ARSITEKTUR KEHIDUPAN

Bagaikan bayi yang baru lahir
Aku baru bisa memandang bangunan kehidupan ini
Aku mulai tertarik untuk masuk ke dalamnya
Betapa indahnya suasana bangunan ini di lantai Satu

Di lantai ini aku mendengar nyanyian tentang kasih sayang ibu
Di lantai ini juga aku mendengar nyanyian tentang bimbingan ayah
Tapi aku penasaran apa yang ada di lantai dua
Kucoba jejaki tangga ke lantai dua

Tapi nyanyian di lantai satu masih mengiringi langkahku
Betapa indah dan asyiknya di lantai dua
Di lantai ini ku dengar nyanyian tentang pertemanan
Di nyanyian itu, ku mendengar tentang suka dan duka

Di nyanyian itu, ku mendengar tentang kesetiaan dan pengkhianatan
Aku tak boleh terus di lantai ini
Ku ingin cepat sampai ke puncak bangunan
Ku jejaki tangga lagi

Tak terasa, kini aku sudah di lantai tiga
Nyanyian apa ini?
Apakah tentang percintaan?
Entahlah…!

Yang aku tahu nyanyian di lantai puncak pasti lebih indah
Mungkin sekarang aku di lantai tiga ini
Tapi aku ingin cepat ke puncak walau tak membawa apapun di lantai tiga
Aku yakin, di lantai puncak sana ada nyanyian keramat

Mungkin akan mengerikan bagi beberapa orang
Tapi akan sangat indah bagi golongan ini
Yaitu golongan yang bejalan di jalan-Nya

By : Iwn styd
================================================================

BIDADARI DUNIA

Memandang wajahmu, ku mengerti arti keindahan
Tatapan matamu membuat semangat dalam hidupku
Tutur katamu bagai air yang menyejukkan hati

Ku mengerti, engkau terlalu indah untuk aku miliki
Hanya satu yang aku ingin, yaitu engkau paham perasaanku
Karena aku sadar, angsa di kubangan tak layak mencintai merak kayangan

Aku percaya, penciptaanmu untuk memperindah dunia
Melihat sosokmu, ku mendapat gambaran bidadari surga
Bidadari yang selalu setia mendampingi
Namun itu hanya sekedar angan-angan
Aku sendiri tak tahu keadaanku nantinya

Aku sangat berharap engkau tak muncul di hidupku
Menahan perasaan adalah hal yang paling menyesakkan
Bagiku, mengumpulkan keberanian seribu tahun tak cukup untuk bisa menyatakan perasaanku

Jika perasaan ini sanggup membakar jiwa
Aku ingin engkau pergi
Jika engkau tak mau, aku yang akan pergi
Karena hanya pada Allah aku serahkan hidup matiku

By : Iwn styd
================================================================

DUNIA

Kurasa dunia hanya bagai nenek tua yang berdandan seperi wanita muda
Dari jauh terlihat sangat cantik, sangat memukau, dan memiliki daya tarik
Menjadikan semua mata tertipu olehnya
Menjadikan semua manusia sangat ingin memilikinya

Ketika didekati, nampak sedikit keriput di bagian muka
Namun karena sudah telanjur cinta, kita memaknai keriput sebagai hiasan wajah
Ketika disentuh tangannya, kulit terasa sudah kasar
Namun karena sudah terlanjur cinta, kita memaknai kulit kasar sebagai sentuhan nikmat

Aku tak mau terus ditipu dandanan si nenek tua
Namun bukan berarti aku akan bersikap kasar padanya
Di sini aku hanya bagai tamu yang mampir sekejap
Aku juga harus menghormati si nenek sebagai tuan rumah
Sampai Kelak suatu hari aku akan dipulangkan

Sebagai tanda terimakasih untuk penginapan gratisnya, akan kurawat rumah si nenek
Namun bukan berarti aku harus menjadi budaknya
Bukan juga aku akan merampas semua yang dimiliki si nenek
Toh pada akhirnya aku akan meninggalkan nenek tua ini selama-lamanya
Meninggalkan untuk berjalan menuju rumah abadi
Dan untuk persiapan pulang ke rumahku yang sesungguhnya, tak boleh ada barang dari nenek yang terbawa
Karena ketika sampai di rumah, aku hanya akan ditanya apa saja perbuatan baikku pada nenek tua itu
Dan perbuatan baikku pada penginap lainnya
Serta kewajiban yang harus aku jalankan ketika di penginapan si nenek tua

Semoga aku dan anda akan disambut baik di rumah keabadian yang sesungguhnya

By : Iwn styd
================================================================

CAHAYA KEHIDUPAN

Ketika aku tertidur, kegelapan yang di sekelilingku
Aku tak tahu arah pemikiranku
Aku tak tahu warna sekelilingku
Akupun tak tahu warna perasaanku

Ketika aku terbangun, banyak cahaya yang menerangi jiwaku
Disana kulihat cahaya merah
Cahaya yang memberi semangat mengarungi kerasnya kehidupan
Disana kulihat cahaya biru
Cahaya yang meneduhkan ketika aku lelah
Aku merasa tentram disinari cahaya ini
Disana kulihat juga cahaya kuning
Cahaya yang menggambarkan kemegahan
Kutertarik untuk mendapat banyak cahaya ini

Namun aku melihat semua cahaya itu bersatu
Kulihat cahaya putih sedikit kehijauan
Cahaya terang benderang yang memberi kebahagiaan
Kurasa cahaya inilah penyempurna semua cahaya
Memberikan semua perasaan indah di kehidupan
Apa cahaya ini sebenarnya?
Kurela korbankan jiwa raga untuk mendapat cahaya ini
Dan ku mengerti sekarang
Cahaya putih kehijauan ini adalah cahaya yang dibawa rasulullah
Yang selalu disinarkan ketika menyebarkan islam

By : Iwn styd
================================================================

AKU

Ketika ditanya siapa aku, aku bingung dalam menjawab
Mungkin ragaku adalah hasil kasih sayang ayah ibuku
Namun jiwaku adalah murni diciptakan Tuhan
Sedangkan sikapku terbentuk oleh apa yang aku lihat, ku dengar, dan ku rasa
Dan pikiranku yang setia melayani semuanya

Lalu siapa sebenarnya aku ?
Apakah aku adalah jiwa yang menempati raga ini?
Apakah aku adalah pikiran yang melayani jiwa?
Ataukah aku adalah raga yang hanya mengikuti insting?
Aku tak tahu itu
Ku hanya tahu bahwa aku ingin bahagia

Lalu apa yang bisa membuat aku bahagia?
Apakah ketika pikiran bisa melayani dengan sangat setia?
Apakah ketika tuntutan duniawi dari raga bisa terpenuhi?
Ataukah ketika jiwa ini kembali ke penciptanya?
Mungkin kebingungan yang hanya akan bertambah ketika itu ditanyakan
Tapi yang jelas, ada waktunya raga ini akan kembali ke tanah
Pikirankupun akan lelah dalam melayani
Sedangkan jiwa ini akan tetap abadi

Kuharap jiwa yang ada di raga ini adalah jiwa yang suci
Bukan jiwa yang tertular kesombongan iblis
Bukan juga jiwa yang mengikuti keegoisan seperti binatang

By : Iwn styd
================================================================

ILMUKU ADALAH SETETES AIR


Tak ada kebodohan di dunia ini
Yang ada hanyalah kemalasan dan kesombongan
Hanyalah kemalasan yang membuat ilmu juga malas untuk mampir ke otak
Hanyalah kesombongan yang membuat otak tak menghargai ilmu
Dan hanyalah yang menghargai ilmu yang akan juga dihargai ilmu

Ilmu dan otak bagaikan sahabat karib
Sahabat yang seharusnya saling menghormati
Wujud rasa hormat otak pada ilmu adalah belajar
Sebagai tanda terimakasih, ilmu akan selalu setia mendatangi otak
Mereka menjalankan tugas masing-masing demi satu tujuan

Tak ada kecerdasan di diri kita
Yang ada hanyalah belajar keras dan rasa pengakuan
Pengakuan bahwa ilmu yang dimiliki hanyalah bagai setetes air di tengah lautan
Begitu sedikit darinya yang kita miliki

Tak satupun ilmu dari makhluk mampu menembus kekuasaan Tuhan
Karena sesungguhnya bukan untuk itu Tuhan memberi ilmu
Ilmu akan sangat berterimakasih jika digunakan di jalan yang baik
Jalan yang menurut rasa kemanusiaan begitu indah untuk ditapaki
Ilmu akan sangat berterimakasih jika digunakan di jalan yang benar
Yaitu jalan yang sudah di tentukan oleh-Nya

By : Iwn styd
================================================================

INDONESIA ADALAH PANCASILA


Ketika aku bersahabat dengan teknologi, teknologi bersikap baik padaku
Ia mengajarku tentang berbagai pikiran yang ada
Aku melihat di sana ada pikiran sosialis
Aku juga tertarik pada liberalis
Tapi aku ingin menerapkan pemikiran pragmatis
Pemikiran yang tak terbelenggu oleh tirani teoritis
Kurasa pikiran ini yang menghargai kemanusiaan

Namun ketika aku tengok kampung halamanku, aku merasa lebih nyaman
Pikiran apa yang mereka pakai?
Mereka selalu berjalan menuju masjid
Menghambakan diri pada tuhan yang esa
Mereka menghargai dan menjunjung tinggi adab pada tetangga
Kelihatannya mereka sangat bersatu
Mereka juga tak ingin saling menguasai
Mereka memusyawarahkan segala urusan yang diwakili masing-masing golongan
Kurasa kampungku yang paling adil di masalah sosial

Kini ku bangga terlahir di kampung ini
Kampung yang menghormati Tuhan
Kampung yang menghargai kemanusiaan
Mungkin kampungku disayang Tuhan
Tapi yang jelas, aku merasa nyaman tinggal di kampung sendiri
Kuharap tak ada pemikiran yang meracuni kampungku

By : Iwn styd
================================================================

JALANKU



Dalam menjalani hidup ini, kuserahkan semuanya pada Allah.
Namun bukan berarti ku tak berusaha sebelumnya
Kujalani hidup ini semata-mata kerena-Nya
Aku tak tahu bagaimana keadaanku di esok hari
Entah aku masih dalam keadaan islam atau sudah berpaling ke kekufuran
Namun satu yang membuat aku masih bertahan di kehidupan ini,
yaitu kepercayaan pada Tuhanku yang akan memberi jalan pada yang mau menyembah-Nya

Hanya di jalan-Nya seharusnya aku melangkah
Namun, Kadang langkahku dibelokkan ke kiri dan kanan oleh kejahatan makhluk
Meski begitu jalan dari Allah yang akan ku pilih
Tak mudah sebenarnya untuk memilih itu
Kadang aku harus penat menanti jalan yang akan ditunjukan-Nya
Kadang aku harus lelah mencari jalan yang telah disediakan-Nya
Tapi aku rela bersusah payah agar terus melangkah di jalan-Nya
Kadang kerikil keraspun melukai kakiku yang sedang berupaya menemukan jalan itu
Namun aku sadar luka ini akan cepat sembuh dan menjadikan kakiku lebih kuat

Aku Akan Terus Menanti
Aku Akan terus Mencari
Jika di sekelilingku mengeluh bosan dalam menanti, aku akan menanti sendiri
Jika di sekelilingku mengeluh lelah dalam mencari, aku akan mencari sendiri
Namun jika aku sudah menemukannya, akan ku ajak teman-temanku melangkah bersamaku
itupun jika mereka mau
Aku akan mengajak yang sehati denganku
Itu lebih membuatku mudah dalam berjalan
Bukan tujuan utamaku mengajak mereka
yang aku cari adalah kebahagiaanku sendiri
Namun jika aku telah menemukan bahagia, Akupun ingin sekali orang di dekatku merasa bahagia

By : Iwn styd
================================================================