no.more.dramaAvatar border
TS
no.more.drama
Membaca strategi serangan Fahri Hamzah


Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Katanya, pemeritahan Jokowi kurang menghargai pemerintahan SBY. Padahal, SBY sudah berupaya memberikan yang terbaik demi memenuhi segala kebutuhan pemerintahan baru.

SBY, menurut politisi PKS itu, sukses mewariskan ekonomi dan politik yang stabil. APBN dari awalnya Rp340 triliun menjadi Rp2.039 triliun dengan ruang fiskal hampir Rp250 triliun. "Kasarnya, ini subway yang di Jakarta cuma perlu Rp9 triliun kalau tak salah. Jadi, dengan Rp250 triliun, Anda bisa bikin subway di 25 kota di Indonesia. Ini adalah ruang fiskal yang ditinggalkan pemerintahan lalu, SBY semua. Harusnya mengucapkan terima kasih kepada pemerintahan lalu," kata Fahri dikutip Kompas.com kemarin (6/1/2015).

Ini merupakan perubahan 180 derajat penilaian Fahri terhadap SBY. Saat SBY berkuasa, Fahri selalu mengkritik. Ia pernah mencap pimpinan Partai Demokrat itu tidak demokratis. "Cara memimpin Presiden SBY tidak demokratis, tidak boleh ada jarak antara menteri dengan presiden," kata Fahri dikutip Republika pada 21 Juni 2013. "Kritik kami, kabinet terpecah karena kepemimpinan presiden kurang. Muncul juga faksi dalam kelembagaan negara," tambahnya.

Ketika SBY meluncurkan buku "Selalu Ada Pilihan" pada awal 2014, Fahri juga mengriktik tajam. "Nggak sesuai omongan dengan sikap. SBY dia emosi, tidak terus terang, tidak ngomong ke Menteri, ke koalisi. Menurut saya nggak boleh lagi pemimpin begitu, bermuka dua, dua kaki," kata Fahri dikutip inilah..com. "Saya sampaikan, akan saya tumbangkan orang-orang kayak begitu, apa pemimpin begitu. Dia sering makai orang lain untuk bersikap."

Bisa jadi pujian Fahri terhadap SBY hanyalah sebuah strategi untuk mengritik Jokowi. Sebab dia pernah bertekad untuk terus menyerang eks Gubernur DKI Jakarta itu. "Begitu Jokowi dilantik, saya akan serang, tidak akan berhenti apa pun risikonya. Saya tidak mencari comfortibility (kenyamanan), yang saya cari kebenaran umum," kata Fahri dikutip Liputan6 pada September 2014. "Nanti Anda akan kaget melihat saya akan apresiasi pada SBY. Ketika masih menjabat (presiden) serang dia sekuat mungkin supaya mawas dan waspada bahwa kekuasaan eksekutif riil."

Jadi tak perlu terlalu serius menanggapi serangan Fahri, toh pada saatnya dia akan memuji.

--

Siapa sih yang pernah nanggapin serius?





sumber
0
2K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan