Sebelum membaca, saya terangkan dulu ya Gan. Ini sebuah ungkapan seorang anak yang lagi kuliah atau kerja. Mengingat orang tuanya sebelum tidur sambil melihat langit yang lagi banyak bintang. Selanjutnya silahkan disimak...
Spoiler for Puisiku:
Temaramnya mutiara malam selalu ku pandangi
Ku tatap seksama hingga bintang yang tersembunyi
Begitu terasa bernaung dibawah langit yang sunyi
Bersama Sang Ratu Malam yang menemani
Ku pilah bintang satu demi satu
Untuk ku gerai di dalam hatiku
Ku dekapkan tangan di atas dadaku
Yakinkan semua kejora dalam genggamanku
Sepertinya katup mata mulai memejam
Kiranya kantuk mulai menghujam
Tetapi hati selalu bergumam
Ingat satu impian yang ku idam
Raga mulai mati sembari bernafas
Tenggelam bersama jiwa yang terhempas
Namun teguh, tegar dalam satu aras
Berkhayal tempat indah yang tak terbatas
Ku tak khawatir tak terbangun kembali
Ku Yakin TUhan Maha Mengetahui
Serpihan asa seorang wali
Yang menanti putranya untuk kembali
Tuhan, jangan biarkan nafasku terhenti
Sebelum impian mereka terpenuhi
Mampukan aku untuk berdiri
Patahkan segala rintang berduri
Saat ini masih ku tempuh
Pada lorong yang masih jauh
Meski bahu legam, pelipis berpeluh
Ku bahagia berusaha penuh
Sempatkan ku menatap wajah mereka
Terhias dengan penuh bahagia
Jangan biarkan satu noda pun menjadi kendala
Pada simpul senyum yang begitu berharga
Mereka adalah bintang yang tak ku temui di malam hari
Mereka matahari yang tak ku temui di siang hari
Mereka selalu menjadi apa saja di dalam hati
Yaitu Ayah dan Ibu yang ku kasihi
Demikian puisi yang mungkin tidak seindah Agan-sista lain yang udah senior. Semoga menjadi pengingat sama Agan-sista biar makin sayang sama ortu.
Jangan lupa ya Gan, semata-mata buat masukan aja biar ane lebih banyak belajar lagi. "Harapan mereka tidaklah sebanyak rengekan saat kita kecil, mereka hanya meminta agar anaknya hidup bahagia."