PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) melakukan pembayaran tahap ke 10 atas bunga Obligasi berkelanjutan I-2012 Tahap II dengan tingkat bunga tetap Seri A dan B dengan total sebesar Rp25 miliar. Dalam keterbukaan informasi Selasa (3/2), BTPN mengatakan pembayaran bunga obligasi tersebut telah dilakukan pada 3 Februari 2015 dengan masing-masing sebesar Rp10.17 miliar untuk seri A dan Rp14.9 miliar untuk seri B.

Adapun jenis surat utang obligasi ini memiliki pokok hutang masing-masing Rp525 miliar dan Rp725 miliar serta akan jatuh tempo pada 3 Agustus 2015 untuk seri A dan 3 Agustus 2017. Lebih lanjut obligasi yang memiliki tingkat bunga surat hutang 7,75 dan 8,25% ini telah memperoleh peringkat AA (idn) dari lembaga pemeringkat Fitch Ratings. Sementara yang bertindak sebagai wali amanat untuk obligasi ini adalah PT Bank Permata Tbk (BNLI).

Hingga kuartal III tahun 2014, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) membukukan laba bersih sebesar Rp 1,42 triliun lebih rendah 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,67 triliun. Selain itu BTPN juga membukukan pertumbuhan kredit sebesar 13% dari Rp 45,13 triliun menjadi Rp 51,1 triliun, dengan rasio NPL yang sebesar 0,8%. Sementara, dana pihak ketiga (DPK) BTPN naik 7% dari Rp 49 triliun menjadi Rp 52,6 triliun. Loan to deposit ratio (LDR) BTPN mencapai 97%. Namun jika memperhitungkan pendanaan dari obligasi dan pinjaman bilateral, rasio likuiditas BTPN berada di level 87%

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari Selasa (2/2/15), saham BTPN dibuka pada level 4,020 dalam kisaran 4,020 – 4,020 dengan volume perdagangan saham BTPN mencapai 700 lot saham.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BTPN sejak awal bulan Oktober terlihat terus mengalami pelemahan dan saat ini telah terlihat bergerak mencari tumpuan rebound, terpantau indikator MA sudah bergerak sepanjang bolinger band tengah. Selain itu indikator stochastic mulai bergerak ke area tengah setelah sebelumnya berada pada area jenuh jual.

Sementara indikator ADX terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak flat yang menunjukan pergerakan BTPN dalam potensi tertekan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju BTPN masih akan dalam tekanan terbatas dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan BTPN. Saat ini level support berada pada Rp3700 hingga resistance Rp4250.


sumber