- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[gantian]Marak Begal Motor, Depok "Dibully" di Media Sosial


TS
oki2014
[gantian]Marak Begal Motor, Depok "Dibully" di Media Sosial
muka salah satu pelaku ![[gantian]Marak Begal Motor, Depok "Dibully" di Media Sosial](https://s.kaskus.id/images/2015/02/01/6967382_201502011246100082.png)
![[gantian]Marak Begal Motor, Depok "Dibully" di Media Sosial](https://s.kaskus.id/images/2015/02/01/6967382_201502010923530312.png)
DEPOK, KOMPAS.com - Maraknya peristiwa perampokan jalanan atau aksi begal di Depok, membuat kota tersebut mulai menjadi bahan ejekan (bully) oleh para warga pengguna jejaring sosial. Beberapa gambar yang menerangkan betapa rawannya Depok dari aksi begal mulai banyak diposting di Twitter maupun Path.
Salah satu gambar yang menyindir Depok adalah gambar yang betuliskan "Main Main Lah ke Rumah Aku di Depok Siapa Tahu Dibegal". Sedangkan gambar lainnya menggambarkan percakapan dua orang, yang salah satu disebutkan tinggal di Depok.
Percakapan tersebut adalah sebagai berikut: A: Main yuk ke rumah aku B: Emang rumah kamu di mana? A: Di Depok B: Ogah....ntar gue dibegal. [Baca: Perempuan Jadi Korban Komplotan Begal Motor di Depok]
Seperti diberitakan, tiga peristiwa begal terjadi di Depok selama Januari 2015. Peristiwa terakhir dialami salah seorang perempuan, Kartumi (32), yang dirampok di Jalan Raya Krukut, Limo, Depok, Sabtu (31/1/2015) dini hari kemarin.
Kejadian pertama menimpa Bambang Syarif Hidayattulah (23), yang ditodong dan dibunuh di Jalan Juanda, tak jauh dari lokasi pembangunan Tol Cijago, Sabtu (10/1/2015) dini hari.
Sedangkan kejadian selanjutnya menimpa Abbul Rahman (26), yang ditodong dan dibunuh di depan Kampus BSI, Jalan Margonda, tak jauh dari terowongan gerbang masuk kota Depok pada Minggu (25/1/2015) dini hari. [Baca: Korban Begal di Depok Sempat Didorong Jatuh ke Sungai]
Terdapat kemiripan dalam tiga peristiwa begal di Depok. Korban yang tengah mengendarai sepeda motornya secara tiba-tiba dipepet oleh sekitar tiga sampai lima orang yang menggunakan dua sampai tiga sepeda motor.
Saat laju sepeda motor korban telah berhasil dihentikan, para pelaku pun segera merampas sepeda motornya.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...i.Media.Sosial
BUAT AGAN/AGANWATI HARAP BERHATI" MELEWATI TEMPAT YG RAWAN, JANGAN NEKAT UNTU BERPERGIAN SENDRI, KLO TIDAK ADA KEPENTINGAN LEBIH BAIK BERDIAM DIRI SAJA DI RUMAH
![[gantian]Marak Begal Motor, Depok "Dibully" di Media Sosial](https://s.kaskus.id/images/2015/02/01/6967382_201502011246100082.png)
Quote:
![[gantian]Marak Begal Motor, Depok "Dibully" di Media Sosial](https://s.kaskus.id/images/2015/02/01/6967382_201502010923530312.png)
DEPOK, KOMPAS.com - Maraknya peristiwa perampokan jalanan atau aksi begal di Depok, membuat kota tersebut mulai menjadi bahan ejekan (bully) oleh para warga pengguna jejaring sosial. Beberapa gambar yang menerangkan betapa rawannya Depok dari aksi begal mulai banyak diposting di Twitter maupun Path.
Salah satu gambar yang menyindir Depok adalah gambar yang betuliskan "Main Main Lah ke Rumah Aku di Depok Siapa Tahu Dibegal". Sedangkan gambar lainnya menggambarkan percakapan dua orang, yang salah satu disebutkan tinggal di Depok.
Percakapan tersebut adalah sebagai berikut: A: Main yuk ke rumah aku B: Emang rumah kamu di mana? A: Di Depok B: Ogah....ntar gue dibegal. [Baca: Perempuan Jadi Korban Komplotan Begal Motor di Depok]
Seperti diberitakan, tiga peristiwa begal terjadi di Depok selama Januari 2015. Peristiwa terakhir dialami salah seorang perempuan, Kartumi (32), yang dirampok di Jalan Raya Krukut, Limo, Depok, Sabtu (31/1/2015) dini hari kemarin.
Kejadian pertama menimpa Bambang Syarif Hidayattulah (23), yang ditodong dan dibunuh di Jalan Juanda, tak jauh dari lokasi pembangunan Tol Cijago, Sabtu (10/1/2015) dini hari.
Sedangkan kejadian selanjutnya menimpa Abbul Rahman (26), yang ditodong dan dibunuh di depan Kampus BSI, Jalan Margonda, tak jauh dari terowongan gerbang masuk kota Depok pada Minggu (25/1/2015) dini hari. [Baca: Korban Begal di Depok Sempat Didorong Jatuh ke Sungai]
Terdapat kemiripan dalam tiga peristiwa begal di Depok. Korban yang tengah mengendarai sepeda motornya secara tiba-tiba dipepet oleh sekitar tiga sampai lima orang yang menggunakan dua sampai tiga sepeda motor.
Saat laju sepeda motor korban telah berhasil dihentikan, para pelaku pun segera merampas sepeda motornya.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...i.Media.Sosial
Quote:
BUAT AGAN/AGANWATI HARAP BERHATI" MELEWATI TEMPAT YG RAWAN, JANGAN NEKAT UNTU BERPERGIAN SENDRI, KLO TIDAK ADA KEPENTINGAN LEBIH BAIK BERDIAM DIRI SAJA DI RUMAH
Quote:
Original Posted By semprul38►
Oleh : Siti Ruqoyah, Zahrul Darmawan (Depok)
Kamis, 29 Januari 2015 | 11:24 WIB
![[gantian]Marak Begal Motor, Depok "Dibully" di Media Sosial](https://dl.kaskus.id/cdn-media.viva.id/thumbs2/2015/01/29/292294_masdiki--salah-satu-pelaku-begal-motor-di-depok-ditangkap-polisi_663_382.jpg)
Masduki, salah satu pelaku begal motor di Depok ditangkap polisi (VIVAnews/Zahrul Darmawan (Depok))
VIVA.co.id - Masduki, pemuda 25 tahun asal Lampung ini, hanya bisa tertunduk pasrah saat digelandang petugas untuk diinterogasi di Polsek Sukmajaya, Depok. Siapa sangka, pemuda berbadan kurus ini ternyata orang yang paling dicari polisi sejak sebulan terakhir ini.
Itu karena serangkaian aksi terornya sebagai salah satu komplotan begal motor yang belakangan membuat resah warga Depok. Dari hasil penelusuran penyidik, diketahui Masduki dan keempat rekannya merupakan pelaku pencuri motor yang kerap beraksi tidak hanya di Depok, tetapi juga di Jakarta, Bogor, Bekasi, hingga Tangerang.
Aksi kelompok ini dikenal sadis dan tak mengenal rasa iba pada tiap korban-korbannya. Itulah yang membuat komplotan ini dicari polisi. Di Depok, mereka tercatat sudah membantai dua korbannya hingga tewas.
Modus itu dilakukan jika korbannya melawan. Selain di Depok, mereka juga cukup ditakuti di wilayah Tangerang dan sekitarnya karena aksi-aksinya yang nekat dan sadis.
Di Depok, kejadian pertama di Jalan Juanda, Sabtu 10 Januari 2015. Komplotan ini berhasil membawa kabur motor Suzuki Satria milik Bambang Syarif Hidyatulloh, seorang pekerja yang pulang melintas di jalan itu sekitar pukul 02.00 WIB. Bambang tewas dengan luka tusuk nyaris di sekujur tubuh.
Terakhir, kawanan ini menghabisi nyawa seorang pengendara motor yang melintas di depan Kampus BSI, Jalan Margonda Raya sekitar pukul 03.20 WIB, Minggu dinihari, 25 Januari 2015. Selain membawa motor, komplotan ini juga menggasak HP dan dompet berisi uang serta identitas korbannya.
"Mereka ini tak hanya berulah di Depok, tetapi juga di sekitar Jakarta, Bogor, Bekasi dan Tangerang. Kami akan terus melakukan pengembangan," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Agus Salim pada VIVA.co.id, Kamis 29 Januari 2015.
Begal Depok Rontok
Selasa dinihari, 27 Januari 2015, langkah gerombolan bandit ini terhenti dalam penggerebekan yang dilakukan Satuan Reskrim Polres Tangerang dan Satreskrim Polresta Depok di sebuah rumah kontrakan di kawasan KUD RT 1 Rw 3, Sukamaju, Cilodong, Depok.
Dari drama penggrebekan itu, polisi menembak mati salah satu pelaku, yang diketahui bernama Mul. Ia terpaksa diterjang timah panas petugas lantaran mencoba melawan dan kabur saat akan diringkus. Belakangan diketahui, Mul ternyata kakak kandung Masduki.
Selain mereka, di lokasi penggerebekan itu polisi juga sempat melihat tiga orang lainnya. Namun mereka berhasil lolos, meski satu di antaranya sempat tertembak pada bagian kaki.
Dari dalam kontrakan itu, polisi berhasil mengamankan sejumlah senjata tajam berikut tujuh unit motor. Di antaranya, 4 motor Suzuki Satria dan 3 motor matik.
Berdasarkan data kepolisian, di antara tujuh motor itu, dua di antaranya milik korban yang mereka begal di Depok beberapa waktu lalu. Menurut keterangan warga, Masduki sudah mengontrak sejak dua tahun terakhir. Dan beberapa rekannya baru dua bulan terakhir ini sering datang ke rumah kontrakan itu.
Meski tercatat sebagai komplotan begal sadis, namun siapa sangka para pelaku ternyata dikenal sebagai sosok yang sopan dan ramah di lingkungan kontrakan itu. Masduki bahkan sering menawarkan uang kepada para tetangga untuk modal usaha.
"Iya, bocahnya baik banget. Kita kagak nyangka kalau dia penjahat. Emak malah beberapa kali mau dipinjemin duit buat modal. Tapi emak kagak mau. Emak kagak mau ngutang," tutur Mutmainah 60 tahun, salah satu tetangga sekitar lokasi penggerebekan.
Terkait kasus tersebut, polisi pun terus berupaya melakukan pengembangan.
Sumber.
UPDATED INFO TERBARU!
Akhir Kisah Perjalanan Kakak Beradik Begal Motor Depok
Mereka juga beraksi di Jakarta, Bogor, Bekasi dan Tangerang.
Akhir Kisah Perjalanan Kakak Beradik Begal Motor Depok
Mereka juga beraksi di Jakarta, Bogor, Bekasi dan Tangerang.
Oleh : Siti Ruqoyah, Zahrul Darmawan (Depok)
Kamis, 29 Januari 2015 | 11:24 WIB
![[gantian]Marak Begal Motor, Depok "Dibully" di Media Sosial](https://dl.kaskus.id/cdn-media.viva.id/thumbs2/2015/01/29/292294_masdiki--salah-satu-pelaku-begal-motor-di-depok-ditangkap-polisi_663_382.jpg)
Masduki, salah satu pelaku begal motor di Depok ditangkap polisi (VIVAnews/Zahrul Darmawan (Depok))
VIVA.co.id - Masduki, pemuda 25 tahun asal Lampung ini, hanya bisa tertunduk pasrah saat digelandang petugas untuk diinterogasi di Polsek Sukmajaya, Depok. Siapa sangka, pemuda berbadan kurus ini ternyata orang yang paling dicari polisi sejak sebulan terakhir ini.
Itu karena serangkaian aksi terornya sebagai salah satu komplotan begal motor yang belakangan membuat resah warga Depok. Dari hasil penelusuran penyidik, diketahui Masduki dan keempat rekannya merupakan pelaku pencuri motor yang kerap beraksi tidak hanya di Depok, tetapi juga di Jakarta, Bogor, Bekasi, hingga Tangerang.
Aksi kelompok ini dikenal sadis dan tak mengenal rasa iba pada tiap korban-korbannya. Itulah yang membuat komplotan ini dicari polisi. Di Depok, mereka tercatat sudah membantai dua korbannya hingga tewas.
Modus itu dilakukan jika korbannya melawan. Selain di Depok, mereka juga cukup ditakuti di wilayah Tangerang dan sekitarnya karena aksi-aksinya yang nekat dan sadis.
Di Depok, kejadian pertama di Jalan Juanda, Sabtu 10 Januari 2015. Komplotan ini berhasil membawa kabur motor Suzuki Satria milik Bambang Syarif Hidyatulloh, seorang pekerja yang pulang melintas di jalan itu sekitar pukul 02.00 WIB. Bambang tewas dengan luka tusuk nyaris di sekujur tubuh.
Terakhir, kawanan ini menghabisi nyawa seorang pengendara motor yang melintas di depan Kampus BSI, Jalan Margonda Raya sekitar pukul 03.20 WIB, Minggu dinihari, 25 Januari 2015. Selain membawa motor, komplotan ini juga menggasak HP dan dompet berisi uang serta identitas korbannya.
"Mereka ini tak hanya berulah di Depok, tetapi juga di sekitar Jakarta, Bogor, Bekasi dan Tangerang. Kami akan terus melakukan pengembangan," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Agus Salim pada VIVA.co.id, Kamis 29 Januari 2015.
Begal Depok Rontok
Selasa dinihari, 27 Januari 2015, langkah gerombolan bandit ini terhenti dalam penggerebekan yang dilakukan Satuan Reskrim Polres Tangerang dan Satreskrim Polresta Depok di sebuah rumah kontrakan di kawasan KUD RT 1 Rw 3, Sukamaju, Cilodong, Depok.
Dari drama penggrebekan itu, polisi menembak mati salah satu pelaku, yang diketahui bernama Mul. Ia terpaksa diterjang timah panas petugas lantaran mencoba melawan dan kabur saat akan diringkus. Belakangan diketahui, Mul ternyata kakak kandung Masduki.
Selain mereka, di lokasi penggerebekan itu polisi juga sempat melihat tiga orang lainnya. Namun mereka berhasil lolos, meski satu di antaranya sempat tertembak pada bagian kaki.
Dari dalam kontrakan itu, polisi berhasil mengamankan sejumlah senjata tajam berikut tujuh unit motor. Di antaranya, 4 motor Suzuki Satria dan 3 motor matik.
Berdasarkan data kepolisian, di antara tujuh motor itu, dua di antaranya milik korban yang mereka begal di Depok beberapa waktu lalu. Menurut keterangan warga, Masduki sudah mengontrak sejak dua tahun terakhir. Dan beberapa rekannya baru dua bulan terakhir ini sering datang ke rumah kontrakan itu.
Meski tercatat sebagai komplotan begal sadis, namun siapa sangka para pelaku ternyata dikenal sebagai sosok yang sopan dan ramah di lingkungan kontrakan itu. Masduki bahkan sering menawarkan uang kepada para tetangga untuk modal usaha.
"Iya, bocahnya baik banget. Kita kagak nyangka kalau dia penjahat. Emak malah beberapa kali mau dipinjemin duit buat modal. Tapi emak kagak mau. Emak kagak mau ngutang," tutur Mutmainah 60 tahun, salah satu tetangga sekitar lokasi penggerebekan.
Terkait kasus tersebut, polisi pun terus berupaya melakukan pengembangan.
Sumber.
Tampangnya ga meyakinkan gitu!


Diubah oleh oki2014 01-02-2015 12:47
0
12.8K
Kutip
115
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan