Ini post pertama ane. cekidot

       Kata pepatah kalau banyak anak itu banyak rejeki , tapi kenapa ada seorang ibu yang memiliki 11 anak, bukan kesenangan yang dia dapat dan anaknya, tapi kesusahan yang dia terima saat ini. tapi sangibu berfikir ’’BERSABARLAH SEGALA SESUATU ITU AWALNYA SULIT SEBELUM MENJADI MUDAH’’ dan ada didesa Kabupaten Muara Bungo Jambi,ada seorang ibu yang Umuiman dan biasa dipanggil Umu didaerahnya,dia berumur 50 tahun. Umu bekerja sebagai petani karet , karena didaerah Jambi kususnya di Muara Bungo, rata-rata warganya petani karet. Umu bekerja dibantu anak laki-lakinya yang baru menginjak remaja, namanya Sopian. dan hanya anak laki-lakinya lah yang membantu setiap hari bekerja untuk mencari uang dan kebutuhan lainnya.

         Karena 3 tahun yang lalu Umu ditinggal almarhum suaminya,almarhum suami Umu bernama Muhammad,Almarhum Muhammad meninggal karena memiliki penyakit,itupun sudah 5 tahun dia memiliki penyakit darah tinggi,gula darah dan struk ringgan.                                                   Umu dan Almarhum suaminya memiliki 11 anak yang masih kecil-kecil,3 diantaranya sudah berumah tangga.

         Sudah 3 tahun yang lalu suami Umu meninggal, semejak dari itu Umu mencari uang buat makan dan kebutuhan sekolah anaknya, dan Umu menjadi tulang punggung keluarganya dibantu anak laki-lakinya. setiap hari dari pagi sampai siang hari umu dikebun karet bersama anaknya, dan siang harinya Umu dan anaknya pulang.untuk menambah penghasilan Umu bekerja sampingan sebagai petani sayuran didaerahnya.

        Dan sore harinya Umu langsung kekebun sayur milik dia sendiri, dan dia sering juga me nanam sayuran dilahan milik orang, karena disuruh sama pemilik lahan tersebut.itulah setiap hari yang dilakukan Umu. tapi sering kali Umu dibantu ke-2 anaknya yang masih  sekolah menginjak kelas 3 SMA.apa lagi disaat  hari libur sering bangat anak gadisnya ikut bekerja membantu ibunya.

        Dan 4 anaknya yang lain masih Sekolah Dasar, itupun biayanya tidak sedikit untuk seorang petani karet /sayuran,dan Umu sering dibantu sama saudara almarhum suaminya. dan anak yang 1 Umu yang masih 3 tahun umurnya,sering Umu menitipnya kepada tetangganya/saudaranya, dan tetangganya tahu kalau Umu dari pagi sampai siang mencari uang buat anaknya dan kebutuhan anaknya, karena itulah tetangganya tidak menolak kalau Umu menitip anak bungsunya.

Tapi tidak hanya itu penderitaan yang Umu tanggung, Umupun harus merawat ibunya yang sudah renta, dan berpenyakitan,buta, lumpuh dan tidak bisa dengar kalau ada orang berbicara dengan ibunya.saat Umu tidak ada dirumah/lagi bekerja dikebun karet/sayur.                                  Anak gadisnyalah yang membantu merawat neneknya sehabis pulang sekolah, memberi makan hingga mandipun dilakukan anaknya.’’ karena anak-anaknya tahu kalau ibunya sibuk pergi dari pagi sampai siang ataupun sore, itu semata untuk mencari kebutuhan anaknya dan buat makan’’.

          Dan kalau karetnya udah sampai 1 minggu/7 hari, baru lah dikumpulkan, dan dijual sama yang pembeli karet/pengepul karet, dan uang yang dia dapat tidak seberapa, karena dia memiliki lahan karet hanya sedikit, dan belum lagi potongan kotornya dari pengepul karet tersebut. Kalau sayurannya dipanen Umu sering menjualnya kewarung dekat rumahnya,dan sering juga Umu dibantu anaknya yang masih pendidikan Sekolah Dasar, membantu ibunya menjual sayur keliling desa. Dan Umu melakukan pekerjaan sebagai petani karet dan sayur sampai saat ini masih melakukan pekerjaan tersebut. walaupun keringat membasahi tubuhnya dan capek yang Umu rasakan, itu semata hanya untuk anak-anaknya dan ibu yang pernah membesarkannya...      

 

                                                                                                               Dicipta Oleh: Juairiah

kaskuser yang baik meninggalkan komeng~