- Beranda
- Komunitas
- News
- Forex, Option, Saham, & Derivatifnya
BERI PINJAMAN DITENGAH BANYAKNYA UTANG, SAHAM GIAA SEMAKIN TERKOREKSI


TS
adidananto.88
BERI PINJAMAN DITENGAH BANYAKNYA UTANG, SAHAM GIAA SEMAKIN TERKOREKSI

Maskapai penerbangan Citilink alami kesulitan mengenai pendanaan modal kerjanya dimana perusahaan tidak bisa pinjam dari perbankan, pasalnya pondasi keuangannya masih belum kokoh. Sehingga anak usaha Garuda Indonesia hanya bisa dapat pinjaman dari induk usahanya.
Baru-bari ini Garuda menandatangani kontrak pinjaman kepada Citilink sejumlah Rp. 250 miliar (US$ 20 Juta) dengan jangka empat tahun. Sebagai catatan juga, GIAA merupakan emiten BUMN yang memiliki utang jangka panjang terbanyak dan diberitakan pada kuartal I tahun depan akan menerbitkan obligasi valas $500 juta untuk tutupi sebagian utang jatuh tempo dalam dua tahun ke depan.
Sehubungan dengan aksinya ini, hingga akhir September 2014 PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) kembali mencatatkan rugi bersih senilai US$ 219,54 juta. Rugi tersebut naik tajam dibandingkan rugi bersih GIAA per akhir September 2013 yang sebesar US$ 15,01 juta. Lonjakan rugi tersebut disebabkan oleh kenaikan beban yang harus ditanggung. Beban usaha yang membengkak 13,38% menjadi US$ 3,05 miliar. Lalu, beban keuangan yang naik dari US$ 44,3 juta menjadi US$ 57,83 juta. Ada juga beban lain-lain yang terbang hampir lima kalilipat menjadi US$ 8,59 juta. Tidak hanya itu, Garuda Indonesia juga harus menanggung rugi akibat hedging senilai US$ 101.281.
Kenaikan beban tersebut tak mampu ditanggulangi oleh pendapatan yang tercatat alami peningkatan. GIAA membukukan pendapatan di kuartal III-2014 sebesar US$ 2,81 miliar, naik dari US$ 2,68 miliar. Kenaikan bersumber pada meningkatnya pendapatan penerbangan berjadwal dari US$ 2,35 miliar menjadi US$ 2,47 miliar. Kemudian, penerbangan tak berjadwal yang melonjak dari US$ 89,99 juta menjadi US$ 107,12 juta. Adapun, pendapatan lainnya merosot dari US$ 241,68 juta menjadi US$ 220,38 juta. Beberapa biaya yang menjadi beban perseroan antara lain
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari Senin (29/12), saham GIAA dibuka pada level 590 dan ditutup di 580 dalam kisaran 600 – 575 dengan volume perdagangan saham GIAA mencapai 5,6 juta lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal GIAA berusaha memotong kebawah garis MA menuju bolinger band bawah. Selain itu indikator stochastic mulai bergerak pada area jenuh jual. Sementara indikator ADX terpantau bergerak turun didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan GIAA dalam koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju GIAA masih rawan koreksi tajam . Saat ini level support berada pada Rp 560 hingga resistance Rp.610.
Joel/Journalist/VM/VBN
Editor: Jul Allens
0
656
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan