Merdeka.com - Jajaran Polres Aceh Besar menemukan ladang ganja siap panen seluas 8 hektare. Ladang ganja ini ditemukan di Pegunungan Lamteuba, Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar, termasuk satu areal tempat pembibitan.


Lamteuba memang selama ini dikenal kawasan banyak didapati ladang ganja. Geografisnya yang berlereng-lereng dan pegunungan, sangat sulit dijangkau. Hal ini tentunya semakin memudahkan pelaku menanam tanaman haram ini.


Untuk menuju ke lokasi, selain harus melewati medan yang berat, juga sering mendapatkan jalan yang terjal dan berlumpur. Demikian juga agar bisa tiba ke lokasi, membutuhkan waktu tempuh dengan berjalan kaki selama 3 hari.


Namun bila menempuh perjalanan dengan menggunakan motor trail dan mobil off road, harus menempuh perjalanan selama 7 jam dari jalan Medan-Banda Aceh. Kemudian untuk mencapai ke lokasi juga harus berjalan kaki sekitar 2 jam.Kapolres Aceh Besar, AKBP Heru Novianto mengatakan, temuan ladang ganja seluas 8 hektareini berkat kerja sama semua pihak. Selain itu juga operasi besar-besaran yang digelar sejak sepekan terakhir.


"Ladang ini sudah sepekan lalu kita mendapatkan informasi, kemudian pada hari Kamis petugas cek ke lokasi, ternyata memang benar ada ladang ganja tersebut," kata AKBP Heru Novianto kepada wartawan di Banda Aceh, Minggu (4/1).

Lanjutnya, semua barang haram ini telah dimusnahkan oleh petugas dengan cara mencabutnya. Kemudian ganja ini dibakar di ladang ini secara bertahap dan sebagiannya lagi dibawa pulang sebagai barang bukti ke Mapolres Aceh Besar.


"Hari pertama ditemukan yaitu Kamis lalu ada tujuh personel kita tempatkan untuk berjaga dan memusnahkannya. Kemudian kita tambah lagi 10 personel lagi pada hari Jumat. Mereka semua bermalam di lokasi temuan ganja," tukasnya.

Mengalami kesulitan dalam memusnahkannya ini akibat ladang ganja 8 hektare ini tersebar di tiga titik. Termasuk ada satu titik dijadikan tempat pembibitan.

"Untuk pemilik ladang ganja tersebut kami belum mengetahui pasti dan akan diselidiki. Menurut keterangan dari warga, ada tiga laki-laki yang masih remaja keluar dari hutan. Dugaan kami mereka hanya sebagai penjaga," tutupnya.