Menjelang akhir tahun 2014, PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencatatkan sebanyak 24 emiten yang menjadi pendatang baru di lantai BEI. Melihat kebelakang, tahun 2013 target perusahaan yang melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) seperti yang telah ditetapkan sebanyak 30 emiten, mendapatkan hasil melampaui target yaitu sebanyak 31 emiten dan merupakan pencapaian dengan rekor terbanyak selama 15 tahun terakhir.

Dengan total dana yang berhasil dihimpun selama tahun 2013 sebesar Rp 51,978 miliar yang berasal dari dana IPO 16,747 triliun, right issue 32,971 triliun & Waran 2,260 triliun. Berdasarkan data Vibiznews.com sampai dengan Desember 2014, 5 terbaik saham yang mengalami peningkatan harga yang signifikan pada emiten yang listing selama tahun 2014 adalah :


1. PT. Sitara Propertindo Tbk (TARA)

TARA yang sebelumnya bernama PT. Garda Jaya Prima dan mulai beroperasi tahun 2006, perseroan yang listing pada 11 Juli 2014 mengalami kenaikan harga saham yang signifikan dari Rp 125 per saham menjadi Rp 443 meningkat 254% dari harga pada saat pembukaan awal. Hal ini disebabkan oleh melonjaknya kinerja TARA dan peningkatan laba bersih semester I tahun 2014 akibat penurunan beban pokok TARA dari Rp31,62 miliar menjadi Rp16,92 miliar dan juga rencana akuisisi lahan seluas 1000ha.

2. PT. Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI)

BALI menunjukkan peningkatan kinerja yang signifikan sehingga laba bersih meningkat sebesar 62,15% pada semester I 2014, yang ditopang juga dengan memiliki pelanggan provider telekomunikasi terkemuka di Indonesia seperti PT. Telkomsel, PT. XL Axiata Tbk, PT. Smartfren Telecom Tbk, PT. Axis Telecom Indonesia, PT. Indosat Tbk, PT. Hutchison 3 Indonesia , PT. Telkom Indonesia dll. Disamping itu juga rencana BALI untuk membangun sistem smart cell base station yang akan ekspansi ke pulau Jawa.

3. PT. Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII)

BPII berhasil meraup laba bersih sebesar Rp31 triliun pada kuartal tiga 2014, pencapaian itu melebihi target yang ditetapkan pada tahun 2014 sebesar 28 miliar, yang berasal dari 2 entitas anaknya yaitu Batavia Prosperindo Sekuritas (BPS) dan PT Batavia Prosperindo Aset manajemen (BPAM). Dimana harga saham pada saat pembukaan sebesar Rp 605 per saham menjadi Rp 1600 meningkat sebesar 164%.

4. PT. Link Net Tbk (LINK)

LINK meraup laba bersih per September 2014 meningkat 52,34% menjadi Rp 420,56 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2013 dan pada tahun ini juga LINK akan lakukan penambahan jaringan kabel untuk perumahaan di wilayah Jabodetabek sebanyak 200 ribu-300ribu. Harga saham LINK meningkat sebesar 147% dari Rp 2000 per saham menjadi Rp Rp 4935 per saham.

5. PT. Asuransi Mitra Maparya Tbk (ASMI)

ASMI berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 11,65 miliar pada semester I 2014 meningkat hampir 4 kali lipat dibandingkan periode tahun sebelumnya atau tumbuh sebesar 268%, sedangkan harga saham sejak pembukaan perdagangan meningkat dari Rp 280 per saham menjadi Rp 530 per saham naik 89%.




Rully/Journalist/VM/VBN

Editor: Mark Sinambela