PT Telkomunikasi Indonesia (Persero) Tbk telah menganggarkan capex 2015 sebesar Rp 11 triliundari total capex keseluruhan sebesar Rp 22 triliun. Untuk memenuhi kekurangan dana capex tersebut, TLKM akan mengupayakan pinjaman perbankan, menerbitkan obligasi bahkan Global Bond.

TLKM akan menerbitkan surat utang global yang berdenominasi oleh Dolar AS sebesar 20% dari total pinjaman, yang berasal dari pinjaman perbankan dalam negri untuk meminimalkan resiko atas fluktusi nilai Rupiah.

Pengangaran dana capex pada tahun 2015 akan di gunakan untuk pengembangan jaringan selular yang secara khusus untuk jaringan 4G-LTE sebesar 60% dari total anggaran serta sisanya akan di gunakan untuk belanja modal kerja.

Melirik dari kinerja laporan keuangan TLKM pada kuartal III 2014, TLKM mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan sekitar 7.1% yang menjadi Rp 65.84 triliun di mana pada periode sama tahun 2013 sebesar Rp 61.49 triliun. Laba yang berhasil di peroleh TLKM pada periode yang sama sebesar Rp 11.44 triliun naik sekitar 3.5% dari periode sama tahun 2013 sebesar Rp 11.05 triliun.

Secara analyst fundamental jika di bandingkan dengan perusahaan yang sama seperti PT XL Axiata Tbk EXCL yang sama bergerak pada sektor telekomunikasi. Jika di bandingkan dalam laporan keuangan, laporan keuangan TLKM lebih baik dari pada laporan keuangan EXCL jika di lihat dari indikator Sales Growth, Operating Profit Margin, Market Capital, EPS, ROA, serta ROE.


Menilik dari lantai bursa saham perdagangan Jumat (19/12/14) terpantau di buka pada kisaran harga Rp 2.840/ saham terpantau dan ditutup 2.815 dalam kisaran harga Rp 2.815/ saham hingga Rp 2.855/ saham dengan jumlah perdagangan sebesar 83,8 juta lot saham.

Berdasarkan pada penutupan perdagangan saham pekan lalu yang terpantau ditutup melemah, maka menurut analyst Vibiz Research Center memperkirakan pergerakan harga saham TLKM pada hari ini akan terpantau mengalami penguatan dengan mendekati level resistance terdekat nya pada kisaran harga Rp 2.850/ saham dengan level support terdekatnya pada kisaran harga Rp 2.790/ saham.




Hendri / Equity Analyst at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens