UNM – Delapan mahasiswa UNM mengikuti Makassar Model United Nations 2014 di Fakultas Ilmu Bahasa Universitas Hasanuddin. Kegiatan yang dilaksanakan pada 5-7 Desember 2014 ini diikuti oleh perwakilan Universitas hasanuddin, Universitas Negeri Makassar, Universitas Muhammadiyah Pare-Pare dan beberapa perwakilan universitas di luar Sulawesi.



Model United Nations (MUN) merupakan lomba perwakilan bangsa-bangsa dimana tiap peserta akan berperan sebagai seorang diplomat dan mewakili masing-masing negara dan membahas beberapa topik yang disediakan.

Pada lomba MMUN 2014 kali ini, disediakan dua topik yang akan dibahas yaitu tentang Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS) dan kasus Crimea di Ukraina. MMUN 2014 terbagi atas dua komite (council) yaitu Majelis Umum PBB (United Nations General Assembly) dan Dewan Keamanan PBB (United Nations Security Council).

Delegasi UNM tersebut adalah:

Dewan Keamanan PBB

• Oki Dwi Ramadian, Pendidikan Bahasa Inggris 2012 (Chile)
  
• Muhammad Akbar, Bussiness English 2010 ( Jepang)
  
• Mansyur, Pendidikan Bahasa Inggris 2012 ( Argentina)
  
• Iwan Setiawan, Pendidikan Bahasa Inggris 2013 (Jordania)
  
• Muhammad Izzad Kaisar, Pendidikan Matematika ICP 2013 (Perancis)
  
• 
  

Majelis Umum PBB

• Muhammad Yusuf, Bussiness English 2010 (Jepang)
  
• Muhammad Iqbal Hidayat, Pendidikan Kimia ICP 2013 (Thailand)
  
• Eka Santi, Pendidikan Geografi ICP 2012 (Thailand)
  
• 
  

Total kurang lebih sekitar Lima Puluh negara (ada 100 Diplomat/Peserta) yang hadir dari 193 Negara pada komite Majelis Umum PBB dan Dua Belas negara (12 Diplomat/Peserta) yang hadir dari 15 Negara pada Komite Dewan Keamanan PBB.

Dan hasilnya, Delegasi UNM meraih penghargaan resmi (Formal Award) yaitu Muhammad Izzad Kaisar berhasil menjadi Outstanding Delegate (Juara 2) pada komite Dewan Keamanan PBB. Selain itu, UNM juga meraih tiga buah penghargaan tak resmi (Informal Award) yaitu Best Speech diperoleh oleh Mansyur di Komite Dewan Keamanan PBB dan Poker Face diperoleh Oki Dwi Ramadian di Komite Dewan Keamanan PBB. Penilaian pemenang dinilai dari keaktifan, kontribusi argument, dan kesesuaian arah politik luar negeri negara yang diwakili.