan itu dimulai dari tubuh dan raga kami. Namun tentunya saya juga tidak akan menerima, raga saya dicabik – cabik sepanjang hayat masih dikandung badan. “
(Yang Dipertuan Agung Abdulhamid II, Sultan dari kekhalifahan Turki Utsmani. Dia memerintah pada periode kemunduran, dimana kekuasaan dan wilayah kekhalifahan turki Utsmani telah banyak berkurang, memerintah dari 31 Agustus 1876 sampai dia diturunkan pada 27 April 1909).
Melihat kenyataan tersebut, Yahudi mulai mencari cara lain untuk mewujudkan cita – citanya. Seperti diketahui, sejak tahun 1717 untuk mempersatukan Yahudi di seluruh dunia, mulai dirintis gerakan Zionis. Gerakan ini memiliki semboyan satu bahasa ialah bahasa Yahudi, satu bangsa ialah bangsa Yahudi dan satu tanah air, tanh air Yahudi. Mereka ingin membentuk negara bagi bangsa Yahudi yang meliputi seluruh daerah Palestina, Syiria, Libanon, sebagian Mesir, Madinah, Khaibar dan sekitarnya serta Irak dan sekitarnya. Sementara pada waktu itu keseluruhan wilayah tersebut berada di bawah kekuasaan Kekhilafahan Utsmani. Maka tak ada cara lain untuk mendapatkannya kecuali dengan meruntuhkan kekhilafahan tersebut.
Hal ini senada dengan ucapan Herzl,
“Dari pembicaraan yang saya lakukan dengan Sultan Hamid II, saya menetapkan bahwa tidak mungkin kita menarik faedah apa – apa dari Turki (Khilafah Utsmani), kecuali jika ada perubahan politik di dalamnya dengan cara menimbulkan perang di tengah mereka dan mereka kalah dalam perang tersebut, atau melibatkan mereka dalam sebuah konflik antar bangsa atau dengan cara kedua – duanya.”
[Theodor Herzl (Hungaria: Herzl Tivadar) (2 Mei 1860 – 3 July 1904) adalah seorang jurnalis Yahudi Austro-Hungaria yang mendirikan politik modern zionisme.]
Upaya keji untuk meruntuhkan Khilafah Utsmani dengan rapi mulai direncanakan dan dilaksanakan. Kaum Yahudi memahami bahwa persatuan kaum muslimin yang diikat oleh kesamaan akidah dan syari’ah Islam-lah yang membuat Khilafah Utsmani dapat berdiri kokoh. Maka cara pertama yang mereka lakukan adalah dengan memecah belah barisan kaum Muslimin. Maka dihembuskanlah paham kebangsaan (ashobiyah) di kalangan negara – negara Arab. Gerakan kebangsaan ini telah mendorong bangsa – bangsa Arab menentang dan memisahkan diri dari Khilafah Utsmani yang berpusat di Turki.
Selain menghembuskan paham kebangsaan, mereka juga merusak pemikiran kaum Muslimin dengan ide – ide yang bertentangan dengan Islam. Seperti sekularisme, liberalism dan pluralism. Mereka juga merekrut kaum Muslimin yang telah teracuni pemikiran Barat Yahudi sebagai kaki tangan kepentingannya. Kaki tangan mereka di antaranya adalah para cendekia yang tergabung dalam kelompok Turki Muda, gerakan Kesatuan Utsmani, Organisasi Persatuan dan Pembangunan dan yang lainnya. Semua ini adalah gerakan – gerakan yang muncul sebagai rekayasa dari kaum Yahudi. Mereka bertujuan untuk melakukan perlawanan terhadap Khilafah Utsmani untuk keudian membentuk pemerintahan baru yang sesuai dengan pemikiran politik modern dan sebagai kiblatnya adalah negara – negara barat seperti Inggris, Prancis dan Jerman.
Ancaman yang dilontarkan Herzl di atas menjadi kenyataan. Terjadi pertikaian internal antara orang – orang Arab yang telah terbakar semangat kebangsaannya melawan orang – orang Turki. Dengan bantuan asing, suku – suku bangsa Arab beramai – ramai meminta otonomi khusus atau bahkan ingin memerdekakan diri. Sementara konspirasi asing telah mampu menarik Khilafah Utsmani untuk terlibat dalam Perang Dunia I (1914-1918). Khilafah Utsmani terpecah menjadi dua. Bangsa Turki bergabung dengan Jerman dan Austria, sedangkan suku – suku bangsa Arab bersekutu dengan Inggris, Perancis dan Rusia.
Perang Dunia I berakhir dengan kekalahan di pihak Khilafah Utsmani dan Jerman. Kemenangan yang diperoleh Inggris, Perancis dan Rusia telah menjadikan wilayah Khilafah Utsmani ada di bawah kekuasaan mereka. Maka diadakanlah perjanjian Sykes-Picot (Saikas Biku) pada 27 April 1917 yang membagi – bagi wilayah Khilafah sesuai dengan keinginan penjajah. Inggris mendapatkan wilayah selatan Irak dan seluruh negeri yang berbahasa Arab. Perancis mendapatkan Libanon, Syam dan Kepulauan Faratiyah.
Sedangkan Istanbul, Selat Bosphorus serta Dardanella menjadi bagian Rusia. Mereka juga mengeluarkan Deklarasi Balfour pada 2 November 1917 yang menetapkan Palestina sebagai tanah air dan negara orang – orang Yahudi.
(Deklarasi Balfour (1917) ialah surat tertanggal 2 November 1917 dari Menteri Luar Negeri Britania Raya/Inggris; Arthur James Balfour, kepada Lord Rothscild (Walter Rothschild, 2nd Baron Rothschild), pemimpin komunitas Yahudi Inggris, untuk dikirimkan kepada Federasi Zionis. Surat itu menyatakan posisi yang disetujui pada rapat kabinet Inggris pada 31 Oktober 1917, bahwa pemerintah Inggris mendukung rencana – rencana Zionis buat ‘tanah air’ bagi Yahudi di Palestina, dengan syarat bahwa tak ada hal – hal yang boleh dilakukan yang mungkin merugikan hak – hak dari komunitas – komunitas yang ada di sana.)
Kekalahan demi kekalahan terus mendera Khilafah Utsmani. Serangan serta konspirasi terus dilancarkan musuh – musuhnya. Akhirnya, Khilafah Utsmani dihapus dari muka bumi pada 3 Maret 1924 lewat seorang Yahudi licik, Musthafa Kemal At-Taturk. Pada tanggal itu Majelis Nasional telah menyetujui penghapusan Khilafah dan pemisahan agama dari urusan – urusan negara. Lenyaplah sudah institusi politik yang berfungsi sebagai penjaga akidah ummat dan pelaksana Syari’at Allah.
Kesempurnaan syariat Islam telah memberikan rasa damai, aman, dan pengakuan bagi eksistensi mereka.
Tak sedikit dari mereka yang memeluk agama Islam. Orang Yahudi yang telah berubah menjadi muslim ini dikenal sebagai Yahudi Dunamah. Namun, seperti yang pernah terjadi di wilayah lain, keikhlasan mereka untuk memeluk Islam ternyata hanyalah topeng belaka. Mereka menampakkan keIslaman dan ketakwaannya di tengah – tengah kaum Muslimin. Namun pada saat berada di kalangan Yahudi, mereka masih memakai pakaian Yahudi, menenggak minuman keras sambil dikelilingi perempuan, menyanyikan lagu – lagu ruhani Yahudi serta masih membaca Mazmur. Kelompok Yahudi Dunamah ini memberikan andil besar dalam menghancurkan nilai – nilai Islam dalam masyarakat Utsmani. Mereka bahu membahu menebarkan kekufuran dan pemikiran – pemikiran yang bertentangan dalam Islam, gencar menyebarkan gerakan Freemasonry dan menyerukan penghapusan jilbab bagi para muslimah.
Sepak terjang kelompok Yahudi Dunamah pimpinan Syabtay Zivi ini semakin berani. Mereka berupaya untuk merebut Palestina dari tangan Daulah Utsmani. Ini adalah cita – cita lama mereka, dan tujuan ini mendapat dukungan luas dari kalangan Yahudi di seluruh benua Eropa seperti Polandia, Jerman, Belanda, Inggris, Italia, Afrika Utara dan kawasan lainnya. Yang tak kalah penting, tujuan mereka ini mendapat dukungan penuh dari para Yahudi pemilik modal. Maka mulailah Yahudi melakukan berbagai intrik untuk mewujudkan keinginannya tersebut. Palestina hanya akan dapat dikuasai jika khalifah yang memimpin saat itu, yaitu Sultan Abdul Hamid II, memberikannya kepada Yahudi. Jika tidak, maka kekuatan yang melindungi Palestina harus dihancurkan, yaitu kekuatan Khilafah Utsmani.
Kesempatan untuk merebut Palestinapun terbuka saat pemerintahan Utsmani mengalami krisis keuangan yang berimbas pada krisis di bidang lainnya.
Pemerintah terlilit hutang yangsulit untuk terlunasi. Maka Theodore Herzl, pemimpin gerakan Zionisme Internasional, menawarkan solusi kepada Sultan Abdul Hamid II. Herzl berkata :
“ Jika kita berhasil menguasai Palestina, maka kami akan membayar uang kepada Turki dalam jumlah yang sangat besar dan kami akan memberikan hadiah dalam jumlah yang melimpah bagi orang yang menjadi perantara kami. Dan sebagian balasan dari ini, kami akan senantiasa bersiap sedia untuk membereskan masalah keuangan Turki. Kami akan mengambil tanah – tanah yang menjadi kekuasaan Sultan sesuai dengan hokum yang ada. Walaupun sebenarnya mungkin tidak ada perbedaan antara milik umum dan milik pribadi “
Solusi ini ditolak oleh Sultan Abdul Hamid II. Lewat perantara Herzl, Neolanski, beliau berkata.
“Nasehatilah temanmu itu (Herzl) agar dia tidak mengambil langkah – langkah baru mengenai masalah ini, sebab saya tidak bisa mundur dari tanah suci ini (Palestina) walaupun hanya sejengkal. Sebab tanah ini bukanlah milik saya. Dia adalah milik bangsa dan rakyat saya. Nenek moyang saya telah berjuang demi mendapatkan tanah ini. Mereka telah menyiraminya dengan ceceran darah. Maka biarkanlah orang – orang Yahudi itu menggenggam jutaan uang mereka. Jika negeriku tercabik – cabik, maka sangat mungkin mendapatkan negeri Palestina tanpa ada imbalan dan balasan apapun. Namun patut diingat, bahwa hendaknya pencabik – cabikan itu dimulai dari tubuh dan raga kami. Namun tentunya saya juga tidak akan menerima, raga saya dicabik – cabik sepanjang hayat masih dikandung badan. “
(Yang Dipertuan Agung Abdulhamid II, Sultan dari kekhalifahan Turki Utsmani. Dia memerintah pada periode kemunduran, dimana kekuasaan dan wilayah kekhalifahan turki Utsmani telah banyak berkurang, memerintah dari 31 Agustus 1876 sampai dia diturunkan pada 27 April 1909).
Melihat kenyataan tersebut, Yahudi mulai mencari cara lain untuk mewujudkan cita – citanya. Seperti diketahui, sejak tahun 1717 untuk mempersatukan Yahudi di seluruh dunia, mulai dirintis gerakan Zionis. Gerakan ini memiliki semboyan satu bahasa ialah bahasa Yahudi, satu bangsa ialah bangsa Yahudi dan satu tanah air, tanh air Yahudi. Mereka ingin membentuk negara bagi bangsa Yahudi yang meliputi seluruh daerah Palestina, Syiria, Libanon, sebagian Mesir, Madinah, Khaibar dan sekitarnya serta Irak dan sekitarnya. Sementara pada waktu itu keseluruhan wilayah tersebut berada di bawah kekuasaan Kekhilafahan Utsmani. Maka tak ada cara lain untuk mendapatkannya kecuali dengan meruntuhkan kekhilafahan tersebut.
Hal ini senada dengan ucapan Herzl,
“Dari pembicaraan yang saya lakukan dengan Sultan Hamid II, saya menetapkan bahwa tidak mungkin kita menarik faedah apa – apa dari Turki (Khilafah Utsmani), kecuali jika ada perubahan politik di dalamnya dengan cara menimbulkan perang di tengah mereka dan mereka kalah dalam perang tersebut, atau melibatkan mereka dalam sebuah konflik antar bangsa atau dengan cara kedua – duanya.”
[Theodor Herzl (Hungaria: Herzl Tivadar) (2 Mei 1860 – 3 July 1904) adalah seorang jurnalis Yahudi Austro-Hungaria yang mendirikan politik modern zionisme.]
Upaya keji untuk meruntuhkan Khilafah Utsmani dengan rapi mulai direncanakan dan dilaksanakan. Kaum Yahudi memahami bahwa persatuan kaum muslimin yang diikat oleh kesamaan akidah dan syari’ah Islam-lah yang membuat Khilafah Utsmani dapat berdiri kokoh. Maka cara pertama yang mereka lakukan adalah dengan memecah belah barisan kaum Muslimin. Maka dihembuskanlah paham kebangsaan (ashobiyah) di kalangan negara – negara Arab. Gerakan kebangsaan ini telah mendorong bangsa – bangsa Arab menentang dan memisahkan diri dari Khilafah Utsmani yang berpusat di Turki.
Selain menghembuskan paham kebangsaan, mereka juga merusak pemikiran kaum Muslimin dengan ide – ide yang bertentangan dengan Islam. Seperti sekularisme, liberalism dan pluralism. Mereka juga merekrut kaum Muslimin yang telah teracuni pemikiran Barat Yahudi sebagai kaki tangan kepentingannya. Kaki tangan mereka di antaranya adalah para cendekia yang tergabung dalam kelompok Turki Muda, gerakan Kesatuan Utsmani, Organisasi Persatuan dan Pembangunan dan yang lainnya. Semua ini adalah gerakan – gerakan yang muncul sebagai rekayasa dari kaum Yahudi. Mereka bertujuan untuk melakukan perlawanan terhadap Khilafah Utsmani untuk keudian membentuk pemerintahan baru yang sesuai dengan pemikiran politik modern dan sebagai kiblatnya adalah negara – negara barat seperti Inggris, Prancis dan Jerman.
Ancaman yang dilontarkan Herzl di atas menjadi kenyataan. Terjadi pertikaian internal antara orang – orang Arab yang telah terbakar semangat kebangsaannya melawan orang – orang Turki. Dengan bantuan asing, suku – suku bangsa Arab beramai – ramai meminta otonomi khusus atau bahkan ingin memerdekakan diri. Sementara konspirasi asing telah mampu menarik Khilafah Utsmani untuk terlibat dalam Perang Dunia I (1914-1918). Khilafah Utsmani terpecah menjadi dua. Bangsa Turki bergabung dengan Jerman dan Austria, sedangkan suku – suku bangsa Arab bersekutu dengan Inggris, Perancis dan Rusia.
Perang Dunia I berakhir dengan kekalahan di pihak Khilafah Utsmani dan Jerman. Kemenangan yang diperoleh Inggris, Perancis dan Rusia telah menjadikan wilayah Khilafah Utsmani ada di bawah kekuasaan mereka. Maka diadakanlah perjanjian Sykes-Picot (Saikas Biku) pada 27 April 1917 yang membagi – bagi wilayah Khilafah sesuai dengan keinginan penjajah. Inggris mendapatkan wilayah selatan Irak dan seluruh negeri yang berbahasa Arab. Perancis mendapatkan Libanon, Syam dan Kepulauan Faratiyah.
Sedangkan Istanbul, Selat Bosphorus serta Dardanella menjadi bagian Rusia. Mereka juga mengeluarkan Deklarasi Balfour pada 2 November 1917 yang menetapkan Palestina sebagai tanah air dan negara orang – orang Yahudi.
(Deklarasi Balfour (1917) ialah surat tertanggal 2 November 1917 dari Menteri Luar Negeri Britania Raya/Inggris; Arthur James Balfour, kepada Lord Rothscild (Walter Rothschild, 2nd Baron Rothschild), pemimpin komunitas Yahudi Inggris, untuk dikirimkan kepada Federasi Zionis. Surat itu menyatakan posisi yang disetujui pada rapat kabinet Inggris pada 31 Oktober 1917, bahwa pemerintah Inggris mendukung rencana – rencana Zionis buat ‘tanah air’ bagi Yahudi di Palestina, dengan syarat bahwa tak ada hal – hal yang boleh dilakukan yang mungkin merugikan hak – hak dari komunitas – komunitas yang ada di sana.)
Kekalahan demi kekalahan terus mendera Khilafah Utsmani. Serangan serta konspirasi terus dilancarkan musuh – musuhnya. Akhirnya, Khilafah Utsmani dihapus dari muka bumi pada 3 Maret 1924 lewat seorang Yahudi licik, Musthafa Kemal At-Taturk. Pada tanggal itu Majelis Nasional telah menyetujui penghapusan Khilafah dan pemisahan agama dari urusan – urusan negara. Lenyaplah sudah institusi politik yang berfungsi sebagai penjaga akidah ummat dan pelaksana Syari’at Allah.
Spoiler for BONUS:
Buat yang udah ISO boleh yang belum bisa kasih ane ga terima
Spoiler for Thread ane yang lain:
0
2.1K
Kutip
6
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan