- Beranda
- Komunitas
- Story
- B-Log Collections
Ayah Mengapa Saudaramu Seperti Anjing?


TS
underspotlite
Ayah Mengapa Saudaramu Seperti Anjing?
Quote:
Halo Agan dan aganwati ini trit pertama ane di HTH, jadi mohon maaf ya kalo ada kekurangan 

Quote:
Maksud ane hanya ingin berkeluh kesah soal segelintir masalah yang ada di hidup ane. Kalo dianggap fakta ya sukur, dianggap fiksi juga nggak apa-apa. Take it easy aja ya!
Ane berharap agan/aganwati bisa menanggapinya secara positif dan kalo ada solusi ane berterima kasih banget

Ane berharap agan/aganwati bisa menanggapinya secara positif dan kalo ada solusi ane berterima kasih banget

Quote:
Original Posted By Syarat Baca Cerita Ane
0. Ikutin grand rules-nya b-log
1. Duduk yang manis
2. Baca dengan seksama
3. Siapin air mineral biar bisa langsung minum kalo aus
4. Siapin receh buat pengamen, kalo lagi ngaskus di terminal, stasiun, atau tempat makan lainnya
5. Baca basmallah atau berdoa sesuai kepercayaan masing-masing biar engga ada yang kesurupan
6. Siapin hati untuk banyak-banyak istighfar atau mohon ampun pada tuhan kalo menemukan kata-kata frontal
7. Siapin hati seluas-luasnya buat maafin ane kalo ada kalimat kasar
8. Enjoy!
0. Ikutin grand rules-nya b-log
1. Duduk yang manis
2. Baca dengan seksama
3. Siapin air mineral biar bisa langsung minum kalo aus
4. Siapin receh buat pengamen, kalo lagi ngaskus di terminal, stasiun, atau tempat makan lainnya
5. Baca basmallah atau berdoa sesuai kepercayaan masing-masing biar engga ada yang kesurupan
6. Siapin hati untuk banyak-banyak istighfar atau mohon ampun pada tuhan kalo menemukan kata-kata frontal
7. Siapin hati seluas-luasnya buat maafin ane kalo ada kalimat kasar
8. Enjoy!

Spoiler for sengaja dispoiler buat entar hahahahaks:
Spoiler for Oke Mulai Ya!:
He's a person that always love me more than anything.
Semarah apa pun dia marah padaku, dia tetap sangat menyayangiku, begitupun aku.
Semarah apa pun dia marah padaku, dia tetap sangat menyayangiku, begitupun aku.
Quote:
Sebelum aku lahir, ibu bercerita bahwa ayahku baik-baik saja.
Sehat. Tidak seperti saat ini.
Hingga umurku 4 atau 5 tahun, seingatku ayahku masih baik-baik saja. Kami sekeluarga rekreasi ke Taman Ria setiap minggunya. Kami cukup bahagia. Ayah menggendongku di pundaknya--selalu. Kakak dituntun oleh ibu sambil membawa rantang makanan.
Kala itu aku dan kakakku cukup mengerti untuk tidak jajan dan cukup senang dengan memakan bekal makanan yang kami bawa dari rumah.
Hingga pada suatu hari, kegiatan rekreasi kami mulai jarang diagendakan. Ayahku jatuh sakit. Panasnya tak kunjung sembuh. Dia demam tinggi.
Saat aku tanya kenapa? Ibu hanya menjawab ayah sedang sakit. Aku tak tahu separah apa sakitnya.
Setelah beberapa lama, ayahku sembuh. Namun, sejak saat itu, seingatku, ayah jadi berubah.
Ia jadi pemarah, pemurung, pendendam, pembenci, suka bicara sendiri seakan ada yang mengajaknya berbicara.
Ia tak pernah keluar rumah. Memilih membantu ibuku di rumah menyiapkan perlengkapan dan membuat kue untuk berdagang. Dia bangun pagi-pagi sekali membantu ibu, menjaga aku ketika ibu berdagang, menjadi pengganti ibu ketika ibu tidak berada di rumah, tapi tetap tidak pernah keluar rumah. Pribadinya tertutup sekali.
Sekalinya keluar rumah, pasti ada saja ulah--kesalahpahaman-- yang dibuatnya. Entah bertengkar dengan saudara kandungnya sendiri atau bertengkar dengan orang lain.
Kadang penyebabnya sangat sepele. Misalnya saja, ketika dia tengah berjalan dan menghampiri seseorang, kebetulan orang tersebut meludah atau menggaruk hidung atau bahkan menggaruk pantatnya sendiri dan perilaku tersebut ayahku anggap sebagai penghinaan.
Ia marah bukan kepalang. Kadang marahnya diluapkan di rumah atau bila orang tersebut sedang sial, ayahku melabraknya dengan sumpah serapah yang tak habis-habisnya. Kampung seketika menjadi ramai dibuatnya.
BERSAMBUNG
Diubah oleh underspotlite 03-01-2015 15:47
0
1.5K
Kutip
5
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan