Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

eCIPUTRA.comAvatar border
TS
eCIPUTRA.com
UGM Berhasil Kembangkan Limbah Minyak Jadi Biodiesel


Minyak jelantah (waste cooking oil) adalah minyak limbah yang berasal dari jenis-jenis minyak goreng, minyak ini merupakan minyak bekas pemakaian kebutuhan rumah tangga umumnya. Minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik, yang terjadi selama proses penggorengan. Jadi jelas bahwa pemakaian minyak jelantah yang berkelanjutan dapat merusak kesehatan manusia. Namun minyak jelantah juga dapat dimanfaatkan bagi kehidupan sehari-hari tanpa menimbulkan efek berbahaya.

Pusat Studi Energi (PSE) Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menyulap jelantah menjadi biodiesel. Produk dari limbah minyak goreng ini dinamai Biosolar B15.

Menurut Kepala PSE UGM, Dr. Endarlianto, nama itu diambil karena mereka menambahkan campuran 15 persen untuk solar dari bahan minyak jelantah yang sudah diolah menjadi biodiesel. Jelantah sendiri dipilih karena ketersediaannya yang melimpah di Yogyakarta.

"Setiap harinya, para pedagang kali lima di Yogya mampu mengasilkan 10-15 liter minyak jelantah. Total, ada 3,6 ton minyak jelantah yang mereka hasilkan," kata Endarlianto, seperti dinukil dari laman UGM.

Saat ini, tim PSE UGM baru mampu memproduksi 150 liter Biosolar B15. Mereka pun menetapkan harga jual di bawah harga solar pertamina. Deendarlianto menambahkan, produk B15 akan makin banyak diproduksi jika makin banyak pedagang kaki lima dan perusahaan armada bus yang dijadikan mitra.

Endarlianto, menjamin, pihaknya telah melakukan uji laboratorium dan uji mesin terhadap produk B15. Bahkan, pengujian juga sudah sesuai dengan standar Nasional Indonesia (SNI).

Selain minyak jelantah, PSE UGM juga berencana memanfaatkan limbah lainnya dalam upaya membuat energi terbarukan. Sasaran berikutnya adalah kayu bakar.

"Apa yang kami lakukan ini sebagai langkah awal dari upaya mewujudkan kemandirian energi nasional," imbuhnya.

Membuat biosolar dari minyak jelantah cukup mudah. Menurut Peneliti Sumber Energi Alternatif Prof. Ir. Arief Budiman, M.S., D.Eng, minyak jelantah dicampur dengan metanol dan katalis. Kemudian, campuran tersebut dipanaskan dengan suhu di atas 70 derajat celsius.

Hasil campuran itu akan menghasilkan dua lapisan yakni biodiesel dan gliserol, setelah lebih dari satu jam. Dari satu liter jelantah, kita bisa menghasilkan 90 persen biodiesel dan sisanya gliserol.

"Karena sangat sederhana, maka nantinya bisa dibuat sendiri oleh para pedagang kaki lima untuk menambah penghasilan mereka dengan menjual Biosolar kepada pemilik kendaraan," tutur Arief. (vaa/bn)

sumber
0
949
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan