[BEBAS BERPENDAPAT] DRAMA KETUA KPK ABRAHAM SAMAD, HASTO dan BG
TS
ilych888
[BEBAS BERPENDAPAT] DRAMA KETUA KPK ABRAHAM SAMAD, HASTO dan BG
WELCOME TO MY THREAD
Sebelum baca rate dulu bole kali yee..
Sebelumnya ada beragam keanehan seputar kasus Abraham Samad dan Budi Gunawan yang melibatkan pula Hasto dari PDIP. Bukannya su'udzon, dan ane di sini gak memihak siapapun.. Yang menjadi pertanyaan ane adalah, mengapa tiba-tiba Samad mengumumkan BG sebagai tersangka KPK saat Jokowi sudah hampir pasti akan melantik petinggi Polri mantan ajudan Megawati itu. KPK menetapkan BG sebagai tersangka karena ada bukti transaksi mencurigakan ke rekening BG. Bisa ditebak, langsung seketika.. Publik bersimpati dengan langkah KPK yang dianggapnya melakukan tindakan berani (mencekal pilihan presiden).
Tapi ada yang dilupakan oleh publik sekalian, mungkin kaskuser juga.. BG menerima transferan 5 juta dolar dari siapa?? Semua yang dituduhkan ke BG itu versi KPK. BG dihadapan DPR mati-matian mencoba membuktikan asal hartanya, tapi ada daya.. Publik sudah tidak percaya dengan semua kata BG.
Sampai waktu itu media online Detik kalo ga salah sudah mengulas uang 5 juta dolar yang diterima BG itu adalah transferan dari kakak kandungnya bernama Sintawati. Sinta yang berprofesi sebagai pengusaha bekerja sama dengan perusahaan asal New Zealand mengucurkan dana 5 juta dolar dan mentransfer uang itu ke BG untuk diserahkan ke anak BG untuk diolah menjadi hotel di Bandung. Jadi... kalo diliat dari posisi ini, BG gak disuap, gak menerima gratifikasi yang mencurigakan, murni bisnis keluarga. Bisa dianggap clear lah soal ini (gak tau kalo harta BG yang lain).
Bisa dilihat keanehanya, kenapa Samad heboh sekali mencekal BG agar tidak menjadi KAPOLRI, sedangkan Plt Kapolri yang ditunjuk Jokowi yaitu Badrodin Haiti yang diisukan juga punya rekening gendut, Samad diam saja... Mungkinkah ada permainan politik yang dilakukan Abraham Samad? Siapa yang tahu..
Sampai pagi ini, kita semua kaget, tiba-tiba saja petinggi PDIP mengeluarkan statement mengejutkan.. Isu yang mencuat, Samad ternyata memendam dendam dengan Budi Gunawan. Ini sebab dendam Samad ke Budi Gunawan
Ini Kata Hasto Soal Dendam Samad dengan Budi Gunawan
Spoiler for Dendam Samad dan Budi Gunawan:
Suara.com- Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto membeberkan Ketua Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad memiliki dendam pribadi terhadap Komisaris Jenderal Budi Gunawan.
Hal itu terungkap saat menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 lalu. Saat itu Hasto ditugaskan Joko Widodo bertemu dengan Abraham Samad dan menyatakan jika Joko Widodo telah menunjuk Jusuf Kalla sebaga Wakil Presiden.
"Saya ditugaskan bertemu Abraham Samad. Dalam pertemuan itu saya menyampaikan Bapak Jokowi telah memilih Bapak Jusuf Kalla sebagi Cawapres. Setelah saya ceritakan, dia bilang, ya saya tahu, saya telah melakukan penyadapan," ucap Hasto ketika konferensi pers mengenai sepak terjang Abraham Samad dalam Pilpres 2014 di Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (22/1/2015).
Ternyata, kata Hasto, sebelum dirinya menceritakan perihal calon Wakil Presiden dari Jokowi, Samad telah mengetahuinya terlebih dahulu lantaran ia menaruh alat sadap.
"Ya saya tahu yang menggagalkan saya jadi cawapres adalah Pak Budi Gunawan," jelas Hasto menirukan bicara Samad ketika itu.
Penasaran dengan jawaban Samad, Hasto sempat memancing, agar pemimpin lembaga anti rasuah itu mau bercerita lebih mendalam.
"Kemudian saya pancing lebih lanjut, dan saya coba berempati karena ada ungkapan yang nadanya kecewa, maka saya berempati. Memang seolah ada kekecewaan pribadi," jelas Hasto.
Nah, ada angin apa?? Kenapa tiba-tiba mengeluarkan pernyataan bombastis yang menyerang Samad?? Apa karena orang PDIP ini sakit ati BG yang udah dibelanya mati-matian dicekal oleh KPK (Samad)?
Lanjuuut gan..
Hasto Punya Bukti Rekaman Abraham Samad Temui Timses Jokowi
Spoiler for Hasto punya bukti..:
Suara.com -Pelaksana Tugas Sekertaris Jendral (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku memilki foto dan rekaman CCTV saat Ketua KPK Abraham Samad menemui tim sukses Joko Widodo (Jokowi) di The Capital Residence saat ajang Pilpres 2014 berlangsung.
"Ada foto dari salah satu pertemuan itu. Nanti akan ditunjukkan," ucap Hasto ketika konferensi pers di Capital Residence, SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (22/1/2015).
Walaupun bilang ada alat bukti pertemuan itu, Hasto tak menunjukan kepada awak jurnalis dan ketika ditanya mengenai rekaman, dia mengaku hanya ada rekaman CCTV gedung setempat.
"Rekaman CCTV ada, tapi pas kita ngobrol ngga ada rekaman," kata Hasto.
Tak hanya itu, Hasto juga mengaku pertemuan antara dirinya dengan Samad ketika itu hanyalah inisiatif pribadi dan bukan ada arahan dari PDI Perjuangan maupun Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Pertemuan saat itu antara saya dengan orang yang inisial D1 dan D2, orang yang dekat dengan Abraham Samad. Bukan antara PDI P dengan Abraham Samad. Saya tidak mewakili PDI P," ujar Hasto.
Sebelumnya diberitakan, Hasto membeberkan kalau ada pertemuan antara Abraham Samad dengan sejumlah petinggi partai politik pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang Pemilihan Presiden 2014 lalu.
"Dengan demikian pernyataan yang disampaikan oleh Pak Abraham Samad bahwa itu fitnah sangatlah tidak tepat," kata Hasto dalam konferensi pers di Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (22/1/2015).
Dia juga mengungkapkan kalau dalam pertemuan Abraham Samad sempat memakai masker biru dan topi agar penampilannya tak terekam kamera.
Polemik ini berkembang sejak Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka setelah ditunjuk menjadi kandidat Kapolri.
Setelah pernyataan Hasto dari PDIP, suasana politik siang tanggal 22 Januari 2015 ini menjadi tegang, Hasto semakin gencar berkicau soal Abraham Samad... Kali ini soal penampilan si Ketua KPK..
Hasto: Samad Pakai Masker Biru dan Topi Saat Ketemu Pimpinan PDIP
Spoiler for Pakai masker biru...:
Suara.com- Setelah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengumumkan calon tunggal Kapolri pilihan Presiden Joko Widodo, Komisaris Jenderal Budi Gunawan, menjadi tersangka dugaan kasus tindak pidana korupsi, terjadi ketegangan antara Istana, DPR, Polri, dan KPK.
Siang ini, mantan Deputi Tim Transisi pemerintahan Jokowi, Hasto Kristiyanto, menggelar konferensi pers di Jalan Cemara 19 (bekas posko Cemara), Menteng, Jakarta Pusat. Tadinya, mantan Kepala Badan Intelijen yang juga mantan penasehat Tim Transisi AM Hendropriyono akan hadir untuk memberikan keterangan pers, tetapi belakangan batal.
Menurut undangan yang disebarkan kepada wartawan, agenda konferensi pers tersebut adalah testimoni mengenai sepak terjang Abraham Samad dalam Pilpres 2014.
Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa memang benar pertemuan antara Abraham Samad dan para petinggi partai politik terkait proses pencalonan sebagai calon wakil presiden.
Di acara konferensi pers, Hasto mempergakan penampilan Abraham Samad ketika bertemu dengan sejumlah pimpinan partai politik, di antaranya PDI Perjuangan, di Apartemen Capital SCBD, Jakarta Selatan, kala itu.
Hasto meniru penampilan Abraham Samad yang waktu itu datang dengan menggunakan masker warna hijau dan topi hitam sehingga yang terlihat hanya bagian mata.
Tapi, Hasto tidak mau lama-lama memperagakan penampilan Abraham Samad dengan alasan gerah.
Hasto mengungkapkan setiap kali datang untuk ikut pertemuan, Abraham Samad selalu mengenakan masker dan topi.
Konferensi pers berlangsung mulai jam 11.30 WIB dan selesai pukul 12.00 WIB.
Setelah itu, Hasto mengajak wartawan untuk melihat ruangan apartemen tempat pertemuan tertutup antara pimpinan PDI Perjuangan dan Abraham Samad di apartemen SCBD.
Hasto menyediakan dua bus Blue Bird ukuran sedang untuk membawa wartawan menuju lokasi.
Sampai berita ini diturunkan belum diperoleh konfirmasi dari Abraham Samad apakah yang ditunjukkan oleh Hasto itu benar atau tidak.
Apakah ini perang antara Istana dan KPK gara-gara Abraham Samad tetap mengumumkan calon tunggal Kapolri pilihan Jokowi itu menjadi tersangka sebelum dilantik?
Hasto juga menggelontorkan pernyataan yang bisa dibilang mencengangkan.. Kita semua masih ingat kan? Ada kejadian Jokowi-Samad bertemu secara tidak sengaja di Bandara Adi Sucipto. Ini kata Hasto.. (awas kaget)
Ini Cerita Hasto Soal Lobi Pertemuan Abraham Samad
Spoiler for Settingan Bandara Adi Sucipto:
Suara.com- Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto selalu mengungkapkan ada utusan Ketua KPK berinisal D yang menemui timses Joko Widodo untuk melobi jabatan cawapres.
"Pada awal 2014, kami mendapat tawaran dari D untuk mengadakan pertemuan dengan Abraham Samad. Orang yang berinisial D ada dua (D1 dan D2), D pertama (D1) dari kalangan profesional," ucap Hasto ketika jumpa pers di Apartemen Capital Residence, SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (22/1/2015).
Pertemuan itu lanjut Hasto, membicarakan hal-hal strategis. Politisi PDIP itu mengatakan, D mengaku bisa mempertemukan samad dengan dirinya.
"Oleh karena itu, sejak itu D1 sering bertemu kami untuk melobi agar Abraham Samad bisa ikut proses pencalonan wakil presiden mendampingi Jokowi," jelas Hasto.
Setelah pertemuan pertama, kedua belah pihak langsung merancang janji untuk kembali bertemu.
Dalam pertemuan kedua Hasto mengungkapkan Samad datang langsung dengan ditemani orang berinisal D2.
"Maka saya menyampaikan kepada bapak Jokowi terhadap pertemuan tersebut mengingat ini hal yang penting dan strategis. Dari situlah kemudian berlanjut pertemuan selanjutnya," jelasnya.
Pada pertemuan ketiga Hasto menargetkan, Samad bisa bertemu dengan Jokowi. Sebuah tempat di Yogyakarta kemudian dipilih untuk skenario pertemuan.
"Maka dirancanglah pertemuan di Bandara Adi Sucipto (Yogyakarta) yang sebenarnya didesain. Dari situ kami merancang pertemuan detail di hotel bintang lima di Yogya," kata Hasto.
Tak berhenti pada pertemuan ketiga, Hasto mengaku ada pertemuan selanjutnya yang kembali dirancang antara pihak Samad dengan dirinya, termasuk pertemuan dengan mantan kepala BIN Hendropriyono.
Ketika ditanya inisial D2, Hasto menolak untuk memberitahukannya. Dia berharap KPK dapat menggelar sidang kode etik terkait hal tersebut, dan di sanalah pihaknya akan membeberkan semuanya.
"Untuk (mengetahui) detail pertemuan kami akan serahkan ke Komite Etik KPK. Kami tidak berhadapan dengan institusi, tapi kami justru ingin menyelamatkan roh semangat KPK yang disalahgunakan," tutup Hasto.
Bola panas terus bergulir, KPK sebagai lembaga netral merasa tercederai oleh tuduhan yang belum pasti kebenarannya itu.. KPK merasa Hasto harus mempertanggung jawabkan pernyataannya soal pimpunan KPK Abraham Samad.
Suara.com -Deputi Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi menantang Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto untuk menyampaikan bukti yang menunjukan kalau Ketua KPK Abraham Samad menemui tim sukses Joko Widodo pada masa Pilpres 2014 lalu.
"Saya menghimbau kepada Pak Hasto cs, kalau punya bukti sampaikan, tapi kalau tidak ada buktinya maka kami di KPK akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan," ujar Johan dalam konferensi pers di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (22/1/2015).
Terkait langkah apa yang akan ditempuh oleh KPK, Johan mengungkapkan, menunggu pembahasan di internal KPK.
Pelaksana Tugas Sekertaris Jendral (Sekjen) PDi Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku memilki foto dan remakan CCTV saat Ketua KPK Abraham Samad menemui tim sukse Joko Widodo (Jokowi) di The Capital Residence saat ajang Pilpres 2014 berlangsung.
"Ada foto dari salah satu pertemuan itu. Nanti akan ditunjukkan," ucap Hasto ketika konferensi pers di Capital Residence, SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (22/1/2015).
Walaupun bilang ada alat bukti pertemuan itu, Hasto tak menunjukan kepada awak jurnalis dan ketika ditanya mengenai rekaman, dia mengaku hanya ada rekaman CCTV gedung setempat.
"Rekaman CCTV ada, tapi pas kita ngobrol ngga ada rekaman," kata Hasto.
Terakhir.. Ngelihat situasi yang seperti ini, ane jadi ga bisa percaya pihak mana-mana, even itu Abraham Samad, Budi atau Hasto.. Yang jelas, permainan politik yang kotor seperti ini demi menyelamatkan diri masing-masing atau haus jabatan sangat jauh dari kepribadian seseorang yang terpelajar.. Iya gak gan?
Jangan lupa ya dikoment agan sista sekalian. Tengkyu.