Meskipun ekspor dan impor negeri Tiongkok pada bulan Januari lalu menurun, namun perdagangan negeri tersebut berhasil mencetak surplus terbesar sepanjang sejarah penghitungan data oleh kantor administrasi Bea dan Cukai Tiongkok yaitu sejak bulan 1983. Dan penurunan impor bulan tersebut merupakan impor terendah sejak bulan Maret 2014 sedangkan ekspor terendah sejak Juni 2014.

Surplus perdagangan yang diraih Tiongkok sebesar US$ 60 miliar pada Januari 2015, yang juga lebih tinggi dibandingkan dengan US$ 31,86 miliar Surplus tahun sebelumnya. Ekspor negeri ini turun 3,3 persen pada bulan Januari dari tahun sebelumnya, sementara impor merosot 19,9 persen.





Pada bulan Januari, impor turun 19,9 persen menjadi CNY 860 miliar year-on-year (sekitar Rp 140 miliar) akibat dari penurunan harga komoditas. Pembelian bijih besi menurun 50,3 persen, minyak mentah turun sebesar 41,8 persen dan batubara turun sebesar 61,8 persen dalam hal nilai. Impor dari mitra dagang utama negara itu turun kecuali dari Taiwan yang naik 0,7 persen.





Impor dari India menurun 36,2 persen, diikuti oleh Jepang(-13,6 persen), Korea Selatan(-9,8 persen), Amerika Serikat(-9,3 persen), negara-negara Uni Eropa(-6,9 persen), Selandia Baru(-38,3 persen), Australia(-35,2 persen), Afrika Selatan(-42,0 persen), Rusia(-28,7 persen) dan Brasil(-39,8 persen).

Selain itu Ekspor tiba-tiba melorot 3,3 persen menjadi CNY 1,23 triliun (sekitar Rp 200 miliar). Ekspor turun ke Rusia(-42,1 persen), Jepang(-20,4 persen), Australia(-22 persen), Brasil(-17,8 persen), Hong Kong(-10,9 persen), Korea Selatan(-9,7 persen), Uni Eropa negara(-4,4 persen) dan Afrika Selatan(-2,6 persen).





Sebaliknya, ekspor meningkat ke negara-negara ASEAN(15,6 persen), Taiwan(8,6 persen), India(5,1 persen), Selandia Baru(6,1 persen), Amerika Serikat(4,9 persen) dan Kanada(+ 2,0 persen).

Namun secara fundamental nilai perdagangan luar negeri negara Tiongkok ini dianggap sebagai pengaruh momen perayaan Tahun Baru Imlek yang biasanya jatuh pada bulan Januari atau Februari dimana produsen dan eksportir kejar tayang menjelang liburan.


sumber