Kaskus

Entertainment

ihriziriefAvatar border
TS
ihrizirief
Bayinya diguncang 15 Tahun Lalu oleh Sang Ayah, Gadis Ini Akhirnya Meninggal
Bayinya diguncang 15 Tahun Lalu oleh Sang Ayah, Gadis Ini Akhirnya Meninggal

Washington - Saat umur Baylee Rose Duggins masih tiga bulan, ia harus dilarikan ke rumah sakit karena tubuhnya diguncang-guncang oleh sang ayah. Entah apa yang menyebabkan sang ayah tega berbuat seperti itu.

Karena insiden tersebut, Baylee pun mengalami trauma parah pada otaknya yang pada akhirnya menyebabkan otak si bocah malang ini rusak. Akibatnya Baylee tumbuh sebagai anak dengan gangguan penglihatan, juga tak mampu berbicara, berjalan atau makan dengan sendirinya. Padahal saat lahir, Baylee merupakan bayi yang sehat dan normal.

"Ia pun menghabiskan seluruh hidupnya di atas kursi roda. Kalaupun dia sakit, sembuhnya juga lebih lama," ungkap sang ibu, Shannon Stiles seperti dikutip dari Foxnews, Senin (19/1/2015).

Namun hidup Baylee juga tak bertahan lama, 15 tahun kemudian atau tepatnya seminggu lalu (11/1), remaja asal Tacoma, Washington ini menghembuskan napas terakhirnya.

Shannon mengisahkan kondisi putrinya mulai memburuk sebulan lalu. Padahal demi mempertahankan kelangsungan hidupnya, Baylee telah menjalani 20 kali lebih operasi. Tapi bukannya bertahan, kondisi remaja yang meninggal di usia 15 tahun itu justru tidak membaik.

Sebulan kemudian Shannon terpaksa memutuskan untuk melepas alat penunjang hidup milik Baylee. "Saya sendiri yang melihatnya menghembuskan napas terakhir. Saya naik ke kasurnya dan merangkul tubuhnya erat-erat," kenang Shannon.

Oleh dokter, ia dinyatakan meninggal karena pneumonia yang diakibatkan oleh kegagalan sistem pernapasan. Namun tim koroner yang memeriksa jenazah Baylee juga menyatakan bahwa kematian remaja naas ini tidaklah wajar.

"Jika bukan karena ayahnya mengguncang tubuhnya saat masih bayi, ia mungkin bisa melakukan apapun yang ia inginkan. Saya harap ia menerima balasannya," timpal Shannon.

Sang ayah, Christopher Schwanz akhirnya ditangkap dan didakwa melakukan tindak penganiayaan pada anak di tahun 2000 yang mengakibatkan kematian. Pasca kematian Baylee, pihak berwajib kemudian juga mendakwa Christopher melakukan pembunuhan tingkat dua (pembunuhan yang disengaja namun tidak terencana atau second degree murder).

Ia pun divonis hukuman penjara selama 46 bulan. Sebagai bentuk keprihatinan, sebuah laman GoFundMe untuk mengumpulkan biaya pemakaman Baylee pun dibuat. Dan hingga kini telah terkumpul dana lebih dari 3.000 dollar AS (sekitar Rp 37,8 juta).

Centers for Disease Control and Prevention menjelaskan bahwa shaken baby syndrome atau yang biasa dikenal sebagai trauma kepala akibat tindakan abusive ini merupakan penyebab utama kematian anak yang disebabkan oleh tindakan penganiayaan.

Ironisnya, setidaknya 1 dari 4 bayi di Amerika meninggal karena sindrom ini. Menurut dr Meta Hanindita dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/Dr Soetomo Surabaya, shaken baby syndrome bisa saja terjadi ketika orang tua mengguncang tubuh anak ke depan dan belakang, mengayun, atau 'melempar' tubuh ke kanan ataupun ke atas.

Padahal hampir seluruh jaringan di tubuh bayi masih sangat lunak, begitu juga dengan bagian seperti leher maupun kepala. Tak heran bila dilakukan secara terus-menerus, atau guncangan dilakukan dengan keras, bukan tidak mungkin otak si bayi mengalami kerusakan.

"Saat diguncang keras, akibatnya otak bisa terluka, pembuluh darah kecil di otak pun akan robek. Perdarahan yang terjadi ini tentu akan memengaruhi fungsi otak, dan juga mata," jelas dr Meta kepada detikHealth beberapa waktu lalu.

Sumber : Detik.com
Diubah oleh ihrizirief 19-01-2015 16:59
0
1.2K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan