- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Di Pangkalan Bun, Enam Tim Kopaska Bersiap Menyelam Cari AirAsia QZ8501
TS
serka.joko
Di Pangkalan Bun, Enam Tim Kopaska Bersiap Menyelam Cari AirAsia QZ8501
Spoiler for KOPASKA ALRI:
Komando Pasukan Katak disingkat Kopaska adalah pasukan khusus dari TNI Angkatan Laut. Semboyan dari korps ini adalah "Tan Hana Wighna Tan Sirna" yang berarti "tak ada rintangan yang tak dapat diatasi". Korps ini secara resmi didirikan pada 31 Maret 1962 oleh Presiden Indonesia waktu itu Soekarno untuk membantunya dalam masalah Irian Jaya. Pasukan khusus ini sebenarnya sudah ada sejak 1954.
Bapak dari Kopaska adalah Kapten Pelaut Iskak dari sekolah pasukan katak angkatan laut di pangkalan angkatan laut Surabaya. Tugas utama dari pasukan ini adalah peledakan/demolisi bawah air termasuk sabotase/penyerangan rahasia kekapal lawan dan sabotase pangkalan musuh, torpedo berjiwa (kamikaze), penghancuran instalasi bawah air, pengintaian, mempersiapkan pantai pendaratan untuk operasi amfibi yang lebih besar serta antiteror di laut/maritime counter terorism . Jika tidak sedang ditugaskan dalam suatu operasi, tim tim Detasemen Paska dapat ditugaskan menjadi pengawal pribadi VIP seperti Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.
http://id.wikipedia.org/wiki/Komando_pasukan_katak
Quote:
ANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska) dari Korps Marinir TNI AL, Rabu (31/12/2014) pagi, bersiap mencari pesawat berikut penumpang dan kru AirAsia QZ8501 di perairan Selat Karimata.
"Kami akan survei dulu. Saat ini belum ditentukan apakah yang menjadi fokus utama penyelaman," ujar Kapten Kopaska Edi Tirtayasa, saat ditemui di Lapangan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu pagi.
Posisi penyelaman akan berada di perairan yang berjarak sekitar 110 mil laut di barat daya Pangkalan Bun. Lokasi ini merujuk pada temuan pertama serpihan dan jenazah yang dipastikan terkait dengan AirAsia QZ8701, pada Selasa (30/12/2014).
Menurut Edi, sebelum ada penyelaman, Kapal KRI Bung Tomo milik TNI AL akan memantau perairan itu memakai peralatan sonar. Bila sonar telah memastikan lokasi obyek yang dicari, barulah anggota Kopaska akan menyelam.
Edi mengatakan, proses pencarian dengan penyelaman tetaplah tidak mudah. Terlebih lagi cuaca di kawasan tersebut cukup buruk dengan ombak dan arus yang kuat. Selain itu, lanjut dia, karena lokasi perairan berdekatan dengan hutan maka diperkirakan sedimentasi bawah laut akan cukup tebal.
"Perairan diperkirakan cukup keruh," kata Edi. Jarak pandang di bawah laut tersebut, ujar dia, akan banyak berkurang karena lumpur sedimentasi itu.
Saat ini terdapat 6 tim Kopaska bersiap melakukan penyelaman. Masing-masing tim terdiri dari 7 hingga 8 anggota Kopaska. "Ini tidak gampang, pokoknya semua harus dipastikan dulu," kata Edi.
Seperti diberitakan sebelumnya, pencarian akan berlanjut pada Rabu pagi ini, setelah pada Selasa (30/12/2014) didapatkan serpihan pesawat, sejumlah perkakas, dan tiga jenazah yang sudah dipastikan terkait dengan QZ8501.
Sumur
Unit yang pas Untuk operasi pencarian ini
Sesuai dengan latihan dan kemampuan fisiknya
Baca juga :
Spoiler for Dibentak Kopaska, tentara laut Malaysia kabur dari Ambalat:
Merdeka.com - Ada lagi cerita menarik soal Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 2005, saat ketegangan RI-Malaysia di Blok Ambalat.
Saat itu pemerintah RI membangun mercusuar Karang Unarang yang terletak di titik terluar. Upaya ini selalu diganggu oleh Tentara Laut Diraja Malaysia maupun Marine Police. Mulai dari bermanuver yang menimbulkan gelombang, hingga menganiaya pekerja mercusuar.
Kisah ini ditulis dalam buku Kopaska, Spesialis Pertempuran Laut Khusus yang diterbitkan dalam rangka 50 tahun Kopaska.
1 April 2005, dua kapal TLDM dan Marine Police Malaysia buang jangkar di dekat mercusuar. Upaya kapal patroli TNI AL KRI Tedong Naga mengusir mereka tak digubris.
Komandan KRI pun meminta bantuan dari personel Kopaska yang memang disiagakan di sana. Serka Ismail meminta izin komandan Tim Kopaska Lettu Berny untuk meluncur ke Kapal Malaysia.
Lettu Berny mengizinkan. Namun dia meminta Ismail tak membawa senjata agar tak terjadi kontak tembak.
Serka Ismail melaju dengan motor boat bersama Serda Muhadi dan Kelasi Satu Yuli Sungkono. Ismail memerintahkan motor boat itu melaju zigzag dengan kecepatan tinggi.
Tujuannya agar perhatian anak buah kapal (ABK) Malaysia tertuju pada motor boat. Sementara itu Ismail melompat dan berenang senyap menuju kapal Malaysia.
Tanpa diketahui satu pun ABK, Ismail naik ke atas kapal. Dia mendobrak pintu samping kapal sambil berteriak.
"Di mana kapten kapal," bentak Ismail hingga ABK Malaysia ketakutan.
Serka Ismail pun sempat membentak seorang petugas meriam kapal Malaysia.
Kapten Kapal keluar. Dengan nada tinggi Ismail bertanya apa keperluan kapal Malaysia di tempat itu. Sang kapten menjawab normatif, hanya menjalankan perintah.
"Baiklah kalau begitu. Daerah ini adalah wilayah saya (Indonesia). Jadi setelah saya turun dari kapal ini, segera pergi dari wilayah ini. Kalau tidak jangkar akan saya putuskan," sergah Ismail pada komandan kapal Malaysia.
Walau tak bersenjata, keberanian Ismail rupanya membuat nyali para ABK Malaysia ciut. Begitu Ismail lompat ke perahu karet, kapal pertama langsung angkat jangkar dan kabur dari Karang Unarang.
Namun kapal kedua tak mau pergi. Serka Ismail dan Tim Kopaska segera melaju. Aksi mereka dihalangi sehingga Ismail tak bisa naik kapal.
Ismail segera menuju tali jangkar. Dia berteriak sambil menggoyang-goyangkan tali jangkar.
"Kalau tidak pergi, tali jangkar ini saya ledakkan," ancamnya.
Berhasil. Aksi ini pun membuat kapal Malaysia meninggalkan wilayah Karang Unang.
Rupanya cukup tiga orang Kopaska untuk mengusir dua kapal Malaysia.
http://www.merdeka.com/peristiwa/dib...i-ambalat.html
Diubah oleh serka.joko 31-12-2014 02:41
0
7.5K
Kutip
26
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan