selamat pagi siang sore and malam agan aganwati tercinta di republik kaskus raya

:
maaf ya kalo

cuma pengen berbagi aja...

:
Quote:
KEHIDUPAN semakin sulit setelah harga
bahan bakar minyak (BBM) naik. Tak
terkecuali bagi Ki Ihan, seorang kakek
miskin dengan sorang istri.
Kini, untuk makan sehari-hari saja, Ki Ihan
semakin kesusahan. Menjadi peminta-minta
pada sesama bukanlah pilihan Ki Ihan,
sementara para tetangga sudah larut dalam
kehidupan yang individualistik.
Ki Ihan pasrah. Dia merenung, dan dengan
keterbatasan pengetahuan, ia menemukan
ide: mengirim surat dan meminta tolong pada
Tuhan. Ia pun menulis surat, dalam secarik
kertas.
Setelah menulis, ia lipat dan memasukkanya
ke dalam amplop lusuh. Di amplop, ia tulis :
Kepada Tuhan yang Maha Esa. Di bawah
tertulis alamat lengkap rumah, yang ia
kontrak murah selama puluhan tahun. Siang
hari, Ki Ihan masukkan amplop itu ke kotak
pos yang ada di pinggir jalan.
Sore hari, tukang pos kaget ketika mensortir
surat. Ia segera lapor kepada kepala kantor
pos. Kepala kantor pos pun kaget ada surat
dengan tujuan "Kepada Tuhan." Ia takut,
sebagaimana pekerja pos yang lain. "Jangan-
jangan ini dari teroris," pikir mereka.
Segera, Kepala Kantor Pos membawa surat itu
ke kantor Polisi terdekat. Si polisi juga kaget.
Ramai-ramai mereka buka surat itu, setelah
dianalisa tidak membahayakan. Tertulis:
"Tuhan, Saya Ki Ihan, dan istri. Saya
kelaparan, sementara tak ada tetangga yang
peduli dan pemerintah sibuk sendiri. Tuhan,
saya terpaksa kirim surat ini. Mohon Tuhan,
beri kami uang Rp 1 juta, untuk bisa
memenuhi kebutuhan sehari-hari, juga untuk
bayar rumah kontrakan. Tertanda Ki Ihan."
Polisi miris membaca tulisan itu. Setelah
diinvestigasi dan ditemukan rumah
kontrakan Ki Ihan, kepala polisi dan anggota
sepakat: patungan mengumpulkan uang
seadanya untuk memberi bantuan pada Ki
Ihan. Terkumpul uang Rp 750 ribu.
Kepala polisi memerintahkan anggotanya
untuk memasukkan uang itu ke dalam
amplop, dan memberikannya pada Ki Ihan.
Menerima amplop berisi Rp 750 ribu dari
polisi, Ki Ihan bersyukur bukan main.
Namun ia ragu, dan sedikit kecewa. Jumlah
uang tak sebesar yang diminta. Ia pun
menulis surat lagi, dan ditujukkan "kepada
Tuhan" kembali, lalu dititipkan kepada
anggota polisi tadi.
Si polisi pun membawa surat itu kepada
komadannya. Kepala polisi dan anggotanya
pun ramai-ramai membaca, dengan perasaan
bangga. Tertulis:
"Tuhan, Saya Ki Ihan, dan istri. Terima kasih
atas kirimannya. Namun saya mohon, lain kali
jangan dititipkan sama polisi. Buktinya, kalau
dititipkan sama mereka, ini dikorupsi Rp 250
ribu. Tertanda Ki Ihan"
Asem tenan [***]
sorry gan berantakan soalnya ngaskus via hape
sumbernya gan : >>[URL="http://m.rmol.co/news.php?id=183292[Klik[/URL]