Kaskus

News

cingelingAvatar border
TS
cingeling
Kalkulasi BBM Jokowi tak matang, harga Pangan sulit turun
Kalkulasi BBM Jokowi tak matang, harga Pangan sulit turun

Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eni Sri Hartati menilai Presiden Joko Widodo tidak matang dalam menentukan harga BBM jenis Premium dan Solar. Setelah dinaikkan November tahun lalu, kini Presiden Jokowi menurunkan dua kali harga Premium dan Solar.

Kalkulasi yang tidak matang dari sang presiden berdampak pada harga pangan, barang kebutuhan dan tarif transportasi yang masih tinggi. Ketika harga BBM naik, tarif angkutan dan harga barang kebutuhan di pasaran ikut naik. Namun setelah turun, harga di pasar tidak lagi turun.

"Saya tidak bilang gegabah, tetapi kalkulasi tidak matang. Dari waktu dulu INDEF mendorong mengurangi subsidi, tapi di November dulu kita sarankan ditunggu sampai Januari bagaimana perkembangan minyak dunia," ucap Eni ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Sabtu (17/1).


Akibat kebijakan Jokowi, saat ini harga barang kebutuhan dan tarif angkutan masih saja tinggi meski harga Premium sudah diturunkan jadi Rp 6.600 dan Solar jadi Rp 6.400 per liter mulai Senin besok.

"Saya tidak setuju penurunan kali ini karena enggak ada efeknya terhadap penurunan harga. Sebagai contoh penurunan harga pertama harga barang tetap mahal. Harusnya dipertimbangkan lagi penurunan kali ini karena harga barang dan tarif angkutan tidak akan turun," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko widodo akhirnya mengumumkan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Harga Premium diturunkan dari Rp 7.600 per liter menjadi Rp 6.600 per liter. Sementara untuk solar, dari semula Rp 7.250 per liter diturunkan menjadi Rp 6.400 per liter.

Kebijakan ini mulai berlaku pada Senin, 19 Januari 2015. "Mulai Minggu malam, jam 24.00 wib atau senin jam 00.000 WIB, harga premium turun menjadi Rp 6.600 per liter. Harga solar turun menjadi Rp 6.400 per liter," ujar Presiden Jokowi di halaman Istana Negara, Jakarta, Jumat (16/1).

Menteri ESDM Sudirman Said menuturkan, pemerintah tidak serta merta langsung menerapkan harga baru karena mempertimbangkan kesiapan dari pengusaha SPBU.

"Berlaku Senin supaya pengusaha SPBU tidak alami kerugian karena sudah punya stok dengan harga sekarang," katanya.

http://www.merdeka.com/uang/kalkulas...lit-turun.html

dari awal masuk DKI gak konsisten, selamanya gak konsisten
emoticon-Mad (S)
Diubah oleh cingeling 17-01-2015 10:17
0
2.6K
46
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan