Beberapa kampus di Indonesia memiliki desain gedung yang unik, mulai dari rektorat, perpustakaan hingga laboratorium. Tidak hanya sedap dipandang, gedung kampus dengan desain unik ini juga bisa membuat mahasiswa betah belajar.
Berikut daftar gedung kampus dengan desain gedung unik
1. Menara Pinisi - Universitas Negeri Makasar (UNM)
Spoiler for Menara Pinisi:
Ikon baru UNM ini mengambil konsep perahu khas Bugis-Makassar dan berbagai kearifan lokal lainnya. Hasil rancangan Yu Sing dan kawan-kawan tersebut menjadi gedung tertinggi pertama di Indonesia dengan sistem fasade Hiperbolic Paraboloid.
Menara Phinisi Universitas Negeri Makassar (UNM) ini merupakan kantor pusat administrasi atau rektorat, terletak di Kampus 1 UNM Gunung Sari, Jl Andi Pangerang Pettarani, Makassar. Menara ini terdiri dari 17 lantai. Dirancang oleh tim yang dipimpin oleh Yu Sing dengan mengadopsi bentuk perahu khas Bugis-Makassar, yang memenangkan sayembara desain gedung tersebut pada tahun 2008. Dimalam hari, lampu pada eksterior menara berubah-ubah warna secara teratur, rotasi dari 12 warna yang mewakili 12 fakultas yang ada di UNM.
2. The Crystal Of Knowledge - Universitas Indonesia (UI)
Spoiler for The Crystal Of Knowledge:
Perpustakaan pusat UI ini menempati lahan 2,5 hektar dengan luas 33 ribu meter persegi. Fasilitas ini menyimpan lebih dari enam juta koleksi buku dan dapat menampung 10 ribu pengunjung sekaligus. Bagian atapnya diisi dengan taman, sedangkan lantai bawah dilengkapi fasilitas restoran Korea, kafe, dan hot spot area.
Buku-bukunya akan mencapai 5 juta buku-buku terbaik dan terbaru dari seluruh dunia, selain tentu dilengkapi dengan akses internet super high speed dan multimedia canggih. Saking besarnya, perpustakaan ini akan mampu menampung 10.000 orang sekaligus secara bersamaan!
Arsitekturnya terdiri dari kombinasi batu dan kaca-kaca lebar seperti prasasti, dengan tulisan-tulisan dan huruf dari seluruh peradaban dunia. Pohon-pohon besar yang ada di sekitarnya dibiarkan tumbuh, sehingga perpustakaan ini akan menjadi perpaduan yang luar biasa antara lingkungan hijau yang asri dengan arsitektur canggih dan modern. Lokasinya pun terletak di dekat Danau Kenanga UI.
Tidak kalah hebatnya, gedung ini juga akan memakai konsep ”Green Energy” yang sustainable dan sangat efisien. Seluruh kebutuhan listrik di gedung raksasa ini akan dipasok menggunakan tenaga Matahari. Kendaraan bermotor juga tidak diperkenankan memasuki area perpustakaan ini. Para pengunjung bisa berjalan kaki ataupun dengan sepeda.
3. Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran (Unpad)
Spoiler for Gedung Rektorat Unpad:
Desain gedung rektorat Unpad Jatinangor ini menggunakan konsep “Lembur Awi”. Menggunakan karakteristik bambu sebagai konsep desain karena bagi masyarakat Sunda, bambu bisa menjadi berbagai macam: bahan bangunan, alat dapur, pakaian (topi), makanan (iwung/rebung), bahkan alat musik (angklung). Eratnya bambu dengan kehidupan sehari-hari bisa dilihat dari berbagai istilah dan peribahasa dalam bahasa Sunda yang menggunakan metafora bambu untuk merujuk berbagai hal: kawas awi jeung gawirna (seperti bambu dan tebingnya), ti iwung nungtung ka padung (dari rebung berujung ke nisan), tamiang melit ka bitis (tamiang- jenis bambu kecil membelit betis).
Konsep bentuk gedung ini menggunakan dua model yaitu model ikatan sapu nyere (sapu lidi) yang berbentuk lingkaran, yang disusun dari nyere/lidi dan konsep rumah panggung yang dibuat ke dalam bentuk modern. Konsep lansekap menggunakan dua model yaitu kebun bambu dan lansekap sawah dan perkampungan.
4. New Media Tower - Universitas Multimedia Nusantara (UMN)
Spoiler for New Media Tower:
"New Media Tower" adalah salah satu bangunan yang telah berdiri, dan merupakan salah satu dari rencana 6 bangunan hemat energi (energy saving building) yang akan dibangun oleh UMN. Bangunan ini didesain oleh salah satu arsitek ternama di Indonesia yakniBudiman Hendropurnomo dari Biro Arsitektur PT. Duta Cermat Mandiri.
Strategi penghematan energi disertakan pada semua aspek dari gedung. Mulai darimenentukan orientasi massa bangunan yang memperhatikan arah sinar matahari sehingga mengurangi terik cahaya dan panas matahari. Salah satu upaya mengurangi efek tersebut yaitu dengan menerapkan konsep double skin yang menggunakan materialaluminium perforated yang didesain dengan pola-pola tertentu sehingga mampu mereduksi panas matahari langsung, serta memberi penerangan yang optimal terhadap ruang-ruang kelas di dalamnya sehingga tanpa tambahan lampu, ruangan cukup terang untuk membaca namun cukup nyaman. Untuk penerangan tambahan digunakan lampu hemat energi dan T5 fluorescence. Dalam hal ini, UMN sebagai pionir dalam pengguaan konsep doble skin.
Gedung abu-abu mirip iglo ini menghemat energi hingga 53,25 kWH per tahun per meter persegi. Penghematan pada bangunan 12 lantai tersebut dihasilkan melalui berbagai konsep arsitektur ramah lingkungan.
Pengaplikasian double skin facade menggunakan aluminium panel bisa mengurangi panas hingga 70 persen, sehingga dapat mengurangi penggunaan pendingin ruangan (AC). Dindingnya berpori dan ukuran diameter tiap lubang berbeda, sesuai perhitungan tertentu untuk menghasilkan cahaya maksimal. Sedangkan campuran super foam dengan beton membuat dinding bisa mengurangi panas dan mampu meredam suara.
5. Binus Alam Sutera - Universitas Bina Nusantara
Spoiler for Binus Alam Sutera:
Dengan luas 60 meter persegi, bangunan 22 lantai ini menampung 40 ruang kelas dan laboratorium. Sang arsitek, Budiman, menerapkan konsep zonasi teratur, ramah lingkungan dan hemat energi.
Desain kotak-kotak pada gedung juga menyediakan banyak jendela besar sebagai perantara sinar matahari ke dalam ruangan sehingga meminimalkan penggunaan lampu. Sistem penampungan air hujan di gedung ini berfungsi menyirami taman dan menyediakan air di toilet. Efisiensi energi juga dilakukan dengan menggunakan lampu LED serta pendingin udara dan lift berteknologi terbaru yang efektif menghemat penggunaan listrik.
Material finishing-nya pada setiap kotak tadi dibuat berbeda, melambangkan adanya berbagai fakultas, jurusan atau program studi, dan ilmu pengetahuan di perguruan tinggi itu. Kesan modernnya menguat berkat pemilihan material high-tech.
Tak hanya megah, tapi juga luas. Di lahan 5 hektar, konsep zonasi untuk fungsi bangunan ini juga luas dan sangat teratur, meliputi tahap satu lantai semi-basement untuk keperluan parkir, building management dan utility room. Lantai pertamanya akan difungsikan untuk lobi utama, international lounge, pelayanan mahasiswa, bank, perpustakaan, sertabeberapa ruang komunal mahasiswa.
Lantai duanya tak kalah luas. Bagian ini akan digunakan untuk fasilitas laboratorium non-komputer, misalnya Binus TV, studio fotografi, data center, serta ruang simulasi jurusan hubungan internasional. Adapun lantai tiga difungsikan untuk ruang kantor dan ruang dosen.
Sementara itu, pada lantai empat akan disiapkan untuk extension office berikutnya. Sisa lantai lainnya, mulai lima sampai empat belas dipakai untuk ruang kelas, kelas besar, serta laboratorium.