Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

eCiputraAvatar border
TS
eCiputra
Retailer Wet Seal Gulung Tikar


Kurang dari 2 pekan setelah menutup sekitar 2/3 jumlah tokonya, peritel pakaian remaja Wet Seal akhirnya bertekuk lutut. Mereka melayangkan permohonan pailit pada pemerintah AS Kamis lalu, demikian pernyataan resmi yang dirilis oleh sang CEO.

“Setelah pertimbangan yang cermat, Dewan Direksi secara aklamasi memutuskan bahwa pengajuan pailit itu dianggap sebagai langkah yang tepat bagi perusahaan,” ujar CEO Ed Thomas.

Wet Seal memperingatkan adanya kemungkinan bangkrut di bulan Desember lalu setelah mencatatkan penurunan 9% dalam penjualan senilai US$36 juta dalam triwulan terkini. Nilai saham perusahaan itu menukik 99% selama tahun 2014 dan diperdagangkan hanya 3 sen per lembar Jumat lalu.

Perusahaan itu menutup sebanyak 338 tokonya dan merumahkan hampir 3700 karyawan dalam bulan Januari 2015. Kini hanya 173 lokasi toko dan situsnya yang masih beroperasi.

Perusahaan mengatakan pihaknya merundingkan kesepakatan dengan bank investasi B. Riley Financial untuk melanjutkan operasional di toko-toko yang masih tersisa. Di bawah kesepakatan potensial, B. Riley akan memberikan pinjaman senilai US$29 juta.

Wet Seal dibombardir awal bulan ini setelah pengumuman penutupan mayoritas tokonya. Para pegawai di lokasi toko Northgate Mall di Seattle itu mengunggah sebuah tanda yang mengungkapkan kegundahan mengenai penutupan yang begitu mendadak.

Di antara sejumlah pelanggaran yang diungkapkan para mantan karyawan adalah penghapusan liburan tanpa bayaran dan cuti sakit, tidak ada bantuan transfer dan hanya memberitahukan pengumuman pemberhentian bagi 7 karyawan dengan masa kerja total 33 tahun dalam waktu sehari saja. Peringatan itu juga membuat karyawan berkeluh kesah di media sosial dengan tagar #ForgetWetSeal dan #BoycotWetSeal, yang cepat menjalar di Twitter.

Protes sejenis juga muncul di lokasi Wet Seal lainnya seperti di kota Atlanta, Dayton dan Norfolk. Mereka mengeluhkan perlakuan yang sama dari perusahaan atas masalah keuangan yang menjeratnya. (Upi/ Akhlis)

sumber
0
719
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan