Baru-baru ini saya bertemu dan mengobrol dengan seorang teman dan ia berkata tidak berminat menjadi entrepreneur. Karena ingin tahu alasannya, saya bertanya mengapa. Ada satu alasan sederhana yang ia punya: ia tak suka membuat keputusan dengan bekal informasi yang terbatas.

Sebagai seorang entrepreneur, begitu banyak keputusan yang harus dibuat dengan data yang sangat terbatas atau bahkan sama sekali tanpa data dan hanya menggunakan nyali. Bagi banyak orang, terutama yang perfeksionis, membuat keputusan semacam itu berulang kali sangatlah mengerikan.

Bagi saya, saya meyakini bahwa saya sedang mencoba membuat keputusan yang baik, belajar dari situ dan terus bergerak maju.

Berikut beberapa pemikiran mengenai pembuatan keputusan entrepreneurial.

Informasi yang sempurna tak akan pernah ada. Yakinlah. Tidak akan pernah ada.

Informasi yang terbatas itu wajar dan kerap cukup bagus untuk membuat keputusan yang berkualitas.

Hampir semua keputusan tidaklah permanen (syukurlah!)

Terus belajar dan menyesuaikan diri merupakan kunci untuk mendapatkan jawaban yang benar.

Bergerak maju masih lebih baik daripada diam saja.

Saat keputusan berikutnya dibutuhkan untuk dihasilkan hanya dengan informasi seadanya, lakukan. Belajar dari situ dan bergerak maju.

Sebagaimana yang dikatakan Jenderal Patton,"Sebuah rencana yang baik yang dilaksanakan sekarang lebih baik daripada rencana sempurna yang dieksekusi pekan depan.” (David Cummings/ Akhlis)

sumber