- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Yang Mau Belajar Jadi Backpacker Mampir
TS
asanesia
Yang Mau Belajar Jadi Backpacker Mampir
Tips Untuk Backpacker Pemula
Secara harfiah backpacker diartikan sebagai orang yang memakai tas ransel atau tas punggung. Kalau secara maknawi backpacker adalah istilah yang yang digunakan untuk para traveler dengan budget minim menjelajah tempat-tempat eksotik di seluruh dunia, sambil berjalan kaki. Mencari yang serba murah dan sangat menikmati detail perjalanan. Untuk mengenalinya cukup mudah biasanya mereka memakai ransel punggung (backpack) dan berpakaian seadanya. Tas punggung atau yang dikenal sebagai backpack inilah yang menjadi ciri khas mereka (Backpacker Indonesia). Intinya, backpacker adalah orang yang hobinya jalan-jalan, tapi tidak (mau/punya) menghabiskan banyak biaya.
Tidak semua backpacker tidak punya uang, tapi menjadi Backpacker kini lebih kepada menjadi alternatif untuk menikmati perjalanan itu sendiri. So, paradigma bahwa backpacker sama dengan tourist kere itu salah, backpacker adalah gaya dan cara, bukan masalah harta. Ceileee…
Ingin jadi backpacker tapi belum tau caranya? Simak tips dari kami berikut ini :
1. Pakailah tas ransel/ carrier
2. Bawa barang seperlunya
3. Perencanaan Anggaran
4. Obat dan P3K
5. Jangan Mudah Tergoda
6. Bersahabat Dengan Lingkungan
Are you ready to be a backpacker? Silahkan bergabung dengan komunitas backpacker yang kini banyak menjamur. Jangan langsung memulai dengan destinasi jauh, mulai dari yang dekat dulu. Bisa juga berkunjung ke tempat yang pernah anda kunjungi, tapi kini anda datang dengan cara dan berbeda. Menjadi backpacker bukan sekedar jalan-jalan, ini tantangan. Makan-makan, jalan-jalan, nggak harus mahal kan? SUMBER
Secara harfiah backpacker diartikan sebagai orang yang memakai tas ransel atau tas punggung. Kalau secara maknawi backpacker adalah istilah yang yang digunakan untuk para traveler dengan budget minim menjelajah tempat-tempat eksotik di seluruh dunia, sambil berjalan kaki. Mencari yang serba murah dan sangat menikmati detail perjalanan. Untuk mengenalinya cukup mudah biasanya mereka memakai ransel punggung (backpack) dan berpakaian seadanya. Tas punggung atau yang dikenal sebagai backpack inilah yang menjadi ciri khas mereka (Backpacker Indonesia). Intinya, backpacker adalah orang yang hobinya jalan-jalan, tapi tidak (mau/punya) menghabiskan banyak biaya.
Tidak semua backpacker tidak punya uang, tapi menjadi Backpacker kini lebih kepada menjadi alternatif untuk menikmati perjalanan itu sendiri. So, paradigma bahwa backpacker sama dengan tourist kere itu salah, backpacker adalah gaya dan cara, bukan masalah harta. Ceileee…
Ingin jadi backpacker tapi belum tau caranya? Simak tips dari kami berikut ini :
1. Pakailah tas ransel/ carrier
Spoiler for 1:
Namanya backpacker, ya harus bawa backpack. Kalau bawa pohon namanya woodpacker. Hehehe… Backpacking identik dengan ‘backpack’ atau ransel. Alasan digunakannya tas jenis ini sederhana: praktis dan efisien. Kita tak perlu menggeret koper atau menjinjing tas-tas kecil. Kalau waktu liburan hanya singkat, coba gunakan daypack (ransel ukuran 20-30 liter). Selebihnya, pakailah semi-carrier (ukuran 35-40 liter) atau carrier (45-80 liter) kalau traveling dalam jangka waktu lebih lama.
2. Bawa barang seperlunya
Spoiler for 2:
Mau jadi backpacker atau mau pindah kontrakan? Tak perlu membawa banyak barang saat backpacking. Siapa sih yang tahan tak bergaya selama traveling? Tapi saat backpacking, justru soal ‘gaya’ inilah yang patut dinomortigakan.
Bawalah pakaian yang bisa digunakan di segala waktu, pagi, siang, atau malam. Untuk backpacker wanita, tak perlu bawa banyak assesoris seperti kalung dan gelang. Cukup bawa kacamata hitam untuk melindungi mata, dan sunblock untuk pelindung kulit. Selebihnya, bawalah pakaian yang membuat Anda senyaman mungkin. Jangan lupa bawa peralatan ibadah juga, kita bisa backpacking karena kesehatan dan rejeki dariNya lho!
Bawalah pakaian yang bisa digunakan di segala waktu, pagi, siang, atau malam. Untuk backpacker wanita, tak perlu bawa banyak assesoris seperti kalung dan gelang. Cukup bawa kacamata hitam untuk melindungi mata, dan sunblock untuk pelindung kulit. Selebihnya, bawalah pakaian yang membuat Anda senyaman mungkin. Jangan lupa bawa peralatan ibadah juga, kita bisa backpacking karena kesehatan dan rejeki dariNya lho!
3. Perencanaan Anggaran
Spoiler for 3:
Salah satu pembeda utama antara backpacker dan ordinary tourist (maksudnya bukan backpacker) adalah masalah anggaran. Menjadi backpacker kita harus pandai mengelola dana wisata seefisien mungkin. Inilah seninya. Bukan pelit atau nggak punya duit, sekali lagi ini art of budgeting. Akomodasi, transportasi, dan makan misalnya, harus dialokasikan dengan bujet sekecil mungkin. Tak heran banyak backpacker yang menginap di homestay/rumah penduduk, makan di pinggir jalan, dan menggunakan angkutan umum murah.
4. Obat dan P3K
Spoiler for 4:
Saat menjadi backpacker kta tak akan tahu perjalanan seperti apa yang akan dilewati selama backpacking. Menggunakan bus ekonomi, menginap di hotel murah, makan di warung pinggir jalan. Oleh karena itu, obat-obatan adalah satu hal yang tak boleh ditinggal. Obat nyamuk oles penting saat Anda memasuki wilayah hutan atau pepohonan rimbun, juga saat menginap di hotel. Vitamin penting untuk menjaga daya tahan tubuh.
Agar perjalanan lancar, bawa juga obat-obatan pribadi. Apalagi bila anda memang memiliki riwayat alergi seperti asma atau gatal-gatal, wajib membawa obat pribandi anda. Untuk ladies backpacker siapkan juga kebutuhan wanita seperti pembalut atau pantyliner.
Agar perjalanan lancar, bawa juga obat-obatan pribadi. Apalagi bila anda memang memiliki riwayat alergi seperti asma atau gatal-gatal, wajib membawa obat pribandi anda. Untuk ladies backpacker siapkan juga kebutuhan wanita seperti pembalut atau pantyliner.
5. Jangan Mudah Tergoda
Spoiler for 5:
Sekali lagi saya tekankan, backpacker adalah cara atau gaya, bukan semata-mata keterpaksaan karena keadaan. Jadi walaupun anda mampu untuk menyewa kamar hotel mewah, belanja aneka oleh-oleh atau makan direstoran mahal, tapi, justru zona nyaman seperti inilah yang harus dijauhi saat backpacking. Anda harus berani terjun ke ‘alam liar’, berani melakukan hal baru yang jauh dari kata nyaman. Berani jadi backpacker berarti siap menjauhkan diri dari kenikmatan duniawi. Hahaha…lebay ah!
6. Bersahabat Dengan Lingkungan
Spoiler for 6:
Menjadi backpacker berarti lebih dekat dengan alam. Ikut berpeluh dalam bis penuh sesak, bertanya arah ke penduduk asli suatu wilayah, menikmati kuliner setempat dan masih banyak lagi. Jadi penting untuk backpacker mempelajari lingkungan sekitar. Memerhatikan tiap tempat, tiap jalan, tiap arah agar tidak tersasar saat pulang. Penting juga untuk memerhatikan atmosfer setempat mulai dari masyarakat, bahasa, etiket, dan kebiasaan. Hormatilah penduduk setempat dan belajarlah dari sekitar. Hal-hal seperti inilah yang bisa jadi ‘kenangan terindah’ saat pulang.
Are you ready to be a backpacker? Silahkan bergabung dengan komunitas backpacker yang kini banyak menjamur. Jangan langsung memulai dengan destinasi jauh, mulai dari yang dekat dulu. Bisa juga berkunjung ke tempat yang pernah anda kunjungi, tapi kini anda datang dengan cara dan berbeda. Menjadi backpacker bukan sekedar jalan-jalan, ini tantangan. Makan-makan, jalan-jalan, nggak harus mahal kan? SUMBER
0
6.1K
9
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan