Tahun ini, PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) menyediakan anggaran belanja modal (capex) sebesar Rp 400 miliar atau lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai Rp 800 miliar. Tahun ini perseroan akan mulai menggenjot bisnis baru di bidang bus pariwisata mengingat lini bisnis masih menggiurkan setelah setelah tahun lalu armada busnya laris disewa korporasi. Untuk itu, tahun lalu TAXI sudah mendatangkan sedikitnya 150 bus dengan merek dagang Eagle High.

Adapun sumber pendanaan capex tahun ini berasal dari sisa penerbitan obligasi sebesar Rp 200 miliar, pinjaman bank, dan kas internal. Untuk pendanaan perbankan, saat ini TAXI tengah menjajaki pinjaman dengan PT Bank Central Asia Tbk. Tak hanya lini bisnis bus pariwisata, TAXI akan fokus menambah infrastruktur pendukung seperti shelter taksi, infastruktur di bidang teknologi, hingga kualitas layanan seperti pelatihan bagi pengemudi.

Sepanjang kuartal III-2014, TAXI mencetak kinerja positif denagan meraup pendapatan Rp 640 miliar. Nilai itu naik 26% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 506,29 miliar. Selain itu juga terlihat beban pokok perusahaan sebesar Rp 465,21 miliar atau naik 38% dibanding periode sebelumnya. Kendati demikian, laba kotor TAXI masih mengalami kenaikan. Laba kotor tercatat Rp 174,94 miliar, naik 23% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 168,63 miliar.

Selain kenaikan pada laba kotor, manajemen berhasil menghemat beban umum dan administrasi cukup lumayan. Angkanya berubah menjadi Rp 55,02 miliar dari sebelumnya Rp 64,62 miliar. Sehingga positifnya sejumlah pos keuangan tersebut turut mengerek laba bersih perseroan. Sehingga TAXI berhasil membukan laba bersih Rp 109,04, naik 15% dari sebelumnya Rp 94,91 miliar. Sementara untuk laba bersih per saham atau earning per share (EPS), angka berubah menjadi Rp 51 dari sebelumnya Rp 44 per saham.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari Kamis (15/1/15), saham TAXI dibuka pada level 1,110 dan ditutup di 1,130 dalam kisaran 1,110 – 1,130 dengan volume perdagangan saham TAXI mencapai 14,1 juta lot saham.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham TAXI sejak awal bulan Desember terlihat terus mengalami pergerakan penguatan setelah menemukan tumpuan rebound dan saat ini dalam potensi bergerak konsolidasi menuju level support dan terpantau indikator MA sudah bergerak naik menuju bolinger band atas. Selain itu indikator stochastic mulai bergerak ke area jenuh beli.

Sementara indikator ADX terpantau bergerak naik didukung oleh -DI yang juga bergerak menguat yang menunjukan pergerakan TAXI dalam tekanan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju TAXI masih akan dalam pergerakan terbatas dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan TAXI. Saat ini level support berada pada Rp1100 hingga resistance Rp1400.