Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

eCIPUTRA.comAvatar border
TS
eCIPUTRA.com
Justin Bariso tentang Bahaya Melakukan Hal yang Anda Cintai


“Lakukan apa yang Anda sukai dan cintai apa yang Anda lakukan.”

“Lakukan apa yang Anda sukai dan uang akan mengikuti.”

“Pilihlah pekerjaan yang Anda sukai dan Anda tak akan pernah harus bekerja selama hidup Anda.”

Kita semua sudah mendengarkan nasihat ini. Saya di sini bukan untuk mengatakan pada Anda bahwa semua itu salah. Namun, Anda harus tahu bahwa itu berbahaya.

Mengapa? Mari saya jelaskan.

Saya tidak pernah bercita-cita menjadi entrepreneur. Saya bekerja untuk perusahaan yang sama selam 13 tahun dan saya mencintai pekerjaan saya. Lembur bukan hal yang aneh tetapi saya memiliki keseimbangan hidup yang cukup baik. Namun, seiring dengan waktu karena alasan pribadi saya harus pindah ke Jerman agar bisa lebih dekat dengan keluarga istri. Karena saya berjuang menemukan pekerjaan, saya akhirnya membuka konsultasi. Karena saya bekerja untuk diri sendiri, saya pun mendirikan bisnis sendiri dan dari sana kisah berawal.

Awalnya sulit. Perusahaan Anda seperti anak Anda sendiri. Saya seorang pria tetapi saya pernah mengalami kesulitan selama kehamilan dan kelahiran dalam bentuk telepon yang tidak diminta dan dibayar terlambat. Saya merenung di malam hari untuk mengurusi formulir pajak yang rumit.

Saya membesarkan perusahaan saya. Merawatnya. Menyaksikannya tumbuh. Ia mengajarkan saya banyak pelajaran yang saya tidak akan pernah pelajari jika tidak terjun (dalam entrepreneurship - pen) dan karena itulah saya berterima kasih. Pengalaman yang sungguh memperkaya diri.

Namun, ia makin berbahaya karena akhirnya saya mulai mencintainya.

Saya begitu menyukainya sehingga yang saya ingin lakukan hanyalah bekerja sepanjang waktu. Jika saya tidak bekerja selama beberapa jam, saya merasa resah. Begitu saya mendapat peluang, saya kembali di depan komputer. Tak disangka-sangka, saya mempercayai resep sukses Mark Cuban:"Ada 24 jam dalam sehari, dan jika orang menyukai pekerjaan mereka, mereka akan menemukan cara untuk menggunakannya semaksimal mungkin untuk melakukan pekerjaan mereka."

Seiring dengan berjalannya waktu, saya sadar ini menjadi masalah besar. Saya sudah memiliki anak. Anak sungguhan. Dan seorang istri. Dan hal-hal lain dalam hidup yang saya lebih sayangi daripada usaha saya. Saya pikir Anda semua juga demikian, tetapi saat Anda memiliki sebuah bisnis dan terutama saat Anda menyukai pekerjaan Anda, semua itu mulai menjadi prioritas sampingan.

Saya tidak ingin menjadi seperti itu.

Namun, hal terbaik dalam hidup ialah bahwa kita semua memiliki kebebasan memilih. Apa yang kita lakukan dengan pilihan itu membentuk tidakhanya siapa kita saat ini tetapi siapa diri kita nantinya. Sebagian konsultan bisnis mengatakan Anda harus makan, bernapas, dan tidur bersama bisnis Anda. Jika Anda tidak, pesaing akan menyingkirkan Anda.

Namun itu tak sepenuhnya benar. Jangan salah paham, memulai dan memelihara sebuah perusahaan memang perkara sulit. Pekerjaan yang sangat keras. Namun, saya tahu mereka yang sudah melakukannya sambil tetap mempertahankan keseimbangan dalam hidup. Saya ingin menjadi salah satu dari mereka. Jika Anda ingin menjadi Apple berikutnya, atau Uber, maka Anda mungkin harus bekerja sepanjang waktu. Itu pilihan Anda. Saya pilih arah yang lain.

Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan berbagi sebuah cerita yang sudah dikisahkan beribu-ribu kali, dengan banyak versi:

Seorang pebisnis berada di pinggir pesisir desa Meksiko saat sebuah perahu kecil dengan seorang nelayan merapat. Di dalam perahu itu ada beberapa tuna sirip kuning besar. Pebisnis itu memuji si orang Meksiko mengenai kualitasn ikannya dan bertanya berapa lama waktu yang diperlukan untuk menangkap semua ikan itu. Orang itu menjawab," Hanya sebentar."

Pebisnis itu kemudian bertanya mengapa si nelayan tak berada di laut lebih lama dan menangkap lebih banyak ikan. Orang itu menjawab ia sudah memiliki cukup banyak ikan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Pebisnis itu kemudian bertanya,"Tetapi apa yang kau lakukan di waktu senggang?" Si nelayan Meksiko berkata,"Saya tidur larut malam, memancing ikan sebentar, bermain dengan anak-anak, tidur siang dengan istri saya, Maria, kemudian berjalan santai ke desa tiap malam dan menikmati anggur dan bermain gitar dengan teman-teman. Saya sangat sibuk."

Pebisnis itu marah. "Dengar, saya lulusan MBA dari Harvard. Saya bisa membantumu. Kamu harus menghabiskan lebih banyak memancing ikan - dengan pinjaman dana, kamu bisa membeli perahu yang lebih besar. Dengan uang dari kapal yang lebih besar itu kamu bisa membeli kapal yang lebih besar. Akhirnya kau akan memiliki satu armada kapal. Daripada menjual tangkapan ke pemasok, kamu bisa menjual langsung ke pemroses dan akhirnya membuka usaha perikanan sendiri. Kau bisa mengendalikan produksi, pemrosesan dan distribusi. Kau bisa meninggalkan desa kecil ini dan pindah ke Mexico City kemudian LA dan akhirnya New York City tempat kamu bisa menjalankan perusahaan yang terus berkembang pesat."

Si nelayan menjawab,"Namun berapa lama semua itu harus dilakukan?"

Si pebisnis mengatakan,"Sekitar 15-20 tahun."

"Lalu sesudah itu bagaimana?"

Pebisnis itu tertawa dan menjawab,"Itulah bagian yang terbaik! Saat waktunya tepat, kau akan mengumumkan IPO dan menjual saham perusahaan dan menjadi sangat kaya. Kau bisa meraup penghasilan jutaan dollar."

"Jutaan? Lalu apa?"

Pebisnis itu berkata,"Kemudian kau bisa pensiun. Pindah ke desa kecil di mana kau bisa tidur larut malam, memancing ikan sebentar, bermain dengan anak-anak, tidur siang dengan istrimu, kemudian berjalan santai ke desa tiap malam dan menikmati anggur dan bermain gitar dengan teman-teman."

Nelayan itu tersenyum. "Terima kasih untuk saran Anda."

Saya masih menjalankan bisnis Anda dan saya menyukai apa yang saya lakukan. Namun, saya harus terus mengingatkan diri saya bahwa ada banyak hal yang saya lebih sukai. Inilah perjuangan untuk menemukan keseimbangan dan terus mengingat tujuan utama dalam hidup. (Istri saya banyak membantu)

Saya mengajak Anda mendefinisikan prioritas Anda. Kuncinya ialah bertanya. Pertanyaan-pertanyaan seperti "siapa dan apa yang paling berarti bagi saya?" Kapan, di mana dan bagaimana juga sama pentingnya. Namun, pertanyaan terpenting dan kadang yang tersulit ialah:"Mengapa."

Jangan khawatir:Saya yakin Anda akan menemukan jawabannya. Kini permisi, saya akan bermain dengan anak-anak saya. (Justin Bariso/Akhlis)

sumber
0
810
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan