Quote:
Surabaya - Sudah bukan rahasia lagi bila Gang Pattaya di Gubeng Surabaya menjadi tempat lokalisasinya kelompok Gay atau Kaum Belok. Hampir setiap malam, para gay mangkal di gang yang gelap itu.
Meski lokasinya di pusat kota, namun kaum belok nampaknya tak risih menjadi perhatian publik. Di gang yang di tepi Sungai Kalimas itu mereka melakukan jual beli dengan kelompok sejenisnya.
"Ya murah meriah. Kadang dapat Rp 25 ribu untuk maaf,oral saja," kata seorang pemuda gay yang mengaku bernama Ray ketika
bincang-bincang dengan detikcom, Rabu (24/12/2014) malam di salah satu kafe di Sutos, Surabaya.
Para kaum belok yang mendatangi Gang Patttaya ini seperti halnya kaum hidung belang yang mencari kepuasan seksual di Dolly, ketika masih beroperasi.
"Mereka jajan, kaum gay kan juga ada yang menjadi pramurianya," ujar Ray.
Namun, kata Ray, tidak semua gay mau bertandang ke Gang Pattaya. Gay, kata dia, juga memliki kelas atau strata. Yang elit lebih suka mencari kekasih khusus. Dengan memiliki pasangan yang setia, mereka bisa memilih hotel untuk menyalurkan hasrat seksualnya.
"Kalau di Gang Pattaya mereka hanya oral saja, di pinggir sungai atau kadang di atas motor yang diparkir," katanya.
Namun, lanjut Ray, bila mereka sepakat melakukan hubungan badan atau biasa disebut penetrasi maka lokasinya di tempat lain. Penetrasi merupakan istilah gay untuk berhubungan badan.
"Tergantung kesepakatan, bisa di hotel atau di tempat kosnya," tambah Ray. Berapa ongkosnya? "Ya tergantung kesepakatan. Kadang
juga tidak bayar bila sama-sama menginginkan," tambah gay lain yang biasa disapa Hans saat ditemui di salah satu mal di Surabaya Timur.
sumberrrr
orang yang mengakhiri hidup dengan bunuh diri menurut saya sudah sangat bodoh...tapi masih kalah bodoh dengan mahluk yang satu ini...suka dengan barang sendiri....