Pada bulan Juni tahun ini, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dikabarkan tengah membidik dana segar dari publik hasil right issue sebesar Rp1,8 triliun. Selain dari public WSKT juga mengincara dana segar dari pemerintah sebesar Rp3,5 triliun sehingga total sebesar Rp5,3 triliun. WSKT akan menerbitkan saham baru sebanyak 47% dari total saham yang beredar. Saat ini, jumlah saham WSKT yang beredar sebanyak 9,727 miliar lembar. Adapun kepemilikan negara pada saham WSKT saat ini yang mencapai 67,76% dan sisanya dimiliki publik diharapkan porsi kepemilikan saham pemerintah tidak berkurang dari proses right issue tersebut. Rasio harga saham pada saat right issue diperkirakan harga saham baru mencapai Rp1.400 per lembar.

Nantinya dana hasil right issue tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan yakni diantaranya 70% bagi pembangunan jalan tol yang dikelola oleh PT Waskita Toll Road dan 30% sisanya untuk pengembangan jaringan listrik di Sumatra oleh divisi Engineering, Procurement and Construction (EPC). Dengan dilakukannya Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) diperkirakan dapat membuat ekuitas WSKT meningkat tiga kali lipat dari Rp2,6 triliun menjadi Rp7,9 triliun.

Sepanjang Januari-September 2014, WSKT membukukan laba bersih sebesar Rp129,1 miliar atau naik tipis 9,3% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp118,1 miliar. Kenaikan tersebut ditopang oleh pendapatan usaha WSKT tercatat meningkat tipis menjadi Rp5,28 triliun dari sebelumnya Rp5,14 triliun. Laba kotor dibukukan oleh WSKT sebesar Rp500,1 miliar dari sebelumnya Rp426,5 miliar. Sementara untuk laba bersih periode berjalan yang diperoleh WSKT mencapai Rp128,9 miliar dari sebelumnya Rp118,1 miliar. Total aset yang dibukukan per 30 September 2014 mencapai Rp10,28 triliun dari sebelumnya Rp8,78 triliun pada 31 Desember 2013.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari Senin (12/1/15), saham WSKT dibuka pada level 1,425 dan ditutup 1,425 dalam kisaran 1,410.00 – 1,455 dengan volume perdagangan saham WSKT mencapai 40 juta lot saham.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham WSKT sejak awal bulan Desember terlihat bergerak menguat dan telah menembus level resistance, namun ini telah terlihat bergerak konsolidasi dan menunjukan potensi koreksi, terpantau indikator MA sudah bergerak turun menuju bolinger band tengah. Selain itu indikator stochastic mulai bergerak flat setelah sebelumnya berada pada area jenuh beli.

Sementara indikator ADX terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak flat yang menunjukan pergerakan WSKT dalam potensi koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju WSKT masih akan terbatas dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan WSKT. Saat ini level support berada pada Rp1230 hingga resistance Rp1550.




Regi Fachriansyah / Equity Analyst at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens