Pada perdagangan hari ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terpantau kembali dibuka dengan membukukan pelemahan setelah selama dua hari berturut-turut sebelumnya berhasil menguat (5/2). Rupiah Kamis pagi terpukul retreat di tengah momentum menguat dollar AS yang kembali terjadi.

Pada perdagangan kemarin rupiah mengalami kenaikan menyusul suksesnya lelang obligasi pemerintah Indonesia. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan menyebutkan, pemerintah menyerap dana sebesar Rp16 triliun dari lelang empat seri obligasi negara untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam APBN, dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp40,23 triliun. Lelang ini melebihi target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp12 triliun.

Hari ini rupiah mengalami penurunan terhadap dollar karena para investor masih menantikan data neraca transaksi berjalan RI untuk kuartal keempat lalu. Kenaikan rupiah yang terjadi pada perdagangan sebelumnya masih bersifat jangka pendek.

Hari ini rupiah dibuka melemah pada posisi 12.650,00 per dollar AS. Mata uang lokal tersebut mengalami pelemahan yang cukup signifikan sebesar 19,70 poin dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan Selasa sore yang ada di level 12.630,30 per dollar. Saat ini rupiah sudah melanjutkan penurunan dan berada di level 12.655,00 per dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini akan cenderung melemah. Dorongan positif yang membawa rupiah menguat pada perdagangan Rabu kemarin tampak pecah. Bursa saham lokal pagi ini juga mengalami penurunan.

Mata uang rupiah hari ini berpotensi mengetes level support pada posisi 12.700 dan 12.750 per dollar. Sedangkan level resistance harian yang akan dites ada pada 12.580 dan 12.530 per dollar.


sumber