Thread ini terinspirasi dari artikel di http:/futsaliga.com tentang launching produk baru Umbro.
Spoiler for Artikel:
Back To Basic Ala Umbro Velocita Pro
Ketika segala sesuatunya mulai terasa rumit untuk dihadapi, salah satu solusinya adalah menyederhanakan masalah. Ketika persaingan dengan Nike Mercurial & Adidas Adizero terasa hectic dengan beragam teknologi yang membalutnya, Umbro memilih untuk kembali ke awal.
Tak bisa dipungkiri bahwa Nike & Adidas menguasai segmen speed boots dengan segala macam teknologi yang dimiliki Mercurial & Adizero seperti Dynamic Fit Collar, FlyKnit, HybridTouch, DribbleText, bla bla bla. Puma yang menjadi pesaing terdekat keduanya pun memilih untuk agak menyingkir dengan lebih fokus pada power boots. Lotto sudah menyerah, Zhero Gravity andalannya sampai kehilangan jati diri karena kini telah disematkan tali. Mungkin Mizuno yang bisa sedikit tersenyum karena Morelia Neo sudah punya tempat di segmen niche : lightweight speed boots. Lantas apa yang dilakukan Umbro?
Umbro memilih untuk kembali ke dasar alias back to basic lewat produk barunya Umbro Velocita Pro.
Apa atribut dasar yang membuat sebuah sepatu layak disebut sebagai speed boots: bahan upper & outsole yang ringan, pul yang mencengkeram tanah, dan bobot total sepatu yang ringan (<199 gram). Maka itulah yang disajikan Umbro pada Velocita Pro.
Untuk Velocita Pro, Umbro menyematkan upper dari bahan sintetik microfibre yang ringan & minim sambungan, ditopang A-Frame khas Umbro. Pada outsole, Velocita Pro menggunakan frame dari bahan Pebax yang ringan, dihiasi pul kombinasi diamond & conical untuk membantu cengkeraman kaki ke tanah. Menjadikan bobot total Velocita Pro hanya 165 gram, sepatu paling ringan yang dibuat Umbro. Memang bukan speed boots yang paling ringan yang pernah ada. Namun saat ini dengan 165 gram, bobot Velocita Pro mampu bersaing dengan Adizero generasi
terbaru.
Perhatikan bahwa apa yang ditawarkan Umbro Velocita Pro begitu sederhana: sepatu yang ringan dengan traksi
yang baik. Adidas pernah begitu berjaya pada 2010, dimana dengan konsep sederhana tersebut Adizero mampu menandingi Nike Mercurial Superfly II (yang ketika itu begitu populer). Dan kini, dengan konsep serupa, mampukah Umbro bersaing dengan kedua raksasa tersebut?
Spoiler for Pencerahan:
Apa yang dilakukan Umbro sebetulnya pernah dilakukan Adidas & Nike sebelumnya. Pada 2010 Adidas menyederhanakan desain F50 Tunit menjadi Adizero F50. Setelahnya, Nike menyederhanakan Mercurial Superfly III menjadi Mercurial Vapor VIII. Situasinya sama: produk sebelumnya yang lebih high-tech diubah menjadi produk baru yang lebih sederhana & 'tepat guna'. Dan keduanya, Adizero F50 & Vapor VIII, sama-sama sukses besar dengan desain yang lebih sederhana & 'tepat guna' tersebut.
Fitur F50 Tunit:
- Sasis yang dapat dibongkar pasang
- Pul yang dapat dibongkar pasang sesuai kondisi lapang
- Frame transparan yang menyatu dengan heel counter
Fitur Adizero F50:
- Upper (body sepatu) berbobot ringan
- Outsole ringan
- Harga lebih murah dari F50 Tunit
Fitur Mercurial Superfly III:
- Upper bahan Teijin yang ditopang struktur FlyWire
- Sasis dari bahan serat karbon
- Pul 'pintar' yang bisa memanjang 3mm sesuai tekanan kaki
- Pul 'spike' tambahan di bagian depan
Fitur Mercurial Vapor VIII:
- Upper bahan sintetik yang ringan
- Sasis ringan dari bahan fiberglass
- Harga lebih murah dari Superfly III
Selain aspek-aspek penting seperti promosi & distribusi, bisa kita lihat bahwa Adizero F50 & Vapor VIII mampu meraih sukses (dibanding produk pendahulunya) dengan memberikan apa yang fundamental bagi konsumen, plus harga yang lebih terjangkau.
Konsumen penyuka speed boots menginginkan sepatu sepakbola yang ringan, maka itulah yang diberikan Adizero F50 & Mercurial Vapor VIII.
Saya cukup yakin Umbro Velocita Pro akan lebih sukses, setidaknya dibanding pendahulunya, Umbro GT. Apa yang dilakukan Adidas, Nike, & Umbro saya coba tiru pada produk saya. Mengubahnya menjadi lebih sederhana, disesuaikan dengan kebutuhan & keinginan konsumen.
Apapun produk yang suhu-suhu jual, jika penjualan mulai terasa buntu, mungkin sudah waktunya untuk menganalisa kembali apa yang sebenarnya dibutuhkan konsumen.
Itu pencerahan yang saya dapat. Mari bertukar pikiran jika suhu-suhu mendapat inspirasi yang lain. Semoga bermanfaat.
Mari bersilaturrahim, ngobrol ringan soal bisnis atau hobi sepakbola/futsal di WA: 085222446617 atau pin:7f950488.