pakeotakloAvatar border
TS
pakeotaklo
Kisah Dara
Namaku Dara, aku masih kuliah dan sambil bekerja. Aku ingat di Hari itu, aku sedang sibuk dipekerjaanku.

Sebagai tenaga marketing aku disibukan dengan membuat berbagai macam strategi penjualan dan membuat berbagai macam laporan yang harus kusiapkan untuk atasanku. Dan masih ditambah lagi dengan berbagai tugas kuliah yang harus kukerjakan.

Mas Jaka menghampiriku, dia rekan kerjaku dan juga pacarku. Seperti biasa, dia akan menggodaku dan memuji kecantikanku setinggi langit. Akupun tertawa senang mendengar gurauan dan pujiannya. Semua capek badanku terasa hilang.

Tapi hari itu adalah hari dimulainya aku membenci mas Jaka. Akibat bercandaan dengan temannya, dia menjatuhkan dan merusak pita printer yang sengaja aku persiapkan untuk kupakai mencetak tugas-tugas kuliahku. Ya aku berencana saat jam pulang kantor nanti, aku akan memakai printer kantor untuk mencetak tugas-tugas kuliahku. Mataku terbelalak melihat pita printer yang sudah hancur karena jatuh dan terinjak.

Akupun marah padanya. "Mas Jaka kan tahu, kalau aku akan mencetak tugas kuliah. Sekarang pitanya hancur begitu, bagaimana aku akan mencetak mas ?. Aku tahu Mas memang tidak mendukung kuliahku." kataku setengah menjerit.

Sejak itu aku memutuskan cintanya, kuabaikan dia setiap kali mas Jaka ingin berbicara kepadaku. Aku tidak mau mendengarkan alasan apapun dari dia. Setiap kali aku melihatnya bersedih, aku semakin puas. Kebencianku padanya bertambah dari hari ke hari. Kusakiti hatinya setiap ada kesempatan. Kupacari kawan-kawannya hanya untuk melihatnya tersakiti.

Tak lama kemudian mas Jaka berhenti dari kantorku, pindah entah kemana, dan aku tidak perduli juga dia mau kemana, bagiku dia sudah tidak ada lagi dalam hidupku.

Setelah kelulusanku dari kuliah, karirku semakin cemerlang, hingga aku menjadi manager marketing di kantor cabang. Akupun mendapat fasilitas sebuah mobil dengan berikut sopirnya. Kini aku bisa kemana-mana dengan nyaman, tinggal duduk dan sopirku akan membawa kemana saja yang aku perintahkan. Dan aku masih saja berganti-ganti pacar. Dengan wajahku yang cantik, aku mudah mendapatkan cowok yang aku inginkan. Aku merasa hidupku telah sempurna.

Hari ini, aku akan menghadiri rapat nasional diperusahaanku diluar kota, semua pemimpin cabang akan hadir untuk bertemu dengan para direksi. Saat aku melamun didalam mobilku, tiba-tiba aku melihat sosok orang yang
seperti aku kenal. Ya dia adalah mas Jaka. Kulihat dia memakai baju kantoran namun terlihat berantakan. Dia setengah berlari menuju gedung pusat kantorku. Aku yang telah tiba lebih dulu, kemudian terlihat olehnya.

Mas jaka kemudian menegurku dan menanyakan kabarku. Aku membalas sapanya sambil tertawa dan menyombongkan diriku bahwa aku sebagai manager akan menghadiri rapat nasional. Belum sempat mas Jaka berkata lagi, sudah kutinggalkan dia yang sedang melongo. Aku bangga sekali pada diriku. Aku telah menjadi wanita yang sukses dibandingkan dengan dirinya.

Rapat nasional berjalan dengan meriah, para manager yang berprestasi mendapat kesempatan untuk berbicara didepan podium, dan aku mendapatkan kesempatan itu. Didepan podium aku berbicara dengan percaya diri dan penuh kebanggaan. Apalagi kulihat dibarisan belakang para sales berdiri mas Jaka memperhatikanku.

Saat rapat akan berakhir, kamipun mendapat kesempatan makan-makan dengan para direksi. Kami beramah tamah. Kulihat para direksi menyalami mas Jaka, wah ternyata dia sales berprestasi pula pikirku. Disaat aku tengah menyantap makanan, direktur kantorku memanggilku. "Dara ini kenalkan dengan pak Jaka, direktur utama kita yang baru". Aku hanya melongo, tubuhku terasa lemas. Dengan gugup kusalami mas Jaka. Mas Jaka kemudian memberi ucapan selamat kepadaku. Direktur utamaku melanjutkan, "Pak Jaka ini datang terlambat karena tadi ban mobilnya pecah terkena ranjau paku, jadi beliau terpaksa berlarian kesini, untung sudah tidak jauh lagi ya pak." Mas Jaka tertawa dan berkata yang bagiku tidak terdengar dengan jelas lagi.

Tak lama kemudian datang seorang wanita yang sangat cantik yang lalu menggandeng tangan mas Jaka. "Mah ini kenalkan bu Dara, manager paling berprestasi yang sering aku ceritakan itu mah."

"Ohh ini mbak Dara temannya bapak dulu ya, cantik banget mbak. Kenalkan saya istrinya pak Jaka."

Aku hanya bisa tersenyum pahit. Getir.

tiba-tiba kuingat dulu masa-masa aku bersama mas Jaka, canda dan pujiannya yang membuatku melayang. Mengapa aku bisa membenci orang sebaik itu hanya gara-gara sebuah pita printer ? mengapa tidak kubeli saja pita printer yang baru ?

Hari ini aku menangis sejadi-jadinya setelah kutahu bahwa yang menginjak pita printer sialan itu ternyata adalah bukan mas Jaka. Namun itu adalah ulah temannya.

Hidup memang kejam, kumiliki hal yang termanis dalam hidupku, namun kubuang begitu saja. Karena apa ? cinta ? emosi ? benci ? bodoh ? aku tidak tahu.

wahai pembaca yang budiman. Namaku Dara. Ingin rasanya kuulang hidupku.
0
958
4
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan