Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator untuk melihat kesehatan ekonomi dari suatu negara (6/1). Di kawasan Asia Tenggara sendiri, di antara negara-negara anggota ASEAN, Indonesia di tahun 2014 merupakan negara dengan tingkat inflasi paling tinggi. Hal ini terjadi setelah pemerintah di bulan November lalu memutuskan untuk menaikkan harga BBM subsidi yang menimbulkan efek domino terhadap kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok.

Inflasi negara-negara tetangga di ASEAN pada tahun 2014 relatif lebih jinak dibandingkan inflasi Indonesia yang mencapai angka 8.36 persen. Inflasi di Malaysia berdasarkan data paling mutakhir mencapai 3.00 persen. Sementara itu inflasi di Filipina berada di level 3.70 persen. Singapura justru mengalami deflasi sebesar 0.30 persen berdasarkan data terakhir dan Thailand mengalami inflasi sebesar 0.6 persen.

Brunei Darussalam berdasarkan data terakhir tercatat mengalami deflasi sebesar 1.30 persen. Sementara itu Kamboja tampak mengalami inflasi sebesar 2.90 persen. Laos mengalami inflasi sebesar 2.81 persen dan inflasi di Vietnam berdasarkan data terakhir adalah sebesar 1.84 persen.

Tidak berarti bahwa negara dengan tingkat inflasi rendah menunjukkan kondisi kesehatan ekonomi yang lebih baik. Kondisi deflasi bisa saja menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di sebuah negara sedang mengalami perlambatan. Contoh dari kondisi tersebut adalah Jepang yang selama 15 tahun mengalami deflasi sehingga bank sentral dan pemerintahnya justru bekerja keras untuk menciptakan inflasi.

Sejak tahun 2013 lalu Indonesia memang selalu mengalami inflasi tertinggi di ASEAN. Di akhir tahun 2013 inflasi Indonesia melejit mencapai 8.38 persen disebabkan oleh keputusan Presiden SBY saat itu untuk menaikkan harga BBM subsidi dari Rp 4500 menjadi Rp 6500 per liter. Akan tetapi kecenderungannya dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi akan mereda seiring dengan berjalannya waktu sehingga inflasi di bulan-bulan berikutnya bisa lebih jinak, terutama dengan pelaksanaan kebijakan subsidi BBM tetap.




Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens