- Beranda
- Komunitas
- News
- Entrepreneur Corner
Jadi Pengusaha ? Ah hanya ilusi !


TS
diodas
Jadi Pengusaha ? Ah hanya ilusi !
“Saya udah bosen kerja nih, pingin punya usaha sendiri..gimana caranya yah.. kapan-kapan main kerumah boleh?” atau “Mas,ajarin bisnis online dong..kayaknya enak, bisa dapet duit dari rumah… ajarin dong…” dan yang lebih parah lagi ” Udah empet sama bos, kayaknya enak liat ente udah ada usaha sendiri ” Begitu bunyi SMS atau inbox dari beberapa teman pingin datang ke tempat usaha.
Lewat sehari , dua hari bahkan berminggu-minggu sepi tidak ada kabar dari waktu yang dijanjikan. Sekalinya ketemu minta maaf tidak jadi datang karena masih sibuk dengan pekerjaan kantornya atau belum bisa meluangkan waktu yang katanya sempit. Hmmm…Menggebu-gebu di awal tetapi melempem lagi semangatnya digerus oleh rutinitas sehari-hari, hehehe.
Ini yang saya sebut penyakit BEJ ( Blame, Excuse, Justify) yang selalu menyalahkan keadaan, banyak alasan dan pembenaran dari keadaan yang ada, tanpa mau koreksi diri…capek deh !
Katanya pingin jadi bos buat dirinya sendiri untuk jadi pengusaha tapi nggak mau action. Ngaku sibuk di kantor tapi masih sempat-sempatnya mantengin timeline Facebook dari pagi sampai sore. Ngaku nggak ada waktu tapi masih bisa makan-makan di mall disambung ngobrol kesana kemari. Pinginnya instan langsung jadi tapi nggak mau susah…Itu hanya ilusi Men
Ada sedikit sharing barangkali mau baca ceritanya…
Inget banget, umur 38 di tahun 2009…, (masih ngantor di sebuah perusahaan BUMN) saya mulai mikir gimana cara keluar dari zona nyaman (biarpun nggak nyaman-nyaman bener ) dan mulai gelisah dengan dengan rutinitas yang itu-itu saja. Baru nyadar kalau anak mulai besar, mulai mikir mereka pasti butuh biaya lebih besar untuk bisa sekolah di tempat yang layak nantinya.
Mulai mikir seandainya pensiun, apa yang bisa saya wariskan ke mereka. Mulai browsing di internet baca-baca artikel tentang bisnis ketika teman-teman kantor masih sibuk nggosipin bos nya. Mulai cari-cari informasi peluang tambahan pendapatan ketika teman-teman sekantor masih teriak-teriak demo menuntuk kenaikan gaji.
Eng Ing eng…dimulailah petualangan dengan coba-coba bareng istri selepas kerja…memulai bisnis
Beberapa kali gagal dan coba lagi coba lagi praktis tidak ada mentor yang ngajarin, tidak ada tempat bertanya dan tidak ada tempat untuk curhat. Ikut seminar sana sini sampai akhirnya ketemu komunitas (TDA dan beberapa lainnya) yang anggotanya bisa saling berbagi pengalaman dan ilmu dari mereka yang menjalani duluan. Dimulailah gerilya sana-sini rajin mendatangi orang yang saya anggap guru. Praktis semuanya dilakukan diluar waktu kerja dengan meluangkan diantara sedikitnya waktu. Kurang tidur karena begadang untuk merintis usaha yang sekarang menjadi menu sehari-hari hanya untuk cita-cita dapat bisa mandiri. Itulah “catatan manis” karena dorongan kuat untuk sebuah tujuan. Akhirnya sedikit demi sedikit mulai terbangun dan tumbuh, biarpun masih terus belajar belajar dan belajar dan perbaikan sana-sini sampai sekarang.
Ada sedikit resep bagi yang masih bingung, buntu, demo sana sini, bete, ngeluh, terjebak dengan rutinitas yang ada tapi nggak tau mau ngapain….yuk segera luruskan niat. Bismillah, Tetapkan tujuan Anda mau kemana.
Mau ngerintis usaha ya pelajari, lakukan berkali-kali, tanya pada ahli di bidangnya kalau memang nggak tahu. Carilah komunitas yang anggotanya saling mendukung. Gagal sana sini sudah biasa bagi mereka yang menjalani. Anggap itu sebagai “ongkos belajar” yang harus dibayar, tentu harus lebih baik lagi untuk berikutnya. Dan yang paling penting, meminjam istilah salah satu guru “tembaklah langsung ke serverNya” yaitu Allah Maha Pencipta.
Semua ini memang tidak terjadi dalam sekejap, bukan mie instan yang sekali seduh langsung jadi. Nikmatilah setiap proses sedikit demi sedikit dan rasakan sensasinya….
Mau ???
Jabat Erat,
Mofied
Founder kostumbola.com
Lewat sehari , dua hari bahkan berminggu-minggu sepi tidak ada kabar dari waktu yang dijanjikan. Sekalinya ketemu minta maaf tidak jadi datang karena masih sibuk dengan pekerjaan kantornya atau belum bisa meluangkan waktu yang katanya sempit. Hmmm…Menggebu-gebu di awal tetapi melempem lagi semangatnya digerus oleh rutinitas sehari-hari, hehehe.
Ini yang saya sebut penyakit BEJ ( Blame, Excuse, Justify) yang selalu menyalahkan keadaan, banyak alasan dan pembenaran dari keadaan yang ada, tanpa mau koreksi diri…capek deh !
Katanya pingin jadi bos buat dirinya sendiri untuk jadi pengusaha tapi nggak mau action. Ngaku sibuk di kantor tapi masih sempat-sempatnya mantengin timeline Facebook dari pagi sampai sore. Ngaku nggak ada waktu tapi masih bisa makan-makan di mall disambung ngobrol kesana kemari. Pinginnya instan langsung jadi tapi nggak mau susah…Itu hanya ilusi Men

Ada sedikit sharing barangkali mau baca ceritanya…
Inget banget, umur 38 di tahun 2009…, (masih ngantor di sebuah perusahaan BUMN) saya mulai mikir gimana cara keluar dari zona nyaman (biarpun nggak nyaman-nyaman bener ) dan mulai gelisah dengan dengan rutinitas yang itu-itu saja. Baru nyadar kalau anak mulai besar, mulai mikir mereka pasti butuh biaya lebih besar untuk bisa sekolah di tempat yang layak nantinya.
Mulai mikir seandainya pensiun, apa yang bisa saya wariskan ke mereka. Mulai browsing di internet baca-baca artikel tentang bisnis ketika teman-teman kantor masih sibuk nggosipin bos nya. Mulai cari-cari informasi peluang tambahan pendapatan ketika teman-teman sekantor masih teriak-teriak demo menuntuk kenaikan gaji.
Eng Ing eng…dimulailah petualangan dengan coba-coba bareng istri selepas kerja…memulai bisnis
Beberapa kali gagal dan coba lagi coba lagi praktis tidak ada mentor yang ngajarin, tidak ada tempat bertanya dan tidak ada tempat untuk curhat. Ikut seminar sana sini sampai akhirnya ketemu komunitas (TDA dan beberapa lainnya) yang anggotanya bisa saling berbagi pengalaman dan ilmu dari mereka yang menjalani duluan. Dimulailah gerilya sana-sini rajin mendatangi orang yang saya anggap guru. Praktis semuanya dilakukan diluar waktu kerja dengan meluangkan diantara sedikitnya waktu. Kurang tidur karena begadang untuk merintis usaha yang sekarang menjadi menu sehari-hari hanya untuk cita-cita dapat bisa mandiri. Itulah “catatan manis” karena dorongan kuat untuk sebuah tujuan. Akhirnya sedikit demi sedikit mulai terbangun dan tumbuh, biarpun masih terus belajar belajar dan belajar dan perbaikan sana-sini sampai sekarang.
Ada sedikit resep bagi yang masih bingung, buntu, demo sana sini, bete, ngeluh, terjebak dengan rutinitas yang ada tapi nggak tau mau ngapain….yuk segera luruskan niat. Bismillah, Tetapkan tujuan Anda mau kemana.
Mau ngerintis usaha ya pelajari, lakukan berkali-kali, tanya pada ahli di bidangnya kalau memang nggak tahu. Carilah komunitas yang anggotanya saling mendukung. Gagal sana sini sudah biasa bagi mereka yang menjalani. Anggap itu sebagai “ongkos belajar” yang harus dibayar, tentu harus lebih baik lagi untuk berikutnya. Dan yang paling penting, meminjam istilah salah satu guru “tembaklah langsung ke serverNya” yaitu Allah Maha Pencipta.
Semua ini memang tidak terjadi dalam sekejap, bukan mie instan yang sekali seduh langsung jadi. Nikmatilah setiap proses sedikit demi sedikit dan rasakan sensasinya….

Mau ???
Jabat Erat,
Mofied
Founder kostumbola.com
0
1.3K
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan