- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[lumayan lowongan ama proyek baru]Kemendikbud Akan Bentuk Direktorat Keayahbundaan


TS
wakawaka2012
[lumayan lowongan ama proyek baru]Kemendikbud Akan Bentuk Direktorat Keayahbundaan
Kemendikbud Akan Bentuk Direktorat Keayahbundaan
Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan peran orang tua sangat penting dalam mendidik anak. Namun sayangnya pendidikan yang diberikan orangtua ini tidak tersentuh oleh Kemendikbud.
Menjawab masalah itu, Anies akan membentuk Direktorat Keayahbundaan untuk mengubah cara pendekatan orangtua dalam mendidik anak.
"Pendidik terpenting, tapi justru yang paling tak tersiapkan adalah orangtua. Pendidikan sebagai orangtua ini tidak tersentuh. Padahal pengajaran soal prinsip-prinsip yang mendasar itu di rumah," kata Anies yang dikutip dari Instagramnya, Selasa (20/1/2015).
Direktorat Keayahbundaan ini akan berada di bawah Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal. Sebab menurut Anies, anak-anak di usia tersebut menjadi awal terbentuknya karakter seseorang.
"Selain di rumah, dalam pendidikan (ada di) anak usia dini dan taman kanak-kanak. Ada buku yang sangat terkenal "All I Really Need to Know I Learned in Kindergarten". Segala hal yang perlu Anda tahu mengenai hidup ini Anda pelajari saat TK. Dilarang mengambil milik orang lain, menghormati orang yang lebih tau, nilai-nilai seperti itu kan diajarkan di usia dini," papar Anies.
Anies menambahkan saat ini Kemendikbud beroperasi mengikuti era 2014, bukan lagi seperti di tahun 1990-an yang semua urusan pendidikan ada di Kementerian. Sekaran ini banyak hal sudah dipindahkan ke daerah. Kemendikbud adalah pembuat kebijakan, memantau implementasi, kualitas dan penjamim mutu guru.
"Sebelum beroperasi dengan cara itu, saya akan membentuk direktorat jenderal baru. Di antaranya Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan, Direktorat Jenderal Pembinaan Sekolah dan Direktorat Keayahbundaan," jelas Anies.
Direktorat Keayahbundaan akan bertugas untuk menyiapkan orangtua di seluruh Indonesia agar bisa berperan penuh bagi anak-anaknya. Pendidikan ke orangtua tersebut bukan dalam bentuk sekolah orangtua, tetapi berupa rujukan untuk mendidik anak dengan metode-metode tertentu.
Orangtua bisa proaktif memberikan hal-hal positif dan perhatian kepada anak mulai dari perkembangan belajar hingga urusan personal. Sehingga daya pikir anak bisa bertambah baik dan bisa maksimal dalam memahami pelajaran.
http://news.detik.com/read/2015/01/2...undaan?9922032

Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan peran orang tua sangat penting dalam mendidik anak. Namun sayangnya pendidikan yang diberikan orangtua ini tidak tersentuh oleh Kemendikbud.
Menjawab masalah itu, Anies akan membentuk Direktorat Keayahbundaan untuk mengubah cara pendekatan orangtua dalam mendidik anak.
"Pendidik terpenting, tapi justru yang paling tak tersiapkan adalah orangtua. Pendidikan sebagai orangtua ini tidak tersentuh. Padahal pengajaran soal prinsip-prinsip yang mendasar itu di rumah," kata Anies yang dikutip dari Instagramnya, Selasa (20/1/2015).
Direktorat Keayahbundaan ini akan berada di bawah Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal. Sebab menurut Anies, anak-anak di usia tersebut menjadi awal terbentuknya karakter seseorang.
"Selain di rumah, dalam pendidikan (ada di) anak usia dini dan taman kanak-kanak. Ada buku yang sangat terkenal "All I Really Need to Know I Learned in Kindergarten". Segala hal yang perlu Anda tahu mengenai hidup ini Anda pelajari saat TK. Dilarang mengambil milik orang lain, menghormati orang yang lebih tau, nilai-nilai seperti itu kan diajarkan di usia dini," papar Anies.
Anies menambahkan saat ini Kemendikbud beroperasi mengikuti era 2014, bukan lagi seperti di tahun 1990-an yang semua urusan pendidikan ada di Kementerian. Sekaran ini banyak hal sudah dipindahkan ke daerah. Kemendikbud adalah pembuat kebijakan, memantau implementasi, kualitas dan penjamim mutu guru.
"Sebelum beroperasi dengan cara itu, saya akan membentuk direktorat jenderal baru. Di antaranya Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan, Direktorat Jenderal Pembinaan Sekolah dan Direktorat Keayahbundaan," jelas Anies.
Direktorat Keayahbundaan akan bertugas untuk menyiapkan orangtua di seluruh Indonesia agar bisa berperan penuh bagi anak-anaknya. Pendidikan ke orangtua tersebut bukan dalam bentuk sekolah orangtua, tetapi berupa rujukan untuk mendidik anak dengan metode-metode tertentu.
Orangtua bisa proaktif memberikan hal-hal positif dan perhatian kepada anak mulai dari perkembangan belajar hingga urusan personal. Sehingga daya pikir anak bisa bertambah baik dan bisa maksimal dalam memahami pelajaran.
http://news.detik.com/read/2015/01/2...undaan?9922032

0
961
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan