Seorang pemuda keturunan Indonesia, James Richards (27), masuk dalam nominasi Forbes 30 Under 30 bidang Hukum dan Kebijakan. Richards merupakan CEO Teleborder yang ia dirikan pada Januari 2012 di San Francisco Bay Area. Teleborder adalah sebuah jasa online untuk memfasilitasi kebutuhan imigrasi karyawan untuk perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah mengurus visa, work papers, dan dokumen lainnya. Ia mendirikan Teleborder dengan bantuan dana dari YCombinator, sebuah model pendanaan untuk mendirikan startup. Richards mengaku telah mengumpulkan lebih dari US$ 3 juta dari modal usahanya dan membidik keuntungan US$ 1 juta tahun ini.

Dikutip dari beritasatu.com, Ia merupakan lulusan Jakarta International School (JIS) tahun 2004, kemudian melanjutkan kuliah di King's College London selama dua tahun di bidang hukum. Tahun 2006 ia pindah ke New York dan melanjutkan kuliah di Universitas Columbia di bidang yang sama dan selesai tahun 2008. Orangtua Rihards berasal dari Inggris dan Indonesia keturunan Tionghoa. Ia menghabiskan masa kecilnya di Jakarta.

Di antara nominasinya lainnya terdapat R. David Edelman (29). Ia merupakan penasihat senior Gedung Putih yang mengurusi kebijakan seputar ekonomi digital, persaingan akses dan broadband, hak properti intelektual, dan perlindungan data. Selain Edelman, terdapat anggota legislatif termuda Sara Blair (18) yang terpilih dalam Pemilu Sela 2014 lalu. Ia baru lulus dari Universitas West Virginia.

Forbes 30 Under 30, sesuai namanya, merupakan penghargaan tahunan yang diberikan Forbes kepada inovator dan entrepreneur dibawah usia 30 tahun yang dianggap memberikan dampak signifikan pada dunia. Tahun ini terdapat 600 nominator yang terbagi dalam 20 bidang kategori misalnya musik, olahraga, keuangan, seni, media, social entrepreneur, ilmu pengetahuan atau kesehatan. Mereka dipilih oleh sebuah panel yang terdiri dari pakar di bidangnya masing-masing. Penghargaan tahun ini merupakan yang keempat.

Dari data Forbes diketahui komposisi para nominator 16 persennya merupakan mahasiswa drop out atau tidak pernah kuliah. 19 persen kaum imigran, dan 83 persen berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Mereka pada umumnya memulai bisnisnya atau memastikan tujuan hidupnya di usia relatif muda yaitu 14 tahun. (bn)

sumber