Kaskus

News

adidananto.88Avatar border
TS
adidananto.88
KERJASAMA DENGAN 4 PERUSAHAAN MI GELUTI BISNIS REKSADANA,
KERJASAMA DENGAN 4 PERUSAHAAN MI GELUTI BISNIS REKSADANA,

PT Bank Tabungan Negara (BBTN) Tbk tengah serius mengembangkan bisnis reksadana dengan empat perusahaan manager investasi (MI). Kerjasama bisnis reksadana merupakan rencana yang sudah cukup lama direncanakan BTN dan bertujuan agar perseroan juga dapat menyediakan fasilitas investasi yang aman bagi nasabah. Penjualan Reksadana ini akan melengkapi layanan pemasaran produk non banking yang sudah diluncurkan BTN sebelumnya, seperti ORI (obligasi ritel Indonesia), Sukuk Ritel dan Saving Bond Ritel (SBR).

Sebagai informasi, sebelum merambah bisnis reksadana, BTN telah meluncurkan kerjasama dengan tiga perusahaan asuransi untuk mengembangkan bisnis bancassurance. Ketiganya adalah Jiwasraya, Zurich, dan Gerenali. Produk bancassurance itu akan melengkapi bisnis kredit perumahan BTN. Bancassurance BTN juga akan dibantu melalui pembentukan perusahaan asuransi jiwa dengan Jasindo. Sehingga, nasabah kredit perumahan BTN akan semakin nyaman karena terlindungi asuransi, baik asuransi kredit maupun asuransi jiwa.

Dari kinerja perseroan terpantau sampai akhir September 2014, kinerja BBTN mengalami penurunan laba bersih di akhir kuartal III-2014 sebesar 28,09% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perseroan mengalami penurunan laba bersih menjadi Rp 755 miliar dari laba bersih akhir September 2013 sebesar Rp 1,05 triliun. Penurunan ini bersumber dari pengetatan likuiditas.

Di sisi lain, beban operasional membengkak. Kenaikan biaya dana, salah satunya digunakan untuk membayar bunga simpanan nasabah sepanjang September 2013-September 2014 mencapai 11%. Namun, tidak diimbangi oleh pendapatan bunga dari pemberian kredit. Meski mengalami penurunan pertumbuhan laba bersih, namun rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) BTN mengalami penurunan. NPL gross BBTN pada triwulan III-2014 menjadi 4,85% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 4,88%. Sementara itu, untuk NPL net, BTN juga mengalami penurunan dari 3,81% dari kuartal III-2013, menjadi 3,63% pada kuartal III-2014.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari Rabu (14/1/15), saham BBTN ditutup 4,27% pada level 1,1120 dalam kisaran 1,120 – 1,170 dengan volume perdagangan saham BBTN mencapai 46,5 juta lot saham.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BBTN sejak awal bulan November terlihat terus mengalami penguatan dan saat ini telah terlihat bergerak terus menguat namun saat ini bergerak terkoreksi dan menuju level support, terpantau indikator MA sudah bergerak naik menuju bolinger band atas. Selain itu indikator stochastic mulai bergerak pada area jenuh beli.

Sementara indikator ADX terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak flat yang menunjukan pergerakan BBTN dalam potensi koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju BBTN masih akan tertekan dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan BBTN. Saat ini level support berada pada Rp 1110 hingga resistance Rp 1300.
tata604Avatar border
tata604 memberi reputasi
1
1.1K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan