- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
(Kiamat?) lmuwan: 4 dari 9 Batasan Bumi Sudah Dilanggar Manusia


TS
xiaolongnu
(Kiamat?) lmuwan: 4 dari 9 Batasan Bumi Sudah Dilanggar Manusia
Ilmuwan: 4 dari 9 Batasan
Bumi Sudah Dilanggar Manusia
By Elin Yunita Kristanti on Jan 19,
2015 at 22:38 WIB
Liputan6.com, Canberra - Dalam waktu
relatif dekat, Bumi mungkin tak akan lagi
menjadi tempat yang aman bagi manusia.
Para ilmuwan memprediksi, paling cepat,
hal itu bisa terjadi pada tahun 2050.
Dalam makalah yang dimuat dalam jurnal
Science , 18 peneliti internasional berusaha
mengukur bahaya yang dihadapi alam
sebagai akibat langsung aktivitas manusia
yang mempengaruhi lingkungan.
Para peneliti fokus pada konsep 9 planetary
boundaries , batasan batas teoritis di mana
Bumi bisa bertahan sebagai tempat tinggal
kita.
Para ilmuwan menyimpulkan, 4 dari 9
batasan tersebut sudah terlampaui. Yakni,
perubahan iklim (level karbondioksida di
atmosfer), integritas biosfer atau biosphere
integrity, perubahan tata guna lahan (dipicu
deforestasi), dan perubahan sistem siklus
biogeokimia -- aliran nitrogen atau fosfor
yang salah satunya ada dalam pupuk ke
laut.
Penulis utama sekaligus Direktur Eksekutif
Australian National University Climate
Change Institute, Will Steffen mengatakan,
perubahan iklim dan integritas biosfer
adalah masalah yang paling mendesak.
"Tak ada keraguan dalam pikiran saya:
bahwa manusia mendorong Bumi keluar
dari periode stabilitasnya yang telah
bertahan selama 12.000 tahun," kata dia,
seperti Liputan6.com kutip dari
News.com.au , Senin (19/1/2015).
"Pelanggaran terhadap batas-batas
tersebut meningkatkan risiko sistem Bumi
akan beralih ke kondisi yang sangat
merusak bagi manusia."
Steffen menambahkan, pesatnya
industrialisasi manusia sejak 1950-an telah
mempercepat pelanggaran batas tersebut.
"Bumi adalah sebuah sistem yang
kompleks. Dan meski tak mungkin untuk
memprediksi apa yang akan terjadi di masa
depan, namun jelas, bahwa cara hidup kita
saat ini bisa menyebabkan kerusakan
permanen," kata dia. "Manusia kini hidup
dalam suhu Bumi, yang terpanas yang
pernah tercatat. Saya bisa menjamin
kondisi di masa depan akan lebih buruk."
Steffen menambahkan, pertumbuhan
ekonomi dan konsumsi manusia tak
terpisahkan dalam masyarakat
kontemporer, manusia harus menahan diri,
menciptakan batasan dengan parameter
tertentu untuk menjaga kestabilan Bumi.
Sejatinya, manusia punya alat dan teknologi
untuk mengarahkan struktur sosial
sehingga kita bisa mengurangi risiko
tersebut. Misalnya, "dengan mengubah
teknologi yang kita gunakan, mengurangi
emisi dan menggunakan energi terbarukan,
kita akan dapat meminimalkan risiko."
Tim akan mempresentasikan temuannya
dalam seminar 7 hari di Forum Ekonomi
Dunia di Davos pada 21-24 Januari
mendatang.
Sembilan planetary boundaries atau batasan
teoritis Bumi kali pertama diidentifikasi para
ilmuwan pada sebuah makalah tahun 2009.
Yakni, penipisan ozon, hilangnya integritas
biosfer yang mengarah pada kepunahan
makhluk hidup, polusi kimia, perubahan
iklim, pengasaman laut, konsumsi air tawar
dan siklus hidrologi global, perubahan tata
guna lahan, aliran nitrogen dan fosfor ke
biosfer atau lautan, dan polusi aerosol pada
atmosfer.
"Batasan itu tak bsia diibaratkan tepi
sebuah tebing," kata Ray Pierrehumbert,
ahli dari University of Chicago seperti
dikutip dari Washington Post . "Lebih mirip
seperti peringatan bahaya, seperti alat
pengukur suhu tinggi pada mobil Anda."
Para ilmuwan memang belum bisa
memastikan, apakah pelanggaran batas
tersebut akan berdampak pada malapetaka.
Namun, ini peringatan dari mereka: "Kita
tahu bahwa peradaban manusia mulai
berkembang selama skala waktu geologi
yang berlangsung mulai sekitar 10.000
tahun radiokarbon-- sebuah epos Holosen
(Holocene) -- di bawah kondisi lingkungan
yang relatif stabil. Bukan yang terjadi saat
ini.
Tak ada yang tahu pasti, apa yang terjadi
pada peradaban manusia jika kondisi Bumi
terus berubah. Namun, para penulis di
jurnal Science mengatakan, "Setidaknya,
Bumi bakal makin tak ramah bagi
perkembangan manusia."(Ein/Riz)
m.liputan6.com/news/read/2163352/ilmuwan-4-dari-9-batasan-bumi-sudah-dilanggar-manusia
Mari go green untuk selamatkan bumi buat anak cucu kita
Bumi Sudah Dilanggar Manusia
By Elin Yunita Kristanti on Jan 19,
2015 at 22:38 WIB
Liputan6.com, Canberra - Dalam waktu
relatif dekat, Bumi mungkin tak akan lagi
menjadi tempat yang aman bagi manusia.
Para ilmuwan memprediksi, paling cepat,
hal itu bisa terjadi pada tahun 2050.
Dalam makalah yang dimuat dalam jurnal
Science , 18 peneliti internasional berusaha
mengukur bahaya yang dihadapi alam
sebagai akibat langsung aktivitas manusia
yang mempengaruhi lingkungan.
Para peneliti fokus pada konsep 9 planetary
boundaries , batasan batas teoritis di mana
Bumi bisa bertahan sebagai tempat tinggal
kita.
Para ilmuwan menyimpulkan, 4 dari 9
batasan tersebut sudah terlampaui. Yakni,
perubahan iklim (level karbondioksida di
atmosfer), integritas biosfer atau biosphere
integrity, perubahan tata guna lahan (dipicu
deforestasi), dan perubahan sistem siklus
biogeokimia -- aliran nitrogen atau fosfor
yang salah satunya ada dalam pupuk ke
laut.
Penulis utama sekaligus Direktur Eksekutif
Australian National University Climate
Change Institute, Will Steffen mengatakan,
perubahan iklim dan integritas biosfer
adalah masalah yang paling mendesak.
"Tak ada keraguan dalam pikiran saya:
bahwa manusia mendorong Bumi keluar
dari periode stabilitasnya yang telah
bertahan selama 12.000 tahun," kata dia,
seperti Liputan6.com kutip dari
News.com.au , Senin (19/1/2015).
"Pelanggaran terhadap batas-batas
tersebut meningkatkan risiko sistem Bumi
akan beralih ke kondisi yang sangat
merusak bagi manusia."
Steffen menambahkan, pesatnya
industrialisasi manusia sejak 1950-an telah
mempercepat pelanggaran batas tersebut.
"Bumi adalah sebuah sistem yang
kompleks. Dan meski tak mungkin untuk
memprediksi apa yang akan terjadi di masa
depan, namun jelas, bahwa cara hidup kita
saat ini bisa menyebabkan kerusakan
permanen," kata dia. "Manusia kini hidup
dalam suhu Bumi, yang terpanas yang
pernah tercatat. Saya bisa menjamin
kondisi di masa depan akan lebih buruk."
Steffen menambahkan, pertumbuhan
ekonomi dan konsumsi manusia tak
terpisahkan dalam masyarakat
kontemporer, manusia harus menahan diri,
menciptakan batasan dengan parameter
tertentu untuk menjaga kestabilan Bumi.
Sejatinya, manusia punya alat dan teknologi
untuk mengarahkan struktur sosial
sehingga kita bisa mengurangi risiko
tersebut. Misalnya, "dengan mengubah
teknologi yang kita gunakan, mengurangi
emisi dan menggunakan energi terbarukan,
kita akan dapat meminimalkan risiko."
Tim akan mempresentasikan temuannya
dalam seminar 7 hari di Forum Ekonomi
Dunia di Davos pada 21-24 Januari
mendatang.
Sembilan planetary boundaries atau batasan
teoritis Bumi kali pertama diidentifikasi para
ilmuwan pada sebuah makalah tahun 2009.
Yakni, penipisan ozon, hilangnya integritas
biosfer yang mengarah pada kepunahan
makhluk hidup, polusi kimia, perubahan
iklim, pengasaman laut, konsumsi air tawar
dan siklus hidrologi global, perubahan tata
guna lahan, aliran nitrogen dan fosfor ke
biosfer atau lautan, dan polusi aerosol pada
atmosfer.
"Batasan itu tak bsia diibaratkan tepi
sebuah tebing," kata Ray Pierrehumbert,
ahli dari University of Chicago seperti
dikutip dari Washington Post . "Lebih mirip
seperti peringatan bahaya, seperti alat
pengukur suhu tinggi pada mobil Anda."
Para ilmuwan memang belum bisa
memastikan, apakah pelanggaran batas
tersebut akan berdampak pada malapetaka.
Namun, ini peringatan dari mereka: "Kita
tahu bahwa peradaban manusia mulai
berkembang selama skala waktu geologi
yang berlangsung mulai sekitar 10.000
tahun radiokarbon-- sebuah epos Holosen
(Holocene) -- di bawah kondisi lingkungan
yang relatif stabil. Bukan yang terjadi saat
ini.
Tak ada yang tahu pasti, apa yang terjadi
pada peradaban manusia jika kondisi Bumi
terus berubah. Namun, para penulis di
jurnal Science mengatakan, "Setidaknya,
Bumi bakal makin tak ramah bagi
perkembangan manusia."(Ein/Riz)
m.liputan6.com/news/read/2163352/ilmuwan-4-dari-9-batasan-bumi-sudah-dilanggar-manusia
Mari go green untuk selamatkan bumi buat anak cucu kita

0
5.5K
43


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan