Kira-kira Ahok Dapat Penghargaan Apa Ya?
Jakarta Dinobatkan Kota Termacet di Dunia

RMOL. Publik media sosial ketawa mendengar Jakarta dinobatkan sebagai kota termacet di dunia pada tahun ini. Tweeps bingung, kenapa baru sekarang Jakarta dinobatkan sebagai kota termacet nomor wahid sejagad.

Di media sosial, account @nikolas heran mendengar Jakarta baru dinobatkan sebagai kota termacet di dunia, tahun ini. Seharusnya, kata dia, bertahun-tahun lalu Jakarta sudah diposisikan sebagai kota paling macet di dunia.

"Sudah lama Jakarta itu kota termacet bro, hehe," guraunya.

Account @Paula mengatakan, Jakarta pantas menyandang kota termacet se-dunia. Sebab, jumlah kendaraan yang melaju di jalan ibukota sudah melampaui jumlah kewajaran.

"Jakarta langka kalau bebas macet. Sekarang Lebaran pun jalanan Jakarta macet," katanya.

Account @CakYus bilang, kemacetan di ibukota sulit diatasi, karena kepala daerah sekarang tidak memiliki solusi cerdas mengatasi kemacetan.

"Good, sekarang Jakarta bukan cuma termacet, tapi juga kota paling tidak aman," ujarnya.

Account @maulana berkelakar, Jakarta seharusnya masuk Guinness Book of Recorduntuk kategori kota termacet dan kota paling banyak kendaraan sepeda motor.

"Dukung Jakarta masuk guinness book yuukk, haha," guraunya.

Account @Ir_Eldy60 berpendapat, sumber kemacetan Ibukota adalah jumlah kendaraan yang banyak, tetapi tidak diimbangi dengan pembangunan jalan.

"Mobil di jalan sudah penuh sesak. Infrastruktur jalannya tak bisa mengimbangi," kicaunya.

Account @dipipaten menilai, pemicu kemacetan di ibukota adalah pengendara sepeda motor yang tidak tertib berlalu lintas.

"Pengendara motor nggak ada etika, serabat-serobot di jalanan," kicaunya.

Account @e_Icether berguyon, apabila Jakarta mendapat predikat kota termacet se-dunia, Pemda DKI Jakarta seharusnya mendapat hadiah.

"Kira-kira dapet piala penghargaan nggak ya Ahok?" guyonnya.

Account @gold_dragon_7 menilai, penyebab kemacetan, ialah buruknya pembangunan fasilitas transportasi umum.

"Pemerintah gagal membangun tranportasi publik yang bisa diandalkan," kicaunya.

Account @ArArmaja beropini, Jakarta macet karena bercampur antara pusat pemerintahan, bisnis, perdagangan, hiburan dan kegiatan masyarakat lain.

"Pusat pemerintahan harusnya pindah dari Jakarta," sarannya.

Sastrawan Arswendo Atmowiloto berkelakar, tahun depan Jakarta akan dengan mudah mempertahankan predikat sebagai kota termacet se-dunia.

"Menurut saya Jakarta mudah mempertahankan gelar kota termacet se-dunia," kicaunya melalui account @arswendo_atmo.

Account @faradnv menganggap Jakarta sebagai ibukota negara paling semrawut di jagad raya.

"Jakarta, kalau nggak banjir ya pasti macet," kicaunya.

Account @zamzamRAP bergurau, masyarakat Jakarta akan syok kalau jalanan di Jakarta tidak mengalami kemacetan.

"Warga Jakarta tuh kaget kalau jalanan nggak macet, hehe," kicaunya.

Berbeda, Tweeps @Kikisastra menilai, masih banyak kota besar lain di dunia yang lebih macet dibandingkan Jakarta.

"Dhaka dan Bangladesh lebih parah. Yang survei mungkin belum pernah keliling dunia," cuitnya.

Tweeps @Ashari27Yarir tak masalah Jakarta dicap sebagai kota termacet. Dia yakin, cap tersebut akan segera luntur.

"Pemerintah Daerah Jakarta sedang membangun jalan. Insya Allah macet segera hilang," belanya.

Di jejaring Kaskus, account hobi_linux kaget mendengar Jakarta berada di urutan pertama kota termacet.

"Wowww. Memang sudah saatnya ini TRAM dan Light Rail Transit (LRT) segera dibangun," katanya.

Kaskuser Just street menyarankan, pemerintah menaikkan pajak kendaraan pribadi untuk mengurangi kemacetan di ibukota.

"Naikin pajak lima kali lipat, agar warga beralih naik busway," ucapnya.

Kaskuser gembaladomba13 bergurau, predikat kota termacet justru bisa dijadikan ajang promosi bagi pemerintah Indonesia dan Pemerintah Daerah DKIJakarta.

"Bagus dong, Jakarta semakin terkenal," katanya.

Anggota DPRD DKIJakarta, Bestari Barus, menilai dua kunci utama menyelesaikan kemacetan arus lalu-lintas di ibukota adalah pembenahan transportasi umum dan pembatasan kendaraan pribadi.

"Pembenahan transportasi publik itu harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi yang aman, nyaman, tepat waktu, dan murah," ujar Barus, kemarin.

"Jakarta adalah kota metropolitan. Kalau kondisi kemacetan lalu-lintasnya dibiarkan terus-menerus, maka hanya akan semakin parah. Harus ada tindakan," kata dia.

Menurut dia, pertumbuhan jalan di Jakarta tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah pengguna kendaraan pribadi.

Sehingga, pembangunan ibukota harus difokuskan pada pembenahan transportasi publik dan pembatasan kendaraan pribadi.

Sementara itu, politisi Partai Nasional Demokrat itu menuturkan untuk pembatasan penggunaan kendaraan pribadi dapat dilakukan dengan menghentikan produksi mobil murah.

"Salah satu kunci menghilangkan kemacetan adalah stop mobil murah. Karena seharusnya harga mobil itu mahal. Penambahan ruas jalan hanya dapat mengurangi sedikit penggunaan kendaraan pribadi," tutur Barus.

Gubernur DKI Jakarta Ahok mengaku pasrah terhadap kondisi kemacetan Ibu Kota. Pasalnya, Ibu Kota negara hingga saat ini belum menyiapkan sistem transportasi massal yang memadai.

"Emang iya. Kalau kamu tidak punya sistem transportasi berbasis rel, pasti macet," kata Ahok.

Dia menambahkan, Jepang yang memiliki sistem transportasi massal berbasis rel sangat bagus saja masih macet.

"Apalagi kita. Makanya, kita lagi membangun (sistem transportasi berbasis rel) di Ibu Kota," ujarnya.

Seperti diketahui, Jakarta baru saja dinobatkan sebagai kota paling macet di dunia berdasarkan indeks Castrol's Magnatec Stop-Start.

Indeks ini mengukur waktu mobil berhenti dan berjalan per kilometer dan Jakarta berada di peringkat teratas dengan 33.240 kali berhenti-berjalan per tahun.

Jumlah itu berada di atas rata-rata yang seharusnya, yakni 18 ribu stop-start per tahun.

Ada 78 kota di seluruh dunia yang dimasukkan ke indeks. Sementara kota Surabaya berada di tempat keempat, sesudah Istanbul dan Mexico City. ***

sumberrrrr